TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Ketum Pergerakan Pengamal Khittah Nahdliyah, Tjetjep Muhammad Yasen atau Gus Yasin, mengakui laporannya atas Mensos Risma ditolak.
Laporan soal rekayasa blusukan yang dilakukan Risma ditolak oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
"SPKT menolak menerima laporan langsung yang tentu menolak membuatkan Surat Tanda Bukti Laporan," katanya.
Hanya saja ia tak menyebutkan alasan penolakan tersebut.
Baca: Polisi Tolak Laporan Gus Yasin Atas Mensos Risma Soal Rekayasa Blusukan di Sudirman-Thamrin
Meskipun laporannya tak diproses, Gus Yasin mengaku tak tinggal diam.
Ia akan menyurati Presiden Joko Widodo pada hari ini, Selasa (12/1/2021) soal blusukan yang dilakukan Risma.
Menurutnya, surat kepada Presiden tersebut dibuatnya bukan karena laporannya ditolak Polda Metro Jaya.
Namun, karena pihaknya sudah menyiapkan jauh-jauh hari sebelum melakukan pelaporan ke polisi.
Baca: BREAKING NEWS: Risma Dilaporkan ke Polda Metro Jaya soal Aksi Blusukan yang Dinilai Rekayasa
"Terpaksa menyampaikan laporan dalam bentuk surat yang sudah saya siapkan untuk menjaga kalau laporan langsung ke SPKT ditolak," tutupnya.
Yasin mengaku yakin jika aksi blusukan Risma hanyalah settingan dan rekayasa.
Ia pun menyertakan bukti soal gelandangan yang ditemui Risma bernama Nursaman.
"Dalam hal ini pertemuan Bu Risma dengan salah satu gelandangan atau pengemis yang bernama Nursaman di Sudirman dan Thamrin (Jakarta Pusat), itu saya lihat banyak kebohongan," kata Yasin.
Menurutnya, Risma bisa dikenakan Pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Selain itu, lanjut dia, Risma juga dapat dijerat Pasal dan Pasal 45 UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Tak hanya itu, Yasin menganggap Risma berbohong karena dirinya tak pernah menjumpai adanya gelandangan disekitar jalan Sudirman-Thamrin.
"Tidak pernah saya menjumpai pengemis di situ (Jalan Sudirman)," ujar Yasin.
Sebelumnya, Risma membantah jika dirinya melakukan rekayasa saat sedang blusukan menemui para tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin.
Dia mengatakan tidak mengenai para pemulung atau pun gelandangan yang ditemuinya saat blusukan.
Risma yang baru saja menjabat sebagai Menteri Sosial memanglah suka melakukan aksi blusukan.
Hal sama dia lakukan ketika menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Ia menegaskan jika tak hapal jalanan Ibu Kota sehingga tidak mungkin blusukan yang dia lakukan merupakan settingan.
"Saya gimana bisa nyetting? Saya ndak kenal, saya mau ke Jakarta tuh gak tau mau ke mana.
Baca: Mensos Tri Rismaharini Sebut Aksi Blusukan Hanya Kebiasaan yang Terbawa Saat Jadi Walikota Surabaya
Baca: 5 Tunawisma yang Ditemui Risma Diantar ke Grand Kamala Lagoon, Dipekerjakan di Anak Perusahaan BUMN
Maksudnya saya ndak hapal jalannya," kata Risma saat mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur, Jalan Joyomartono, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (8/1/2021).
Risma menjelaskan, setiap hari menuju kantor Kemensos, dia selalu berupaya melintasi jalan yang berbeda.
"Saya setiap hari selalu berpindah, dan itu saya lakukan sejak saya PNS.
Saya ndak pernah jalan setiap hari di jalan yang sama. Itu nggak pernah," tuturnya.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gus Yasin Ingin Laporkan Risma Terkait Blusukan di Jakarta, tapi Ditolak Polisi"