
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seluruh warga Desa Matabondu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, satu suara tak mau menggunakan hak suaranya pada Pilkada Serentak 2020, Rabu (9/12/2020).
Dengan jumlah daftar pemilih tetap 250 orang, mereka sepakat untuk memilih golput karena suara mereka tak pernah digubris sebelumnya.
Kemudian juga karena dana desa dari pemerintah tak bisa dirasakan oleh para warga sejak 12 tahun silam atau tahun 2007.
Ini disampaikan oleh Ahmad selaku Kepala Desa Matabondu pada Kamis (10/12/2020).
Diketahui, desa yang dipimpinnya ini masuk dalam catatan desa di Kementerian Desa (Kemendes) di Kecamatan Laonti dengan nomor desa ke-19.
Baca: Ternyata Pilkada 2020 Diwarnai dengan Banyaknya Petugas KPPS yang Positif Terinfeksi Virus Corona
Baca: Ternyata Pilkada 2020 Diwarnai dengan Banyaknya Petugas KPPS yang Positif Terinfeksi Virus Corona
"Dana desa tidak pernah kita nikmati sejak 2007. Dana desa itu kami tahu selalu cair dari pusat tapi tidak pernah sampai ke kami," ujar Ahmad.
Tindakan golput ini dibuktikan dengan adanya pengembalian surat, karena menurutnya percuma jika memilih namun suara rakyat tak pernah digubris.
"Makanya pilkada ini kami memilih Golput dengan mengembalikan surat ini. Percuma menyalurkan suara kita tapi suara kita tidak pernah didengarkan," tutur kepala desa ini.
Diketahui, surat pemberitahuan memilih atau C6-KWK untuk warga dikembalikan pada Selasa (8/12/2020) kepada KPU.
Sontak saja fenomena satu desa golput ini membuat kaget Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir.
Ketua KPU Sultra menyayangkan sikap warga satu desa ini.

"Kami juga tidak bisa menolak karena memilih ini adalah hak, kewajiban negara memfasilitasi penyaluran hak tadi," ujar Natsir.
Melihat ini, Natsir mengharapkan jika warga desa tersebut bisa berubah pikiran.
Dia ingin warga tetap ikut menggunakan hak pilih meski tanpa C6-KWK, dan menggunakan KTP.
Koordinasi juga diusahan oleh pihaknya dan KPU Konsel terkait adanya kejadian golput satu desa ini.
"Dengan menerima pengembalian pemberitahuan surat itu berarti sudah ada sikap. Tapi siapa tahu bisa ditimbang, karena sudah terdaftar DPT," ucap dia.
TERPISAH, Hal Unik di Pilkada Serentak 2020: TPS Bertema Hello Kitty hingga Petugas KPPS Pakai Baju Tahanan
Meski Pilkada serentak 2020 digelar di tengah pandemi Covid-19, namun semangat pesta demokrasi tetap terasa.
Pasalnya, pilkada pada Rabu (9/12/2020) kali ini membuat masyarakat berinovasi agar suasana pandemi Covid-19 tetap menyenangkan.
Beberapa masyarakat di berbagai daerah pun membuat suasana TPS menjadi unik.
-
Daftar Daerah yang Kembali Memberlakukan PPKM hingga 6 Juni 2022 Mendatang
-
Viral Mobil Tenggelam di Sungai Konaweha, Polisi Periksa Saksi dan Operator Rakit Pincara
-
NIK Jokowi Bocor di Media Sosial, KPU Sebut Sudah Minta Persetujuan untuk Publikasikan Data
-
Sertifikat Vaksin Covid dan NIK Presiden Jokowi Bocor di Media Sosial, Diduga Berasal dari Laman KPU
-
Barobbo