TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebelumnya, pihak FC Utrecht telah memberi deadline terhadap Barito Putera dan Bagus Kahfi pada Jumat (27/11/2020) terkait kepindahan Bagus Kahfi ke Belanda.
Ternyata transfer tersebut urung terjadi.
Hal ini disebabkan oleh Barito Putera, selaku klub pemilik sah dari kontrak Bagus Kahfi yang mana tak mau melepas pemain berambut kribo itu ke FC Utrecht.
Padahal, antara pihak orang tua Bagus Kahfi dan Barito Putera telah terjadi pertemuan dan kesepakatan bahwa sang pemain menuju FC Utrecht sudah mendapat "lampu hijau".
Namun, faktanya Barito Putera tak membalas email inquiry transfer dari FC Utrecht hingga Jumat 27 November berlalu.
Lantas, mengapa transfer Bagus Kahfi ke FC Utrecht gagal terjadi?
Faktor tak adanya biaya transfer dan tak terlalu seriusnya FC Utrecht disebut-sebut menjadikan Barito Putera enggan melepas Bagus Kahfi.
Seperti diketahui, FC Utrecht enggan memberikan fee atau biaya transfer untuk kontrak Bagus Kahfi karena klub Eredivisie Belanda itu tak sepenuhnya berminat terhadap pemain asal Secang, Kabupaten Magelang tersebut.
FC Utrecht mau menampung Bagus Kahfi lebih dikarenakan atas darsar rekomendasi dari Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise untuk merekrut sang pemain tersebut.
Kini, Bagus Kahfi pun gagal untuk bergabung ke FC Utrecht.
Baca: Drama Bagus Kahfi: Batal Gabung FC Utrecht, Tak Ada Lagi Klub Eropa Tertarik & Friksi Barito Putera
Kegagalan Bagus Kahfi untuk memperkuat FC Utrecht pun menimbulkan tanda tanya, terutama terkait proses recovery cederanya.
Seperti diketahui, saat ini Bagus Kahfi masih belum pulih total dari cedera yang dia alami.
Bagus Kahfi mengalami cedera saat tampil membela Garuda Select II melawan Reading U-18 pada 3 Maret 2020.
Bagus Kahfi pun mendapatkan perawatan di The Lewin Sports Injury Clinic, Inggris.
Kemudian, ia juga sempat mendapatkan bantuan dari FC Utrecht dalam proses pemulihan cedera.
Yuni Puji Istiono, ayah dari Bagus Kahfi mengatakan, belum melakukan pembicaraan kepada pihak terkait untuk proses penyembuhan sang anak.
"Ini untuk penyembuhan Bagus saya belum ngomong-ngomong dengan pihak Garuda Select, atau Mola, PSSI atau mungkin dari Barito Putera," ujar Yuni Puji Istiono.
"Kayak apa nanti proses penyembuhan-nya. Karena kalau kemarin historis nya Bagus kan dengan Garuda Select."
"Dan yang menangani itu dokter dari Inggris, nah riwayat itu kami gak tahu, maksudnya ini yang di obati, operasi apa dan sebagainya, kan gak tahu," ujar Yuni Puji Istiono.
Sebagai orang tua, Yuni Puji Istiono ingin Bagus Kahfi mendapatkan penanganan yang terbaik untuk pemulihan cedera.
"Kami masih belum bisa untuk konfirmasi, yang pasti nanti yang terbaik yang mana, saya ikut aja lah."
Selain terkait cedera, orang tua Bagus Kahfi juga fokus pada kondisi atau situasi mentalitas sang anak saat ini.
Kata Yuni Puji Istiono, Bagus Kahfi harus kuat dalam menerima kenyataan menunda untuk berkarier di luar negeri.
"Ya pasti kondisi saat ini Bagus Kahfi, setelah harapan, mimpi-nya itu belum bisa terealisasi."
"Ya namanya anak-anak kecewa ya pasti kecewa, yang pasti itu harus cooling down dulu," kata Puji Istiono.
Baca: Ini Rasa Kecewa Asisten Shin Tae-yong, Terkait Indisipliner Serdy dan Yudha di Timnas Indonesia U-19
Sebagai orang tua, Puji Istiono mempunyai tugas untuk membangkitkan semangat dari pemain yang berambut kribo tersebut di kondisi saat ini.
"Dan saya selaku orang tua dari Bagus Kahfi jangan sampai psikis, mental itu kena," tegas Puji Istiono.
"Yang pasti lagi, saya harus bisa membesarkan mentalnya, harus tabah, sabar, kuat sehingga yang harus dikerjakan adalah untuk lebih giat berlatih."
"Untuk nanti bisa memberikan kegunaan untuk bangsa dan negara," kata Puji Istiono.
Gagalnya Bagus Kahfi ke FC Utrecht
Kegagalan proses transfer antara FC Utrecht dengan Barito Putera terkait Bagus Kahfi patut disayangkan.
Hal ini berkaitan dengan karier sang pemain sendiri.
Dengan usia yang sudah mendekati 19 tahun, peluang Bagus Kahfi untuk berkarier di Eropa semakin tipis, meningat biasanya klub disana akan merekrut pemain asal Asia yang masih muda untuk dimasukkan ke tim muda terlebih dahulu, supaya beradaptasi.
Peluang kembaran Bagas Kaffa ini untuk ke Eropa, untuk waktu saat-saat ini cukup kecil lantaran sebenarnya tak ada klub Benua Biru yang tertarik penuh dengannya.
Hal tersebut disampaikan secara jelas oleh perwakilan Mola Tv, Mirwan Suwarso.
Mirwan mengatakan pihaknya dari awal sudah berusaha keras agar membantu mimpi Bagus Kahfi untuk bisa berkarier ke Eropa.
Berbagai macam cara pun dilakukan, tetap tetap saja gagal terwujud.
Baca: Pulang ke Hotel Pukul 3 Pagi, Dua Pemain Timnas Indonesia U-19 Dicoret: Serdy Diperiksa ke Psikiater
Mirwan menerangkan tidak mudah membawa pesepakbola Indonesia untuk menyakinkan klub Eropa.
Klub Eropa lebih memilih mencari pemain-pemain muda yang negaranya sudah terbukti menciptakan pesepakbola berkualitas sebut saja dari Brasil, Argentina, dan lain-lain.
Sementara untuk Indonesia, bisa jadi pesepakbola nusantara harus terpinggirkan terlebih dahulu.
"Kemarin banyak di media dibicarakan seolah-olah bahwa Bagus Kahfi dibidik oleh klub asing."
"Kenyataannya klub asing tidak ada yang melirik Bagus Kahfi, tidak ada yang membidik, dan tidak ada yang mau," kata Mirwan.
Bagus Kahfi sendiri pemain jebolan Garuda Select season satu dan dua.
Pemain asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu dinilai cukup layak untuk bisa berkarier ke Eropa.
Setelah mengikuti program Garuda Select jilid kedua, Bagus Kahfi harus bisa mengembangkan permainannya dengan gabung klub Eropa.
Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise, juga berharap agar Bagus Kahfi saat itu bisa segera dilepas Barito Putera dan bergabung dengan klub yang lebih berkualitas.
"Dennis Wise bertanya ke Bagus Kahfi, boleh atau tidak kamu bermain di klub luar negeri."
"Nah, Bagus Kahfi bilang boleh. Makanya waktu itu perwakilan kami bicara dengan Barito Putera untuk meminta izin agar kami mencarikan klub untuk Bagus Kahfi supaya bisa berlatih dan bermain di sana," kata Mirwan.
Mirwan melanjutkan, Dennis Wise menggunakan relasinya dengan memohon dan meminta ke beberapa klub Eropa untuk meluangkan tempat demi Bagus Kahfi.
Kalau bukan tanpa bantuan Dennis Wise, untuk pemain Indonesia bisa bermain di kasta tertinggi sepak bola Eropa kemungkinannya sangat kecil.
Dalam hal Bagus Kahfi, ketertarikan FC Utrecht terhadap dirinya didorong oleh rekomendasi dari Dennis Wise, bukan karena klub tersebut benar-benar sangat serius tertarik kepadanya.
Oleh karena itu, Dennis Wise memberikan peluang ke pemain dari Garuda Select untuk berkembang.
"Kemarin Bagus Kahfi kami rekomendasikan untuk bisa bermain di Jong FC Utrecht dan Brylian Aldama di HNK Rijeka."
"Itu berkat dorongan dari Dennis Wise, bukan klub yang mencari pemain Indonesia," kata Mirwan.
"Jadi kalau memang sudah diperbolehkan dapat izin dari klubnya, ya bagus untuk mereka membuktikan kesempatan dan mengikuti tuntutan yang ada di klub Eropa."
"Setidaknya seperti Egy Maulana Vikri yang ada di Polandia, seperti itu," tutup Mirwan.
Baca: Timnas Indonesia U-19 Banjir Lamaran Pemain Keturunan, Bagaimana Nasib Pemain Lokal? Ini Sikap PSSI
Baca: Kabar Duka Dunia Sepak Bola: Penyerang Legendaris Timnas Indonesia, Ricky Yacobi Meninggal Dunia
Bagi Bagus Kahfi sendiri, selain dirinya urung bermain di Eropa, dirinya juga kini bersiap dengan kemungkinan munculnya friksi dengan klubnya, Barito Putera lantaran drama kegagalan transfernya ke Belanda kali ini.
Terlebih, dalam beberapa hari terakhir Bagus Kahfi sangat rajin bermain sosial media memposting atau berkomentar hal-hal yang berkaitan dengan transfer dirinya dari Barito Putera ke FC Utrecht yang gagal.
Hubungan antara kedua pihak disinyalir akan merenggang pasca kejadian ini, padahal beberapa hari yang lalu keluarga Bagus Kahfi telah bertemu dengan pihak Barito Putera dan telah ada "lampu hijau" terkait transfer ke FC Utrecht.
Namun, deadline yang diberikan FC Utrecht pada Jumat 27 November 2020 tak ditanggapi oleh Barito Putera dan kepindahan Bagus Kahfi ke FC Utrecht pun batal.
Sebagian artikel tayang di Bolaspot.com berjudul Batal ke FC Utrecht, Proses Penyembuhan Cedera Bagus Kahfi Gimana?