TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengiriman vaksin Covid-19 tahap ketiga yang dibawa dari Tiongkok ke Indonesia, telah tiba pada Selasa (12/1/2021) siang, menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Menurut laporan dari program Breaking News Kompas TV (12/1/2021), kedatangan vaksin Covid-19 tahap ketiga ini berjumlah 15 juta dosis yang diperoleh dari Sinovac Tiongkok.
Vaksin yang berupa bahan baku tersebut diturunkan di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Selanjutnya, proses vaksinasi massal akan dilakukan mulai Rabu (13/1/2021), yang diawali dengan penyuntikan pertama kepada Presiden Joko Widodo.
Kemudian akan diikuti proses penyuntikan kedua terhadap sejumlah tenaga kesehatan, pada Kamis (14/1/2021).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa menyangkut kehalalan vaksin dari Tiongkok tersebut.
Baca: Rabu Besok Presiden Jokowi Akan Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19
Begitu juga dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
Keputusan BPOM untuk memberikan izin penggunaan vaksin ini, melalui pertimbangan atas rekomendasi dalam rapat pleno anggota Komite Nasional Penilaian Obat, beserta para ahli Monologi dan Epidemiologi.
Izin penggunaan vaksin darurat ini diberikan berdasarkan efikasi atau kemanjuran, sesuai dengan hasil evaluasi BPOM, yakni mencapai 65,3 persen.
Sehingga hal ini telah memenuhi standar WHO (The World Health Organization), yaitu minimal 50 persen.
Proses distribusi tersebut menggunakan kontainer khusus agar kondisi vaksin Covid-19 tetap aman.
Kemudian, proses distribusi vaksin akan dikirim kembali dari dinas kesehatan setiap provinsi ke puskesmas-puskesmas setempat.
Efek samping penggunaan vaksin sendiri diperkirakan dari ringan hingga sedang.
Baca: Rabu Besok Presiden Jokowi Akan Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19
Presiden Ingatkan Petugas Jangan Lengah
Dilansir Tribunnews.com, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, dirinya bersama menteri agama dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, telah meninjau proses unloading vaksin Sinovac itu.
Doni menjelaskan, masyarakat perlu mensyukuri dan tidak boleh lengah dengan protokol kesehatan, meski jumlah vaksin yang datang semakin bertambah.
"Namun, Bapak Presiden ingatkan para menteri, khususnya ketua satgas penanganan Covid-19 jangan sampai adanya vaksin membuat kita kendor," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (12/1/2020).
Menurutnya, adanya vaksin tersebut harus selalu diimbangi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang berlaku.
Dirinya menambahkan, menerapkan protokol kesehatan bagi diri sendiri tidak cukup untuk menahan penyebaran Covid-19.
"Untuk melakukan langkah pencegahan yang ditetapkan pemerintah, kita harap penanganan Covid-19 makin lebih baik dengan gotong royong jadi kekuatan bangsa kita," pungkas Doni.