Kenali Ciri-ciri Ruam Kulit, Gejala Terbaru Terpapar Covid-19

Ruam di kulit merupakan salah satu gejala Covid-19 yang dialami beberapa penderita infeksi virus corona SARS-CoV-2


zoom-inlihat foto
ilustrasi-gatal-karena-penyakit-kulit.jpg
Kompas.com
Ilustrasi ruam di kulit.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah ciri-ciri ruam kulit yang menjadi salah satu gejala Covid-19.

Ruam di kulit merupakan salah satu gejala Covid-19 yang dialami beberapa penderita infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Sebelumnya, gejala Covid-19 yang paling umum diketahui adalah demam, batuk kering, kelelahan, dan tidak bisa mencium bau dan rasa.

Ada pula penderita Covid-19 yang merasakan sakit kepala, tubuh terasa nyeri, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, mata merah, dan diare.

Berikut penjelasan mengenai ciri-ciri ruam kulit gejala Covid-19 dan bagaimana infeksi virus corona memicu masalah kulit tersebut.

Berdasarkan kajian American Academy of Dermatology Association, ruam kulit gejala Covid-19 sekilas terlihat seperti gatal-gatal pada campak dan cacar air.

Beberapa ciri-ciri ruam kulit yang dilaporkan sejumlah penderita Covid-19 adalah sebagai berikut :

  • Ruam kulit tidak merata
  • Kulit bentol-bentol dan terasa gatal
  • Sebagian kulit melepuh seperti cacar air
  • Muncul bentol-bentol sekaligus beruntusan
  • Ada bentol besar dan bentol kecil-kecil di sekitarnya
  • Ruam membentuk pola kemerahan besar di kulit

Penelitian sementara menunjukkan, ruam kulit gejala Covid-19 berlangsung selama 2 hingga 12 hari.

Rata-rata penderita akan mengalami ruam selama delapan hari.

Ruam kulit pada penderita yang terinfeksi virus corona bisa saja muncul di kaki, dada, punggung, dan bagian tubuh lainnya.

Jika Anda mengalami tanda-tanda ruam yang telah disebutkan di atas, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kendati belum tentu positif Covid-19, namun  beberapa jenis ruam tetap memerlukan perawatan lebih lanjut.

Seorang pekerja medis melakukan tes usap untuk COVID-19 pada 19 Desember 2020 di lokasi pengujian swab drive-through rumah sakit Tor Vergata di Roma. Italia, salah satu negara yang paling parah terkena virus korona baru, akan ditempatkan di bawah pembatasan baru selama periode Natal dan Tahun Baru, menurut keputusan pemerintah yang diterbitkan pada 19 Desember 2020.
Seorang pekerja medis melakukan tes usap untuk COVID-19 pada 19 Desember 2020 di lokasi pengujian swab drive-through rumah sakit Tor Vergata di Roma. Italia, salah satu negara yang paling parah terkena virus korona baru, akan ditempatkan di bawah pembatasan baru selama periode Natal dan Tahun Baru, menurut keputusan pemerintah yang diterbitkan pada 19 Desember 2020. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Dikutip dari CNN, banyak kasus infeksi virus yang dapat menyebabkan ruam di kulit penderitanya.

Peneliti dari NewYork-Presbyterian / Weill Cornell Medical College AS meneliti penderita Covid-19 berusia 40 sampai 80 tahun yang dirawat di sejumlah rumah sakit di New York pada medio Maret dan April 2020.

Ahli mengamati, beberapa penderita mengalami perubahan kondisi kulit karena pembuluh darahnya tersumbat.

Para ahli menyebutkan, ruam dan perubahan warna kulit menjadi petunjuk klinis terkait kemungkinan munculnya pembekuan darah di tubuh.

Seperti diketahui, sejak awal pandemi, para pakar telah mewanti-wanti bahwa infeksi virus corona dapat memicu pembekuan darah tak normal pada pasien.

Namun, hingga kini para ahli belum bisa memastikan kapan gejala ruam kulit pada penderita Covid-19 muncul, lantaran penelitian masih berjalan.

Dokter spesialis kulit dari American Academy of Dermatology, Dr. Seemal Desai menjelaskan, Covid-19 dapat memicu peradangan. Sementara kulit sangat sensitif terhadap peradangan.

Di beberapa kasus yang parah, penderita bisa mengalami badai sitokin yang berdampak fatal apabila tidak ditangani dengan tepat.

“Sitokin dapat memantik sistem daya tahan tubuh dan memicu berbagai molekul kekebalan masuk ke kulit. Imbasnya, muncul berbagai masalah kulit,” jelas Desai kepada CNN (5/8/2020).

Peneliti King’s College London, Inggris juga meneliti 336.000 orang yang dites Covid-19. Hasilnya, 8,8 persen orang yang dites positif terinfeksi virus corona mengalami ruam kulit sebagai gejala Covid-19.

Tim peneliti tersebut lantas membuat studi terpisah dan mengumpulkan informasi dari 12.000 penderita Covid-19 yang mengalami ruam kulit.

Hasilnya, 17 persen responden yang dites positif corona melaporkan ruam kulit sebagai gejala pertama Covid-19.

Sedangkan 21 persen responden yang dites positif corona melaporkan ruam kulit sebagai satu-satunya gejala Covid-19.

“Banyak infeksi virus yang memengaruhi kulit. Tak heran jika kami melihat ruam kulit sebagai gejala Covid,” kata Dr. Veronique Bataille, ahli dermatologi dari King’s College London, yang melakukan riset Juli 2020.

Di masa pandemi, Dr. Bataille mengingatkan agar publik tidak menyepelekan ruam kulit karena bisa jadi gejala Covid-19. “Jika Anda tiba-tiba ruam, segera lakukan tes Covid-19,” pesan dia.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ciri-ciri Ruam Kulit Gejala Covid-19"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Legenda Kelam Malin

    Legenda Kelam Malin Kundang adalah sebuah film drama
  • Film - Namaku Dick (2008)

    Namaku Dick adalah sebuah film drama komedi Indonesia
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved