Tidak Jadi Bulan November, Luhut Sebut Vaksin Baru Bisa Didapatkan Minggu Ketiga Desember

Luhut mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung.


zoom-inlihat foto
menko-maritim-1-luhut-binsar-pandjaitan.jpg
Dokumentasi Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka program Packaging Recovery Organization (PRO) secara fisik, di Jakarta, Selasa (25/8/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nampaknya masyarakat Indonesia masih harus bersabar lebih lama lagi untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, rencana vaksinasi Covid-19 di Indonesia kemungkinan baru dapat dilaksanakan pada minggu ketiga Desember 2020.

Pernyataan tersebut lantas menegaskan bahwa rencana vaksinasi kembali mundur lebih jauh bila dibandingkan rencana awal yang disebut akan dimulai pada November 2020.

“Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember,” kata Luhut saat menyampaikan paparan pada acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11/2020), seperti dilansir dari Antara.

Luhut menambahkan, saat ini pemerintah tengah melakukan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan vaksinasi, pemerintah akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Baca: Indonesia Bakal Produksi Vaksin Sendiri, Akan Ada Pabrik Vaksin Skala Kecil di Serpong

“Saya rasa (vaksinasi akan dilakukan pada) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus Covid-19. Di Jakarta, misalnya,” kata Luhut.

“Ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus Covid-19 dan berikan mereka suntikan,” imbuh dia.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menambahkan, pemerintah berencana menjadikan Bali sebagai wilayah zona hijau pada awal 2021, menyusul kegiatan vaksinasi mendatang.

Sebelumnya, Luhut menyatakan, rencana vaksinasi Covid-19 yang tadinya dimulai pada pertengaan November 2020 dapat mundur.

Menurut dia, mundurnya kegiatan vaksinasi itu bukan karena tidak adanya pasokan vaksin, melainkan BPOM memerlukan waktu untuk menerbitkan EUA.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui awak media di kediamannya di Jakarta, Rabu (25/12/2019).(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui awak media di kediamannya di Jakarta, Rabu (25/12/2019).(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA) (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan untuk Usia Berapa Saja

Koordinator Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Profesor Kusnandi Rusmil menyebut uji klinis untuk orang dengan usia di luar dari ketetapan masih ada kemungkinan bisa dilakukan.

Seperti diketahui, uji klinis orang yang dapat menerima suntikan vaksin berkisar antara 18 - 59 tahun.

Tentu muncul kekhawatiran apabila usia dalam uji klinis tersebut juga dijadikan kriteria dalam penyuntikan vaksin.

Lantas bagaimana dengan usia balita sampai 17 tahun dan usia di atas 60 tahun?

Menjawab kekhawatiran tersebut, Kusnandi Rusmil menjelaskan vaksin dapat disuntik bagi siapa saja.

Baca: Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Berhentikan Dirjen P2P Achmad Yurianto, Ini Alasannya

FOTO: Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19
FOTO: Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Unsplash - National Cancer Institute @nci)

Baca: Luhut Sebut Rencana Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia pada November Bisa Batal

Namun, untuk orang di luar dari kriteria usia tersebut, bisa mendapatkan vaksin yang didapatkan dari 'luar' (luar negeri) yang sudah dilakukan uji klinis bukan di Indonesia.

Kusnandi menyebut vaksin di luar usia tersebut masih belum selesai uji klinisnya yaitu di Tiongkok.

"Seperti Sinovac sudah melakukan uji klinis untuk anak-anak di atas 3 tahun, tapi sampai sekarang belum selesai itu. Dan untuk usia di atas 60 tahun, itu juga sedang dilakukan uji klinis, tapi bukan di Indonesia, yaitu di Tiongkok. Namun, belum selesai uji klinisnya", kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Profesor Kusnandi Rusmil, disaksikan TribunnewsWiki.com dalam program Kompas TV, Jumat (23/10/2020).

Nantinya apabila uji klinis tahap ketiga telah selesai, maka Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) akan mengeluarkan Emergency Use of Authorization.

Namun demikian, menurut Kusnandi uji klinis tahap ketiga masih belum selesai dilakukan.

Baca: Guru Ini Nekat Berbuat Tak Senonoh dengan Siswanya Padahal Ibu sang Siswa Tidur di Sampingnya 

FOTO: Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19
FOTO: Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Pixabay - huntlh / 30 foto)

Baca: Puntung Rokok Disebut Jadi Sumber Kebakaran Kejaksaan Agung, Begini Penjelasan Ahli

Kusnandi menyebut perkiraan selesainya uji klinis vaksin (paling cepat, menurut Kusnandi) adalah bulan Januari 2021.

Sementara waktu total selesainya penelitian vaksin diperkirakan pada Maret 2021.

Menurut Kusnandi, pada Januari 2021 sudah ada laporan ihwal keamanan dan imugenitas vaksin Covid-19.

Di lain hal muncul pertanyaan apakah Emergency Use of Authorization dari Badan POM ini bisa dijadikan landasasan penyuntikan vaksin, menurut Kusnandi Badan POM-lah yang bertanggung jawab atas diperbolehkannya penyebaran vaksin ke masyarakat.

"Penyuntikan vaksin ke orang harus dilakukan penelitian yang mendalam oleh Badan POM. Nanti Badan POM akan mengajak ahli-ahli, termasuk tim uji klinis untuk membicarakan lebih detail," tanggap Kusnandi Rusmil.

"Dan Badan POM akan melakukan diskusi dengan orang-orang yang terlibat dalam penelitian vaksin ini", tambah Kusnandi.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 24 Oktober 2020: Aquarius Jatuh Cinta, Leo Dapat Keberuntungan

Baca: Viral Video Puting Beliung di Bekasi, Warga Sekitar Panik saat Bangunan dan Motor Tersapu Angin

Kusnandi juga mengatakan akan membuat semacam publikasi ilmiah terkait riset vaksin Covid-19.

"Nanti dari hasil uji klinis ini, saya akan membuat publikasi ilmiah yang nantinya akan dikirim ke Badan POM dan akan dianalisa oleh perhimpunan ahli

"Badan POM mengizinkan, Departemen Kesehatan melaksanakan dengan bantuan organisasi kesehatan lainnya," kata Kusnandi.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Niken/Dinar Fitra Maghiszha, Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Minggu Ketiga Desember 2020".





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved