Berbeda dari Tahap Sebelumnya, Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap Ketiga Berupa Bahan Baku

Vaksin bentuk bahan baku ini nantinya akan diproses di Bio Farma Bandung, Jawa Barat, yang selanjutnya didistribusikan ke sejumlah daerah.


zoom-inlihat foto
seorang-pekerja-medis-menunjukkan-jarum-suntik-dengan-vaksin-biotek-sinovac.jpg
STR / AFP
Seorang pekerja medis menunjukkan jarum suntik dengan vaksin Biotek Sinovac melawan virus korona COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengiriman vaksin Covid-19 tahap ketiga yang dibawa dari Tiongkok ke Indonesia, telah tiba pada Selasa (12/1/2021) siang, menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Menurut laporan dari program Breaking News Kompas TV (12/1/2021), kedatangan vaksin Covid-19 tahap ketiga ini berjumlah 15 juta dosis yang diperoleh dari Sinovac Tiongkok.

Vaksin yang berupa bahan baku tersebut diturunkan di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Selanjutnya, proses vaksinasi massal akan dilakukan mulai Rabu (13/1/2021), yang diawali dengan penyuntikan pertama kepada Presiden Joko Widodo.

Kemudian akan diikuti proses penyuntikan kedua terhadap sejumlah tenaga kesehatan, pada Kamis (14/1/2021).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa menyangkut kehalalan vaksin dari Tiongkok tersebut.

Baca: Rabu Besok Presiden Jokowi Akan Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19

Begitu juga dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.

Keputusan BPOM untuk memberikan izin penggunaan vaksin ini, melalui pertimbangan atas rekomendasi dalam rapat pleno anggota Komite Nasional Penilaian Obat, beserta para ahli Monologi dan Epidemiologi.

Izin penggunaan vaksin darurat ini diberikan berdasarkan efikasi atau kemanjuran, sesuai dengan hasil evaluasi BPOM, yakni mencapai 65,3 persen.

Sehingga hal ini telah memenuhi standar WHO (The World Health Organization), yaitu minimal 50 persen.

Proses distribusi tersebut menggunakan kontainer khusus agar kondisi vaksin Covid-19 tetap aman.

Kemudian, proses distribusi vaksin akan dikirim kembali dari dinas kesehatan setiap provinsi ke puskesmas-puskesmas setempat.

Efek samping penggunaan vaksin sendiri diperkirakan dari ringan hingga sedang.

Baca: Rabu Besok Presiden Jokowi Akan Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19

Presiden Ingatkan Petugas Jangan Lengah

Dilansir Tribunnews.com, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, dirinya bersama menteri agama dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, telah meninjau proses unloading vaksin Sinovac itu.

Doni menjelaskan, masyarakat perlu mensyukuri dan tidak boleh lengah dengan protokol kesehatan, meski jumlah vaksin yang datang semakin bertambah.

"Namun, Bapak Presiden ingatkan para menteri, khususnya ketua satgas penanganan Covid-19 jangan sampai adanya vaksin membuat kita kendor," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (12/1/2020).

Menurutnya, adanya vaksin tersebut harus selalu diimbangi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang berlaku.

Dirinya menambahkan, menerapkan protokol kesehatan bagi diri sendiri tidak cukup untuk menahan penyebaran Covid-19.

"Untuk melakukan langkah pencegahan yang ditetapkan pemerintah, kita harap penanganan Covid-19 makin lebih baik dengan gotong royong jadi kekuatan bangsa kita," pungkas Doni.

Sebelumnya, sebanyak total 3 juta vaksin telah dikirim dari Sinovac Tiongkok pada tahap pertama dan kedua.

Pada awal Desember 2020 lalu, vaksin tahap pertama telah terkirim sebanyak 1,2 juta dosis.

Sementara di tahap kedua, vaksin yang terkirim sejumlah 2,8 dosis, pada 31 Desember 2020.

Berbeda dengan tahap ketiga, vaksin di tahap pertama dan kedua ini merupakan jenis vaksin yang siap pakai tanpa melalui proses lebih lanjut.

Baca: Pemerintah Salurkan Bansos BLT PKH hingga 3 Juta, Ini Syarat dan Cara Mendapatkannya

Seorang pekerja medis memberikan vaksin Biotek Sinovac untuk melawan virus corona COVID-19 kepada seorang pria di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021.
Seorang pekerja medis memberikan vaksin Biotek Sinovac untuk melawan virus corona COVID-19 kepada seorang pria di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021. (STR / AFP)

Tahap Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Dilansir Kompas.com, pelaksanaan vaksinasi terdiri dari 4 tahapan,  tahap 1 dan tahap 2 akan dilaksanakan pada Januari hingga April 2021, sedangkan tahap 3 dan tahap 4 dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022.

Alasan dilakukannya vaksinasi dalam 4 tahap dikarenakan adanya pertimbangan dalam ketersediaan waktu kedatangan dan profil keamanan vaksin.

Berikut 4 tahapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di indonesia:

Tahap 1

Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Tahap 2

Sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap ini ialah petugas pelayanan publik, seperti Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya, termasuk petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal.

Sasaran vaksinasi tahap 2 lainnya, ialah para pekerja di bidang perbankan, perusahaan listrik negara, perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang secara langsung ikut terlibat dalam pelayanan masyarakat.

Tak hanya itu, penerima vaksin Covid-19 juga termasuk kelompok usia lanjut, yakni yang berusia 60 tahun ke atas.

Tahap 3

Sasaran vaksinasi COVID-19 di tahap 3, yaitu masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Tahap 4

Untuk tahap 4, sasaran vaksinasinya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya, dengan pendekatan kluster sesuai ketersediaan vaksin.

(Tribunnewswiki/Septiarani)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved