TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral sebuah video yang disebut memperlihatkan bola mata pasien Covid-19 keluar dari kelopaknya menggegerkan warga Probolinggo, Jumat (6/11/2020).
Video berdurasi sekitar 10 detik tersebut merekam akibat kejadian tersebut, yakni jenazah mengalami pendarahan.
Rekaman tersebut juga memperlihatkan keluarga yang menangis histeris setelah melihat kondisi jenazah.
Ugas Iswantoro, selaku Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Probolinggo menjelaskan, jenazah tersebut adalah MA (49) warga Paiton yang meninggal karena Covid-19.
Sebelumnya pasien dirawat di RSUD dr Saleh.
Pendarahan tersebut, kata Ugas, membuat keluarga nekat membuka peti jenazah.
Padahal tim medis sudah mengatakan jika MA terpapar virus corona atau Covid-19.
Baca: Menkes Terawan Mengaku ke WHO: Kerja Sama Jadi Kunci Penanganan Covid-19 di Indonesia
Baca: WHO Bakal Undang Menkes Terawan, Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Positif
Penjelasan tentang riwayat penyakit yang diderita MA juga sudah diberitahukan kepada pihak keluarga.
"Adanya pendarahan itu keluarga kan tidak kuat. Tetapi kembali lagi pendarahan itu karena jenazah memiliki riwayat stroke pendarahan," kata Ugas.
Hal ini lah yang memicu jenazah tersebut mengalami pendarahan.
"Selain status Covid-19, beliau didiagnosa stroke pendarahan. Sebelum meninggal, tensi darahnya tinggi sehingga memecah pembuluh darah di otak, maka dengan sendirinya bisa terjadi pendarahan di hidung atau telinga," kata Ugas, Jumat (6/11/2020).
Proses pengantaran jenazah ke rumah duka yang berjarak cukup jauh memicu jenazah warga Paiton ini mengalami pendarahan.
"Peti pemulasaran jenazah ada yang berbeda dari kabupaten dengan di kota. Kalau di kota rupanya tidak ada penahan kayu atau penyanggah untuk memiringkan posisi jenazah. Sehingga perjalanan yang cukup jauh ke Paiton, posisi jenazah rentan berubah," ungkap Ugas.
Ugas juga mneyatakan supaya netizen tidak termakan provokasi dugaan si pengunggang video tersebut.
Yang ternyata menyebut jika tim medis telah lalai dalam mengurus jenazah tersebut.
Ugas juga menyampaikan, pengunggah video akan diselidiki.
"Ada pertimbangan, kami akan selidiki si pengunggah video, saya sudah rapat dengan Wakapolres karena kalau dibiarkan akan membahayakan," kata Ugas.
Kemudian, Ugas memastikan tracing juga akan dilakukan pada keluarga yang bersentuhan langsung dengan jenazah dalam waktu dekat.
"Keluarga pasti akan kami tracing," tandasnya.
TERPISAH, Nekat Lumuri 3 Tenaga Medis dengan Kotoran Manusia, Istri Pasien Covid-19 di Surabaya Jadi Tersangka
Seorang istri pasien covid-19 berinisial N (50) ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya.
N ditetapkan menjadi tersangka karena perbuatannya yang melumuri 3 orang tenaga medis dengan kotoran manusia.
“Pasal yang disangkakan yaitu Pasal 14 ayat UU 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Kemudian pasal 212 KUHP tentang Perlawaan Terhadap Petugas," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, dikutip dari Kompas TV, Rabu (14/10/2020).
Penetapan N sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi, yaitu tenaga medis dan pihak terlapor.
Pihak kepolisian akan memanggil N untuk dimintai keterangan terkait statusnya sebagai tersangka.
Seperti diberitakan, beberapa tenaga kesehatan dilumuri kotoran oleh salah satu anggota keluarga dari pasien Covid-19 yang hendak dijemput petugas dari Rusun Bandarejo, Kecamatan Sememi, Surabaya, Selasa (29/9/2020).
Baca: Dampak Pandemi Covid-19, BPS Catat Jumlah Pengangguran Capai 9,77 Juta Orang
Baca: Pengunjung Umbul Ponggok Membludak hingga 900 Pengunjung, Petugas Positif Covid-19
Kejadian ini bermula saat Pemkot Surabaya menggelar swab tes di rusun tersebut pada 23 September 2020.
Kemudian hasilnya keluar 28 September 2020.
Petugas Puskesmas melakukan tracing atau pelacakan kepada pasien dengan inisial Mr X.
"X ini ternyata ada komorbidnya, sehingga harus dibawa ke rumah sakit rujukan, harus dibawa ke BDH," terang Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara.
Namun, keluarganya menolak, terutama istri dan anak keduanya.
Febri mengatakan Pemkot pun akhirnya melakukan mediasi antara Satgas, pihak Kecamatan dengan anak pertama pasien tersebut.
Singkat cerita, mediasi akhirnya menemui kata sepakat
Petugas kemudian berencana membawa pasien tersebut untuk dirawat di rumah sakit.
Namun, ternyata sang istri masih saja menolak.
Petugas yang sudah mengetahui gelagat keluarga ini akan melancarkan perbuatan tak menyenangkan itu, sudah berusaha mengingatkan.
"Namun tetap saja gak nerima, terus gitu ke baju hazmatnya petugas," tambah Febri.
Petugas memang tak melawan. Sebab, mereka menyadari tengah menjalankan tugas kemanusiaan.
Beruntungnya, pasien itu akhirnya dapat dibawa untuk dirawat di rumah sakit.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/SO/Rosi/Kaka, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul VIDEO VIRAL Gegerkan Warga Probolinggo, Bola Mata Pasien Covid-19 Keluar dari Kelopaknya