Kisah Ibu Hamil di Bulukumba, Ditolak 7 Rumah Sakit hingga Meninggal Bersama Janin

Ditolak 7 rumah sakit karena tak ada hasil rapid test, ibu hamil di Bulukumba meninggal karena telat mendapat perawatan.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-hamil001.jpg
uhhospitals.org
Ilustrasi ibu hamil


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ibu hamil bernama Hartina di Bulukumba, Sulawesi Selatan, meninggal dunia karena diduga telat menjalani perawatan.

Ia meninggal dunia bersama dengan janin yang dikandungnya, pada Rabu (9/12/2020).

Pihak keluarga Hartina mengatakan jika ibu hamil tersebut terlambat mendapat penanganan.

Hartina yang sedang hamil 9 bulan sempat kejang saat akan melahirkan.

Namun menurut keterangan keluarga, 7 rumah sakit yang mereka datangi menolak membantu persalinan Hartina.

Tujuh rumah sakit tersebut adalah RSUD Bantaeng, RSUD Jeneponto, RSUD Takalar, RS Labuang Baji, RS Kartini, RS Ananda, dan RS Pelamonia.

Haerul keluarga Hartini mengatakan saat akan melahirkan Hartina dibawa ke Puskesmas Bontobangun, Bulukumba.

Dari puskesmas tersebut, Hartina dirujuk ke RSUD Bantaeng namun ditolak oleh pihak rumah sakit.

Baca: Viral Video Ibu Hamil Ditelantarkan Berjam-jam di Rumah Sakit, Ini Klarifikasi RSUD Bima

Baca: Demi Konten, Youtuber Ini Paksa Pacar Hamil Kedinginan: Meninggal dan Dituntut 15 Tahun Penjara

Penolakan tersebut disebabkan karena Hartina dan keluarganya tak memiliki surat hasil rapid test.

Keluarga kemudian membawa Hartina ke RS Jeneponto dan RS Takalar.

Lagi-lag-lagi Hartina ditolak pihak rumah sakit.

"Awalnya Bu Hartina diantar ke Puskesmas Bontobangun Bulukumba, lalu dirujuk ke RSUD Bantaeng. Tapi baru di pintu masuk RSUD Bantaeng, sudah ditolak. Akhirnya dibawa ke RS Jeneponto dan RS Takalar, namun kembali ditolak," kata Haerul, Sabtu (12/12/2020).

Hartina lalu dilarikan ke RS Labuang Baji Makassar dan lagi-lagi ditolaj karena tidak ada hasil rapid test.

Penolakan juga dilakukan oleh RS Kartini dan RS Ananda.

Ilustrasi Hamil
Ilustrasi Hamil (Bengkulu.today.com)

"Karena ditolak di rumah sakit daerah, makanya ke RS Labuang Baji Makassar. Tapi ditolak lagi karena tidak ada hasil rapid test. Lalu dilarikan ke RS Kartini, ditolak karena tidak ada ICU, dan dilarikan ke RS Ananda, ditolak lagi," kata dia.

Hartina dibawa ke RS Pelamonia. Menurut Haerul, di rumah sakit tersebut Hartina mendapatkan pertolongan pertama.

Namun pertolongan dilakukan saat Hartina berada di dalam ambulans yakni dengan memberikan oksigen dan suntikan anti kejang.

Di RS Pelemonia, Hartina tidak diturunkan ke ruangan. Terakhir, Hartina dibawa ke RS Wahidin.

Baca: Diberi Tempat Tinggal saat Merantau, Pemuda ini Malah Hamili Anak Gadis Pemilik Rumah

Baca: Viral Video Warga Tandu Wanita Hamil Lewat Jalan Rusak di Desanya, Pengunggah Ditangkap Polisi

Sesaat setelah dipindahke ke ruangan bersalin, Hartina menghembuskan napas terakhir.

"Dari kampung sudah terkatung-katung hingga ke Kota Makassar. Pihak RS tidak punya hati nurani, bagaimana perasaanya kalau keluarganya yang mengalami hal yang sama," kata dia.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved