TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gunung Merapi kembali mengeluarkan lava pijar.
Guguran lava pijar ini cukup intens terjadi pada Minggu (10/1/2021) pukul 18.00 – 24.00 WIB.
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan dalam periode itu terjadi 26 kali guguran lava pijar.
Jarak luncur lava pijar ini mencapai 900 meter ke arah hulu Kali Krasak.
Dikutip dari Tribun Jogja, jumlah guguran dan jarak luncur itu merupakan tertinggi pada periode 6 jam-an sejak Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar mulai Senin (4/1/2021).
Baca: Viral Proyek Kamar Mandi Jongkok 2 Bilik Habiskan Rp 198 Juta, KPK Lakukan Penyelidikan
Baca: Ikuti Ritual Tahunan, Masyarakat Jepang Berendam di Kolam Es dan Berdoa Agar Pandemi Cepat Berakhir
"Guguran lava pijar sebanyak 26 kali dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah hulu Kali Krasak.
Terdengar 1 kali suara guguran dari Pos Babadan," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Senin (11/1/2021).
Selain itu, secara visual dilaporkan gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 m di atas puncak kawah.
Pada periode tersebut, aktivitas kegempaan Gunung Merapi di antaranya 44 gempa guguran, 9 gempa hembusan, 38 gempa hybrid/fase banyak, dan 15 gempa vulkanik dangkal.
Pada periode pengamatan berikutnya, yakni Senin (11/1/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, aktivitas Gunung Merapi hanya sedikit menurun.
Baca: Museum Gunung Merapi
Baca: Selain Rizieq Shihab, Menantunya dan Dirut Utama RS Ummi Ditetapkan Tersangka Atas Kasus Tes Swab
Guguran lava pijar teramati 19 kali dengan jarak luncur maksimal 600 meter ke arah hulu Kali Krasak.
Secara visual lainnya, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.
Secara meteorologi, pada periode tersebut cuaca cerah, berawan, dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur.
Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 75-95 persen, dan tekanan udara 566-685 mmHg.
Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 42 gempa guguran, 7 gempa hembusan, 46 gempa hybrid/fase banyak, dan 7 gempa vulkanik dangkal.
Baca: Olivia Colman
Baca: Pencarian 24 Jam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Basarnas Tegaskan Tidak Ada Waktu Istirahat
Hanik juga menyampaikan, status Gunung Merapi hingga saat ini masih siaga atau level III.
Daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Adapun rekomendasi BPPTKG untuk semua stakeholder terkait masih sama.
"Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mengatasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat," ujar Hanik.
Selain itu, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Baca: Usia Sriwijaya Air SJ 182 Seperempat Abad, Bahayakah Pesawat Tua? Ini Penjelasan Kapten Vincent
Baca: 5 Kuliner dari Berbagai Negara yang Berbahan Dasar Telur, Bisa Coba Masak di Rumah untuk Makan Siang
(Tribunnewswiki.com/Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Update Terkini Aktivitas Gunung Merapi: Jarak Luncur Lava Pijar Sudah Mencapai 900 Meter