
Ia menyebut akan menerbitkan sejumlah aturan agar warganya bisa tertib dalam melakukan kegiatan sosial.
Langkah ini merupakan strategi Pedro agar tidak mengeluarkan kebijakan lockdown kembali, dilansir Reuters, Jumat (23/10/2020).
Baca: Jumlah Halaman UU Cipta Kerja Kembali Berubah, Presiden KSPI: Sangat Memalukan
Baca: Korea Utara: Badai Debu dari China Bisa Tularkan Covid-19
Seperti diketahui, Spanyol menjadi negara pertama di Eropa Barat yang mencatat lebih dari 1 juta infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi minggu ini.
Saat ini, 'Negeri Matador' ini sedang berjuang untuk menahan naiknya angka tersebut.
Negara berpenduduk 47 juta jiwa itu termasuk yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19, dengan lebih dari 34.000 kematian terkait Covid-19.
Sebelumnya virus sempat terkendali karena mereka melakukan penguncian nasional (lockdown) pada musim semi lalu. Namun beberapa bulan setelah pembatasan itu dicabut dan warga mulai bergerak dan bersosialisasi, virus mulai menyebar lagi.
Saat ini Spanyol mencatat jumlah infeksi yang tertinggi di Uni Eropa
Pada September, rumah sakit di Madrid mulai terisi penuh.
Kasus yang dikonfirmasi naik melampaui angka 1 juta pada hari Rabu (21/10/2020), ketika hampir 17.000 infeksi baru ditambahkan.
Para ahli mengatakan jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena adanya kasus tanpa gejala dan masalah-masalah lain yang menghalangi pihak berwenang untuk mencatat angka sebenarnya dari wabah tersebut.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)
-
Bawa 10 Pemain Baru dalam Program TC Spanyol, Shin Tae-yong Optimistis dengan Timnas U-19
-
Jalani TC di Catalunya, Apakah Timnas Indonesia U-19 Lawan Barcelona di Laga Uji Coba? Ini Kata PSSI
-
Hasil Liga Champions: Wakil Spanyol Mulus ke 16 Besar, Muka Italia & Inggris Dicoreng Klub-klub Ini
-
Shin Tae-yong dan Stafnya Segera Kembali, Ini Bocoran Negara Eropa untuk TC Timnas Indonesia U-19
-
Berlangsung 8 Jam, Operasi Pembalap MotoGP Marc Marquez Berjalan Lancar