Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur


zoom-inlihat foto
obstructive-sleep-apnea-osa-adalah-gangguan-pernapasan-yang-terjadi-saat-tidur.jpg
halodoc
Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur.

OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial.

Akibatnya, pengidap akan kekurangan oksigen dan berkali-kali terjaga, bahkan terbangun karena merasa tercekik

Baca: Neuropati Diabetik

  • Penyebab #


Obstructive sleep apnea terjadi saat otot di belakang tenggorokan terlalu rileks, sehingga jalan napas akan menyempit atau menutup.

Saat terjadi pemblokiran udara sebagian atau sepenuhnya, otomatis kadar oksigen dalam darah akan menurun dikarenakan napas berhenti selama kira-kira 10-20 detik.

Ilustrasi tidur. OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial.
Ilustrasi tidur. OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial. (massagemag.com)

Kurangnya oksigen menyebabkan otak kamu menjadi panik dan membangunkan tubuh untuk bernapas kembali.

Baca: Neuropati Perifer

  • Gejala #


Beberapa gejala OSA antara lain:

- Mulut terasa kering saat terbangun.
- Konsentrasi terganggu.
- Depresi.
- Hipertensi.
- Daya ingat menurun.
- Mengantuk.
- Kepribadian berubah.
- Sakit kepala di siang hari.

  • Pengobatan dan Pencegahan #


Pilihan pengobatan untuk mengatasi OSA terdiri dari terapi bedah dan non bedah.

Terapi non bedah yang paling efektif untuk menurunkan gejala mendengkur adalah dengan menggunakan continuous positive pressure (CPAP).

Namun, CPAP memiliki kelemahan yaitu terasa tidak nyaman saat dipakai karena hembusan udara bertekanan maupun akibat masker yang digunakan.

Selain itu, terdapat juga efek samping berupa claustrophobia, sakit kepala, rhinitis, iritasi wajah dan hidung serta aerofagia.

Ilustrasi. OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial.
Ilustrasi. OSA ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial. (medtechboston.medstro.com)

Selain CPAP, ada juga terapi Bi-level PAPA yang membantu mengalirkan tekanan saat kamu menarik napas dan saat menghembuskan napas.

Bedanya adalah pengidap bernapas dengan spontan. Keuntungan terapi ini adalah dapat mengurangi kerja pernapasan.

Namun sayangnya, terapi ini tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai terapi awal pengobatan OSA.

Sedangkan pilihan terapi bedah dapat dipertimbangkan hanya jika terapi non bedah tidak memberikan hasil yang efektif.

Pilihan terapi bedah untuk mengobati OSA, antara lain operasi pengangkatan jaringan, stimulasi jalan nafas atas, penanaman generator impuls kecil, operasi rahang, dan implan.

Selain itu, Obstructive Sleep Apnea juga bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup yang tidak sehat, antara lain:

- Menjaga berat badan ideal.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Tidur dengan posisi miring.
- Menghindari konsumsi obat penenang, nikotin dan kafein pada malam hari. Perbaiki juga kekuatan otot pernapasan bagian atas dan mekanisme pernapasan sentral.

Lagi-lagi, cara yang paling efektif untuk mencegah OSA adalah dengan memperbaiki gaya hidup seperti :

- Kurangilah berat badan jika kamu kelebihan berat badan.
- Berolahragalah dengan teratur.
- Konsumsi alkohol secukupnya atau tidak sama sekali, dan jangan minum beberapa jam sebelum tidur.
- Berhentilah merokok.
- Jangan tidur telentang. Sebaiknya kamu tidur dalam posisi miring (menghadap ke kanan atau ke kiri).

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Informasi
Gangguan Obstructive Sleep Apnea
Faktor Risiko Distribusi lemak di perut
Jenis kelamin, OSA paling sering dialami oleh laki-laki
   


Sumber :


1. www.halodoc.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved