lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indonesia sedang bersiap dua turnamen junior internasional di depan mata, Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.
Indonesia pun sepertinya ingin mencapai hasil yang mumpuni, dengan mengontrak mantan pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia U-19 yang akan terjun di dua ajang tersebut pun berada langsung di bawah kendali Shin Tae-yong.
Terlebih, Indonesia akan menjadi host penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 kedepan dan tak ingin hanya sekedar menjadi pelengkap di lapangan.
Selain Shin Tae-yong juga terjun untuk level junior, secara materi skuad, PSSI pun sempat menyiapkan Timnas Indonesia U-19 terbaik yang ada dan bahkan dengan banyak cara, termasuk "cara-cara luar biasa".
Tidak hanya memakai jasa pemain lokal, PSSI beberapa waktu lalu memiliki agenda agar pemain keturunan Indonesia yang berlaga di luar negeri untuk memperkuat Garuda Muda.
Bahkan, tak cukup dengan pemain keturunan, PSSI juga merencakan menaturalisasi beberapa pemain muda asal Brasil.
Hal ini pun membuat banyak pecinta sepak bola menunjukkan resistensi.
Kehadiran pemain keturunan sebenarnya wajar untuk lingkup tim nasional, toh mereka masih memiliki ikatan darah dengan Indonesia.
Timnas Indonesia pun sebanarnya sangat akrab dengan keberadaan pemain naturalisasi.
Sejak bomber legendaris asal Uruguay, Cristian Gonzales, dinaturalisasi pada 2010 lalu, tim Garuda sering menggunakan jasa pemain naturalisasi.
Baca: Isu Naturalisasi Pemain Brasil di Timnas Indonesia, Forum Suporter Sebut PSSI Selalu Buat Kegaduhan
Sebut saja Greg Nwokolo, Alberto Goncalves, hingga yang paling baru Otavio Dutra.
Namun, akan berbeda dengan wacana naturalisasi pemain dari Brasil untuk Timnas Indonesia U-19.
Isu mengenai akan hadirnya pilar naturalisasi dalam skuat timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021 itu muncul setelah datangnya lima pemain muda Brasil secara tiba-tiba di beberapa klub di Indonesia.
Kelima pemain muda Brasil yang dirumorkan akan mengisi timnas Indonesia untuk ajang tersebut sempat terbagi ke tiga klub yakni Arema FC, Persija Jakarta, dan Madura United.
Di Arema FC pernah ada Pedro Bartoli Jardim dan Hugo Guilherme Correa Grillo yang sempat ikut berlatih bersama Singo Edan.
Sementara itu, Persija sempat kedatangan Thiago Apolinario serta Maike Henrique Irine de Lima.
Sedangkan di Madura United waktu itu hanya kehadiran satu pemain muda Brasil bernama Robert Junior Rodrigues Santos.
Kelima pilar muda Brasil tersebut masing-masing semua masih berusia di bawah 20 tahun.
Baca: Viral Tarkam di Lapangan Banjir Lumpur, Pemain Bhayangkara & Timnas Saddil Ramdani Dihujani Kritik
Sehingga, desas-desus mereka akan menjadi kekuatan timnas Indonesia pada ajang Piala Dunia U-2021 bisa saja terjadi.
Terlebih, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, sempat membenarkan jikalau pemain muda Brasil yang kala itu didatangkannya adalah cikal bakal pilar naturalisasi untuk Piala Dunia U-20 2021.
Hal itu pernah diucap oleh Qosasi kepada salah satu media olahraga nasional.
Mantan pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, juga sempat berani mengatakan kalau kelima pilar muda Brasil itu merupakan program dari PSSI.
Uniknya, PSSI sebagai induk persepak bolaan Tanah Air ternyata membantah tudingan-tudingan tersebut.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menjelaskan kalau kehadiran lima pemain Brasil tersebut adalah kepentingan masing-masing klub Liga 1, bukan PSSI.
Para pencinta sepak bola Indonesia pun dibuat kebingungan di tengah tidak adanya kompetisi sepak bola nusantara.
Namun, akhirnya kabar simpang siur bahwa naturalisasi pemai Brasil untuk Timnas Indonesia U-19 pun akhirnya mendapat titik terang jelas.
Belum lama ini, secara mengejutkan salah satu pemain muda Brasil yang sempat berlatih di Indonesia dan diisukan akan naturalisasi itu berikan jawaban.
Pilar muda Brasil tersebut yakni Thiago Apolinario yang sedikit membongkar adanya proyek naturalisasi timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021.
Hal ini dijelaskan oleh Thiago ketika berbincang-bincang dalam channel YouTube Felipe Valdes, 14 November 2020.
Awalnya, pemain yang sempat seleksi di Persija Jakarta tersebut mengatakan kalau kehadirannya beserta empat pilar muda Brasil lainnya untuk menjadi WNI (Warga Negara Indonesia).
Baca: Fans Lechia Gdansk Minta Klubnya Buang Egy Maulana Vikri, Disebut Tak Mampu Berkembang
"Saya ke Indonesia bersama empat pemain lainnya. Kami harus jadi WNI untuk tim nasional, tapi banyak orang yang tidak setuju dengan ide itu," kata Thiago Apolinario.
Dalam sesi perbincangan bersama Felipe Valdes, Thiago Apolinario pun menjelaskan kalau seharusnya dirinya dan keempat pemain muda Brasil itu tampil membela timnas Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20 2021.
Namun, Thiago mengatakan proyek tersebut batal dan ia tidak tahu akan dilanjut atau tidak kedepannya.
"Dalam proyek itu aku tidak yakin (lanjut atau tidak). Karena kami seharusnya main di Piala Dunia U-20 tahun depan," ujar pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut.
Akan tetapi, Thiago Apolinario tidak menyebutkan pihak siapa yang menawarkannya datang ke Indonesia dan merencanakannya untuk dinaturalisasi.
Meskipun gagal membela timnas Indonesia, Thiago mengakui berencana akan balik ke Tanah Air untuk bisa membela klub.
Tak jamin kualitas
Dalam pandangan pegiat sepak bola usia muda Indonesia, Jaino Matos, pemain yang telah menjalani naturalisasi di Indonesia harus punya ikatan yang sangat kuat dengan Tanah Air.
Jaino pun membandingkan pemain keturunan dan naturalisasi di tubuh Timnas Indonesia.
"Pemain naturalisasi itu apa? (Misalnya) Jack Brown itu orang Indonesia, bukan naturalisasi. Ibunya orang Indonesia, punya paspor Indonesia. Dia berhak main Indonesia dan berhak membela negara ini."
"Kemudian, ada pemain seperti Raphael Maitimo, Irfan Bachdim, dan Diego Michiels, mereka ini orang-orang Indonesia dari garis keturunan mereka, baik ayah/ibu atau kakek-nenek. Mereka berhak."
"Lalu, ada pemain seperti Beto Goncalves, mungkin pemain asing terbaik di Indonesia dalam 10 tahun terakhir."
"Beto memiliki istri dan anak orang Indonesia. Sama dengan Spaso (Ilija Spasojevic) dan Greg (Nwokolo)," tutur Matos.
"Jadi naturalisasi itu beda-beda. Beto dkk dinaturalisasi berdasarkan prestasi dan ikatan dengan Indonesia," kata pria asal Brasil itu.
Di sisi lain, pria yang pernah menangani Diklat Persib itu tidak yakin bila para pemain asal Brasil itu bisa tulus membela timnas Indonesia.
Mengingat, mereka tidak punya ikatan khusus dengan Tanah Air karena baru pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia.
"Sekarang, pemain datang dari Brasil, kualitasnya seperti apa? Siapa bisa menjamin kualitas mereka? Apa hubungan mereka dengan Indonesia? Tidak ada sama sekali."
Baca: Permain Keturunan Belanda, Marc Klok Resmi Jadi WNI: Cinta Indonesia dan Tak Sabar Main di Timnas
Main buat klub atau timnas Indonesia akan sama saja bagi mereka," tuturnya.
"Para pemain ini tak punya ikatan batin sama sekali ke Indonesia. Bagaimana mau membela Indonesia secara sungguh-sungguh? Tidak masuk akal."
"Siapa yang memilih pemain-pemain itu? Khusus untuk kasus ini, saya sangat-sangat tidak setuju sama sekali."
"Saya berharap keputusan itu tidak merusak persiapan yang telah dijalankan coach Shin Tae-yong," tandasnya.
(Tribunnewswiki.com/Ris)
Sebagian artikel tayang di Bolaspot.com berjudul Terbongkar Sudah, Pemain Brasil Akui Datang ke Indonesia untuk Dinaturalisasi demi Piala Dunia U-20 2021
