Dipaksa Deklarasikan Diri Sebagai Tentara Allah, Warga Mengaku Kaget dan Tak Bisa Menolak

Kesaksian warga Desa Mekarmukti yang muncul dalam video deklarasi sebagai tentara Allah.


zoom-inlihat foto
viral-video-kelompok-deklarasikan-diri-sebagai-tentara-allah.jpg
Tribun Jabar/ Syarif Pulloh Anwari
Video viral berdurasi 2 menit 51 detik merekam sekelompok jemaah di Kampung Sasak Bubur RT 04 RW 03 Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat yang mendeklarasikan sebagai Tentara Allah atau Jundullah.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa waktu lalu, heboh video sekelompok orang mendeklarasikan diri sebagai tentara Allah viral di media sosial.

Deklarasi yang dipimpin oleh Erwan Sa'ad itu direkam pada Jumat (1/1/2021).

Video berdurasi 2 menit 51 detik itu memperlihatkan jemaah di Kampung Sasak Bubur RT 04 RW 03 Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat menamai diri mereka Jundullah.

Warga yang ada dalam video tersebut buka suara terkait kemunculan video deklarasikan diri sebagai tentara Allah.

Baca: Viral Video Sekelompok Orang Deklarasikan Diri Sebagai Tentara Allah, Pimpinan Akan Dipanggil

Melansir Kompas TV, warga tersebut bernama Ade Ali Syarifudin.

Awalnya Ade bersama dengan warga lainnya melaksanakan Salat Jumat di Masjid.

Dia pun tidak mengetahui akan ada deklarasikan diri sebagai tentara Allah.

"Awalnya tidak mengetahui mau ada itu (deklarasikan diri sebagai tentara Allah)," ungkapnya, Rabu (6/1/2021).

Hal tersebut spontan dilontarkan oleh Erwan Sa'ad.

Sontak warga yang hadir dalam Salat Jumat tersebut kaget dengan apa yang diminta oleh ustaz yang memang kerap mengisi khotbah di masjid kawasan Desa Mekarmukti itu.

"Karena mendadak, saya juga memang rada kaget, semua orang juga kaget," tambahnya.

Ade Ali Syarifudin, warga Desa Mekarmukti
Ade Ali Syarifudin, warga Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

Dia pun menambahkan bahwa ada warga yang setuju dan tidak setuju.

Pemaksaan dilakukan kepada warga yang tidak setuju.

Mereka terpaksa melakukan hal yang diminta oleh Erwan Sa'ad.

"Ada yang tidak setujupun terpaksa karena menghadapi ustaz itu," ujar Ade Ali Syarifudin.

Diketahui Erwan Sa'ad bahkan melarang jemaat untuk keluar dari masjid sebelum proses perekaman video.

Hingga berita ini diturunkan, Kepolisian Daerah Jawa Barat masih mencari keberadaan Erwan Sa'ad.

Polisi berencana akan meminta keterangan kepada ustaz tersebut terkait motif dan rencana ke depan terkait dideklarasikan kelompok tersebut.

"Sampai sekarang sedang kita cari untuk mintai keterangan mengapa yang bersangkutan melakukan seperti itu," ucap Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, Rabu (6/1/2021).

Baca: Deklarasikan Diri Jadi Presiden Papua Barat, Ini Sosok dan Sepak Terjang Benny Wenda

Polisi juga jelaskan warga yang sebelumnya mengikuti deklarasi tersebut menyatakan menolak dan membatalkan deklarasi tersebut.

Sehingga terkait pernyataan tersebut polisi memastikan masyarakat tak akan ikut-ikutan lagi.

"Jadi yang namanya masyarakat tidak mengerti dan mereka melihat seorang ustaz dia meminta umat di salah satu wilayahnya itu untuk mengikuti sebagai laskar Jundullah itu. Ternyata setelah dipahami dan dipelajari tidak sejalan. Oleh karena itu masyarakat membuat klarifikasi," kata dia.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, menjelaskan perihal video viral deklarasi tentara Allah, Rabu (6/1)/2021)
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, menjelaskan perihal video viral deklarasi tentara Allah, Rabu (6/1)/2021) (Kompas TV)

Sebelumnya beredar video deklarasi yang dipimpin oleh Erwan Sa'ad itu direkam pada Jumat (1/1/2021).

Erwan dikenal sebagai seorang ustaz yang memiliki pengikut jemaah sendiri di wilayah tersebut.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bandung Barat, Jaja, mengatakan pihaknya bakal memanggil pimpinan jemaah Jundullah.

Selain itu, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk menerjunkan tim ke lokasi.

"Hari ini kita akan menerjunkan tim untuk menyelidiki dan menemui para deklarator. Kita coba panggil juga Erwan Sa'ad sebagai pemimpinnya," ujar Jaja, Selasa (5/1/2021).

Pelibatan MUI dan FKUB untuk mendalami tujuan deklarasi tersebut.

Baca: Fadli Zon Beri Ucapan Selamat Atas Lahirnya Front Persatuan Islam, Berharap Bisa Lawan Oligarki

Baca: Pengurus FPI Dirikan Front Persatuan Indonesia, Begini Komentar Mahfud MD

Jaja menyebutkan pihaknya langsung menggelar pertemuan bersama pihak terkait seperti kepolisian dan koramil untuk mengetahui kejelasan kegiatan tersebut.

"Tapi untuk menyimpulkan apakah aliran ini menyimpang, kita akan lakukan pendalaman dengan menggandeng MUI dan FKUB," jelasnya.

Ketua MUI Bandung Barat, Muhammad Ridwan, menanggapi tentang video viral Deklarasi Tentara Allah, Rabu (6/1/2021).
Ketua MUI Bandung Barat, Muhammad Ridwan, menanggapi tentang video viral Deklarasi Tentara Allah, Rabu (6/1/2021). (Kompas TV)

Sementara itu, Ketua MUI Bandung Barat, Muhammad Ridwan mengungkapkan, MUI akan meminta keterangan terlebih dahulu kepada Erwan Sa'ad.

Menurut Ridwan pinyaknya bakal meminta penjelasan dari pihak kelompok tersebut, maksud dan tujuan mendeklarasikan Tentara Allah tersebut.

Setelah mendapat penjelasan terhadap deklarasi itu, Ridwan baru bisa menyimpulkan apakah jemaah tersebut menyimpang atau tidak.

"Dia harus dipanggil agar jelas maksud dan tujuannya, tapi sejauh ini tidak ada atribut aneh yang digunakan. Kalau sudah jelas ada keterangan dari yang bersangkutan, nanti bisa disimpulkan apakah menyimpang atau tidak," kata Ridwan.

Baca: Pelaku Adzan Jihad di Tegal Ditangkap, Ternyata Pernah Lakukan Penipuan Rp 125 Juta

Baca: Video Viral 5 Pemuda Lantunkan Adzan dalam Alunan Model yang Berbeda, Tuai Pujian

Ridwan mengatakan sejauh ini dirinya masih mengumpulkan bukti terkait deklarasi yang viral di media sosial tersebut.

Ia juga akan meminta bantuan MUI untuk menanggapi masalah ini.

"Kita belum mengetahui maksud dari deklarasinya dan tujuannya apa, baru nanti bisa disimpulkan apakah menyimpang atau tidak. Jika masuk pada indikasi gerakan yang mengganggu keamanan masyarakat, MUI akan bersikap," jelasnya.

(TribunnewsWiki/cva/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved