Kasus Aktif Covid-19 Meningkat, Pemprov DKI Jakarta Perpanjang PSBB Transisi hingga 17 Januari

PSBB transisi diperpanjang untuk menekan kasus Covid-19 pascalibur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021


zoom-inlihat foto
anies-baswedan-achmad-riza-patria.jpg
Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Achmad Riza Patria, dalam konferensi pers penerapan kembali masa PSBB pada Rabu (9/9/2020). PSBB masa transisi kembali diperpanjang di Jakarta mulai 4 Januari-17 Januari 2021.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi mulai hari ini Senin, (4/1/1/2021) hingga 17 Januari 2021.

Keputusan perpanjangan ini tercantum dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1295 Tahun 2020.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut PSBB transisi ini diperpanjang agar menekan penambahan kasus infeksi virus corona setelah libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Hal didasarkan pada penilaian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI)

"Berdasarkan penilaian dari BNPB maupun FKM UI, kami memutuskan untuk memperpanjang PSBB masa transisi hingga 17 Januari 2021," kata Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (3/1/2021), dikutip dari Kompas.

Anies menjelaskan berdasarkan penilaian indikator dari BNPB, DKI Jakarta berhasil memperbaiki nilai menjadi risiko sedang per 27 Desember 2020 yang sebelumnya risiko tinggi pada 20 Desember 2020.

Baca: Vaksinasi Covid-19 Dilaksanakan Selama 15 Bulan, Sasar 181,5 Juta Jiwa, Dimulai Bulan Ini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan selamat tahun baru 2021 dalam video yang diunggah melalui akun YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan selamat tahun baru 2021 dalam video yang diunggah melalui akun YouTube Pemprov DKI Jakarta. (YouTube Pemprov DKI Jakarta)

Adapun skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) adalah 59 per 2 Januari 2021.

Jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya, angka tersebut menurun, yaitu skor 61 pada 19 Desember dan 26 Desember.

Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan lebih meningkatkan 3T untuk mengidentifikasi kasus aktif melalui testing dan tracing, sekaligus secepat mungkin melakukan treatment jika ditemukan kasus positif.

“Kami di pemerintahan akan konsisten jalankan 3T, yakni testing, tracing, treatment, sedangkan masyarakat jalankan disiplin 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, serta menjaga jarak, agar dampak penyebaran Covid-19 dapat kita tanggulangi bersama, terlebih setelah libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya mencatat lonjakan pasien aktif Covid-19 dalam dua pekan terakhir sebanyak 18 persen.

Pada 2 Januari 2021, tercatat ada 15.471 pasien aktif Covid-19, jauh meningkat dibandingkan 20 Desember 2020, yakni 13.066 pasien aktif.

Baca: Selain Khofifah, 6 Kepala Daerah di Jawa Timur Terpapar Covid-19, Dua di Antaranya Meninggal Dunia

"Kenaikan persentase kasus aktif ini patut kita waspadai bersama, terlebih pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 yang berpotensi terjadi penambahan kasus," kata Widyastuti.

Ilustrasi virus corona (CDC)
Ilustrasi virus corona (CDC) (CDC)

Peningkatan jumlah pasien atau kasus aktif tersebut berdampak pada menipisnya tempat tidur isolasi dan tempat tidur intensive care unit (ICU) di 98 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.

Widyastuti mengatakan meski sudah ditambah, tempat tidur isolasi yang kini berjumlah 7.379 unit tersebut sudah terisi 87 persen.

Sementara itu, jumlah tempat tidur ICU per hari ini sebanyak 960 unit dan telah terisi 762 unit.

"Sehingga kini kapasitasnya (untuk ICU) sudah mencapai 79 persen, turun 1 persen dari dua minggu sebelumnya di mana persentase keterisiannya 80 persen, karena kapasitas ICU saat itu masih 907 dan terisi 722," kata dia.

Baca: Hari Ini, Vaksin Covid-19 Sinovac Didistribusikan ke 34 Provinsi

Warga ke luar Jakarta

Saat mengumumkan PSBB transisi tersebut, Anies mengimbau masyarakat Jakarta untuk tetap menahan diri selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Dia menyebutkan adanya risiko penularan yang tinggi apabila warga tidak tetap berada di rumah selama masa libur panjang.

"Perlu bagi kita khususnya para keluarga di Jakarta untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah, terlebih keluar dari Jakarta," ucap Anies.

Faktanya tak demikian. Selama periode libur Natal dan Tahun Baru, terpantau peningkatan jumlah penumpang di sejumlah titik keberangkatan.

Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, mencatat adanya kenaikan penumpang sebanyak 22 persen jika dibandingkan dengan November.

Jumlah penerbangan juga meningkat 27 persen dari November 2020. Jumlah penumpang saat puncak arus mudik Natal tahun ini, yakni pada 23 dan 24 Desember, mencapai sekitar 85.000 per hari.

Baca: Inilah Gejala Tak Biasa yang Dialami Pasien Covid-19 Menurut WHO, Mual Muntah hingga Cepat Marah

Jumlah penerbangan sendiri melebihi angka 900 per hari. Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta mengonfirmasi adanya 'peningkatan (jumlah penumpang) jika dibandingkan dengan hari normal'.

PT KAI Daop 1 menyatakan, puncak keberangkatan penumpang tertinggi terjadi pada Rabu (23/12/2020) dengan total 16.700 penumpang.

Daerah tujuannya antara lain Bandung, Jawa Barat; Solo, Jawa tengah; Yogyakarta; dan Surabaya, Jawa Timur.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Theresia Ruth Simanjuntak/Singgih Wiryono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catatan PSBB Transisi Jakarta di Masa Natal dan Tahun Baru, Lonjakan Kasus Covid-19 hingga Wacana Tarik Rem Darurat" dan "PSBB Transisi Diperpanjang, Pemprov DKI Fokus Tekan Kasus Covid-19 Pascalibur Natal dan Tahun Baru"





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved