TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang mantan pramugari yang mengaku bersalah telah melakukan 'wik-wik' (tidur) dengan seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Melissa Nosti, kini berusia 33 tahun, bebas setelah hanya seminggu dipenjara dalam kasus di mana dia mengaku bersalah telah tidur dengan seorang bocah di bawah umur.
Melissa yang kini sudah tidak menjadi pramugari lagi juga pernah bekerja sebagai petugas kehadiran sekolah.
Saat bekerja sebagai petugas absensi sekolah di North Ryde, Sydney, Australia, Melissa 'wik-wik' dengan seorang siswa di sana.
Pekan lalu, Melissa baru dijatuhi hukuman 18 bulan penjara dengan enam bulan tanpa pembebasan bersyarat, meski peristiwa 'wik-wik' itu sudah terjadi pada 2010 silam.
Dalam sidang sebelumnya, sebelum sidang putusan, mantan pramugari sebuah airlines di Australia ini mengakui perbuatannya dan mengaku bersalah.
Baca: Profesi Pramugari Keren Tapi Penuh Risiko, Studi: Rentan Kena Kanker Payudara dan Pelecehan Seksual
Tapi sejak itu dia dibebaskan dengan jaminan di bawah kondisi polisi yang ketat, dikutip Daily Star Online, Kamis (22/10/2020).
Pramugari yang dipermalukan itu bekerja sebagai petugas kehadiran pada saat kejadian, lapor The Sun.
Dia muncul di Pengadilan Lokal Burwood melalui tautan video dari sel Silverwater Women.
Pengacaranya mengajukan banding dengan jaminan dan mengatakan kepada pengadilan bahwa dia berisiko rendah untuk melakukan pelanggaran ulang.
Baca: PRAMUGARI Viral di Medsos Setelah Videonya Sedang Salat di Kabin Pesawat Beredar
Menurut Australian Daily Telegraph, pengacara tersebut menyatakan: “Dia memiliki riwayat pekerjaan setelah ini. Dia pernah bekerja di industri penerbangan. "
Tawaran jaminan sukses pengacara itu datang setelah ia menghasilkan penilaian dokter yang membuktikan Melissa tidak mungkin menyinggung, menurut laporan lokal di Australia.
Hakim Susan Horan mengatakan pernyataan dampak korban dari korban anak sekolah Melissa "memaksa" sebelum memberikan jaminannya.
Jaminannya diberikan dengan syarat ia memiliki satu ponsel dan memberikan kata sandi kepada polisi ketika diminta.
Dia juga dilarang menghubungi korban, atau siapa pun, atau ditemani siapa pun yang berusia di bawah 16 tahun.
Melissa akan muncul pada sidang banding akhir tahun ini.
Guru Kirim Foto Asusila dan Rayu 'Wik-Wik' dengan Siswanya Berusia 13 Tahun
Emily Edson (39), seorang guru telah dipenjara setelah dia membanjiri tiga anak berusia 13 tahun dengan foto selfie asusila dirinya dalam upaya untuk merayu mereka.
Emily Edson dilaporkan mengirim pesan memohon kepada para remaja tersebut untuk bisa 'wik-wik' (tidur) dengan mereka.
Emily, guru dari Missouri, AS, telah dipecat dan dikirim ke penjara karena pesan-pesannya yang menyimpang.
Dia telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena mengirimkan foto asusila dirinya kepada tiga siswa laki-laki, demikin Daily Star Online, Kamis (22/10/2020).
The Joplin Glove melaporkan dia pernah bekerja di Sekolah Menengah Lamar sebelum dia pergi untuk merayu para remaja, semuanya berusia 13 tahun.
Emily mengaku bersalah atas dakwaan tersebut dan dijatuhi hukuman pada Kamis (22/10/2020) di Pengadilan Wilayah Vernon.
Hakim David Munton mengatakan mantan guru itu divonis hukuman empat tahun masing-masing atas tiga tuduhan pelanggaran seksual dengan seorang anak dan satu tuduhan mempromosikan gambar tidak senonoh seorang anak.
Emily telah menghadapi dakwaan godaan seksual terhadap seorang anak di samping tiga dakwaan pelecehan seksual dan dua dakwaan memiliki gambar tidak senonoh.
The Globe melaporkan bahwa karena persetujuan pembelaannya dengan kantor kejaksaan Kabupaten Barton, mereka membatalkan jumlah bujukan dan satu dakwaan kepemilikan gambar tidak senonoh seorang anak dan mengubah hitungan kedua menjadi mempromosikan gambar tidak senonoh.
Emily awalnya didakwa pada Juni 2017 karena memiliki foto tak senonoh dua siswa di ponselnya.
Tuduhan itu diajukan menyusul penyelidikan yang didorong oleh pengaduan yang diterima 20 Mei 2017.
Pengaduan ini datang dari ibu salah satu anak laki-laki yang melaporkan mengetahui percakapan yang tidak pantas yang dilakukan guru siswa dengan putranya, surat kabar itu melaporkan.
Saat itu, kepala polisi Lamar, Rusty Rives mengatakan percakapan tersebut bersifat provokatif secara seksual.
Dia melanjutkan, dengan mengatakan informasi ibu siswa, polisi melakukan wawancara dengan putranya dan dua anak laki-laki kelas delapan lainnya, mereka berusia 13 tahun pada saat itu.
Surat kabar tersebut melaporkan Jaksa Wilayah Barton Mike Smalley mengajukan dakwaan baru pada Emily pada Februari 2019, menuduh bahwa dia mengirim foto tidak senonoh dirinya kepada tiga siswa laki-laki di sekolah tersebut melalui ponsel.
Dia juga diduga meminta salah satu anak laki-laki untuk tidur dengannya beberapa kali dan secara teratur berbicara dengannya secara seksual, menurut pernyataan tertulis yang diajukan dengan dakwaan tersebut.
(tribunnewswiki/com/hr)