Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Neuritis optik adalah kondisi mata ketika lapisan mielin pada saraf optik meradang.
Jika terjadi gangguan atau mielin tidak ada, sinyal visual tidak dapat terkirim dengan baik menuju otak.
Akibatnya, pengidap akan mengalami gangguan pada penglihatannya, seperti pandangan mata kabur atau buram.
Kondisi ini dapat menyerang satu atau kedua mata.
Neuritis optik bisa terjadi pada siapa saja, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Namun, kelainan ini paling sering ditemukan pada wanita usia antara 20 hingga 40 tahun.
Baca: Liposarkoma
Penyebab #
Neuritis optik dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
- Bakteri atau infeksi virus, dan penyakit terkait (termasuk TBC, penyakit Lyme, hepatitis B, HIV, herpes zoster, ensefalitis, sinusitis, dan banyak lainnya)
- Arteritis kranial, atau radang selaput arteri pada tengkorak.
- Diabetes.
- Sarkoidosis.
- Sengatan Lebah.
- Lupus sistemik.
- Vaskulitis.
- Efek samping obat tertentu, seperti etambutol (yaitu obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis).
- Racun seperti timbal, kina, arsenik, dan metil alkohol.
- Terapi radiasi.
- Neuropati optik turunan.
- Kekurangan vitamin B12.
Gejala #
Gejala utama dari neuritis optik meliputi:
- Penglihatan kabur.
- Hilangnya penglihatan, lebih sering hanya pada satu mata, tetapi terkadang keduanya.
- Sakit mata, terutama ketika mata bergerak.
- Buta warna.
- Kehilangan kontras visual atau penglihatan kurang jelas.
- Menurunnya kecerahan penglihatan.
- Kedipan.
Pengobatan #
Pengobatan neuritis optik bergantung pada pemeriksaan tiap pengidap.
Untuk kasus dengan penyebab yang jelas, pengobatan ditentukan oleh penyebab utamanya.
Contohnya, jika neuritis optik disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, maka pengidap akan diberikan obat anti-bakteri atau antivirus.
Jika pengidap terserang kondisi ini akibat kekurangan vitamin B12, suplemen nutrisi akan diresepkan.
Di sisi lain, jika tidak ada penyebab yang jelas, pengidap biasanya diberikan obat dosis tinggi berdasarkan steroid untuk lebih cepat merangsang penyembuhan.
Pengobatan ini juga efektif untuk mencegah sklerosis ganda pada pengidap.
Namun, obat ini harus dikonsumsi dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Di antaranya adalah osteoporosis atau peningkatan kerentanan terhadap infeksi, karena efek dari steroid pada sistem kekebalan tubuh.
Jika gejalanya parah, tidak merespons obat steroid, atau pengidap tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi steroid, dokter mungkin meresepkan IVIG, yaitu obat khusus yang terbuat dari darah yang diambil dari pengidap.
Pengobatan ini membutuhkan biaya yang mahal dan tidak terjamin efektif, tetapi dapat digunakan sebagai pilihan terakhir jika pengobatan lainnya gagal.
Jika pengidap mengalami kehilangan penglihatan, pada beberapa kasus, penglihatan biasanya bisa dipulihkan dalam waktu sekitar 2 minggu sampai 3 bulan.
Risiko kehilangan penglihatan permanen cukup kecil, karena sekitar 90 persen penglihatan pengidap sembuh pada bulan ke-6.
Jika tidak terjadi kehilangan penglihatan, masih terdapat kemungkinan perubahan ketajaman visual permanen.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
| Informasi |
|---|
| Penyakit | Neuritis Optik |
|---|
| Faktor Risiko | Jenis kelamin, biasanya wanita lebih banyak terserang penyakit ini |
|---|
| Usia, orang yang berusia sekitar 20-40 tahun lebih berpotensi untuk terjadinya kelainan ini |
| Gejala | Penglihatan kabur |
|---|
| Kehilangan kontras visual atau penglihatan kurang jelas |