Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anemia sel sabit adalah anemia akibat kelainan genetik, yaitu ketika bentuk sel darah merah tidak normal, sehingga mengganggu fungsinya untuk membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Pada keadaan normal, bentuk sel darah merah adalah bundar dan lentur sehingga dapat dengan mudah bergerak dalam pembuluh darah.
Pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti sabit yang kaku dan mudah menempel pada pembuluh darah kecil.
Akibatnya, aliran darah yang mengandung hemoglobin pembawa oksigen menjadi terganggu dan mengakibatkan timbulnya rasa nyeri dan kerusakan jaringan.
Baca: Anemia Hemolitik
Penyebab #
Anemia sel sabit disebabkan mutasi gen yang diturunkan dari kedua orangtua (harus keduanya) atau disebut resesif autosomal.
Pada anak yang mewarisi mutasi gen hanya dari salah satu orangtua saja, akan menjadi pembawa penyakit anemia sel sabit dan tidak menunjukkan gejala apa pun. Mutasi gen yang terjadi pada pengidap anemia menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh.
Hal tersebut terjadi karena produksi sel darah merah berbentuk tidak normal.
Baca: Anemia
Gejala #
Berikut ini gejala umum dari anemia sel sabit, yaitu:
- Timbul sejak usia 4 bulan dan umumnya terlihat pada usia 6 bulan.
- Gejala umum yang dialami pengidap di antaranya pusing, pucat, jantung berdebar, terasa mau pingsan, lemas, serta mudah lelah.
Pada anak-anak, gejala dapat ditandai dengan pembesaran organ limpa. - Munculnya rasa nyeri akibat krisis sel sabit, sebagai gejala lain. Rasa nyeri timbul karena sel darah merah yang berbentuk sabit menempel pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah, saat melalui pembuluh darah kecil di dada, perut, sendi, maupun tulang.
- Rentan terserang penyakit infeksi mulai dari yang ringan hingga yang berat, akibat dari kerusakan organ limpa yang bertugas melawan infeksi.
- Pertumbuhan anak-anak yang mengidap anemia sel sabit dapat terhambat, karena tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang membawa nutrisi dan oksigen.
- Terjadinya kerusakan retina dan menyebabkan gangguan penglihatan. Hal ini dikarenakan aliran darah terhambat di dalam mata.
Pengobatan #
Berikut ini pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani gejala anemia sel sabit, antara lain:
- Transplantasi sumsum tulang. Metode ini merupakan satu-satunya penanganan yang dapat mengobati penyakit ini hingga tuntas.
- Penanganan krisis sel sabit dengan menghindari faktor pemicunya. Beberapa upaya untuk mencegah pemicunya adalah dengan minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang cukup hangat agar tidak kedinginan, menghindari perubahan suhu secara tiba-tiba, tidak berolahraga berat, hindari merokok dan alkohol, serta usahakan tetap tenang dan tidak stres. Dokter akan memberikan obat jika krisis sel sabit berlanjut.
- Rasa nyeri ditangani dengan cara mengompres bagian yang sakit dengan handuk hangat, mengalihkan pikiran dari rasa sakit, minum banyak cairan untuk melancarkan aliran darah yang tersumbat, serta mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol yang dijual bebas di apotek.
- Mengatasi anemia, hal tersebut dilakukan dengan merangsang produksi sel darah merah dengan konsumsi suplemen asam folat.
- Sementara, jika gejala anemia sudah berat, maka jumlah sel darah merah harus ditingkatkan dengan tranfusi darah.
- Mengatasi pertumbuhan yang terhambat, dengan memberikan terapi hormon.
- Mencegah infeksi terutama pada anak, dengan melengkapi vaksinasi.
- Mencegah stroke, dengan menjalani pemeriksaan transcranial doppler scan (TCD scan) atau USG Doppler karotis setiap tahun.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
| Informasi |
|---|
| Penyakit | Anemia Sel Sabit |
|---|
| Faktor Resiko | Keturunan |
|---|
| Penyebab | Mutasi gen |
|---|