TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kim Jong Un akan bangunkan puluhan ribu rumah baru untuk rakyat korban badai yang melanda Korea Utara.
Presiden Korea Utara ini berjanji setidaknya ada 25.000 yang akan diberikan pada para korban.
Pembuatan rumah tersebut akan dilakukan selama tenggat waktu 5 tahun ke depan.
Dalam sebuah kunjungan ke daerah terdampak badai paling parah, supreme leader Korea Utara ini mengutarakan rasa penyesalannya, seperti yang dikutip dari Reuters.
Kim mengungkapkan, dirinya ikut menyesal atas hancurnya rumah warga yang sudah ditinggali lebih dari 50 tahun itu.
Militer Korea Utara didesak oleh Kim Jong Un untuk memulai rencana pembangunan di sebagian wilayah tersdampak, seperti yang diwartakan kantor berita KCNA.
Baca: Tangisan Kim Jong Un Dianggap Wujud Ketakutan Bakal Dilengserkan Rakyatnya Sendiri
Baca: Kim Jong Un Berikan Pidato Emosional dalam Parade Militer, Masyarakat Korea Utara Menangis
Saat ini pembangunan di daerah Komdok di Provinsi Hamgyong Selatan sudah sampai tahap 60% atau sedikitnya 2.300 rumah.
Ada catatan, pembangunan rumah ini hanya terkhusus untuk warga yang rumahnya hancur dihantam badai.
Kemudian, kakak Kim Yo Jong ini juga menyampaikan tentang adanya revolusi rencana konstruksi.
Rencana selama 5 tahun ke depan ini adalah dengan diawali membangun 25.000 rumah.
Peresmian acara ini akan diselenggarakan pada Januari 2021 mendatang.
Menurut informasi, kunjungan pimpinan tertinggi Korea Utara ini tak lama setelah peristiwa dirinya yang menangis di depan rakyatnya.
Untuk diketahui, Kim Jong Un meneteskan air mata dan berpidato dengan emosional dalam sebuah parade militer Sabtu pekan lalu (10/10/2020).
Acara yang diduga dilakukan pada Sabtu dini hari itu untuk memperingati 75 tahun Partai Buruh Korea, sekaligus menyambut kehadiran senjata baru Pyongyang.
Dalam parade militer yang memamerkan rudal balistik antar benua (ICBM), yang diklaim jadi senjata bergerak terbesar setelah rudal Rusia itu, Kim mengungkapkan perasaannya.
Kim Jong Un terekam video saat melepaskan kacamatanya dan mengusap air mata yang menetes, seperti diberitakan kantor berita pemerintah.
Kim mengucapkan kata maaf arena merasa tak bisa berbuat banyak untuk "menyingkirkan kesulitan warganya".
Korea Utara, ucap Kim, telah mendapat "cobaan yang tak terhitung", "tantangan berat", termasuk berperang melawan Covid-19.
Dikutip dari Daily Mirror Senin (12/10/2020), supreme leader Korut ini mengatakan, dirinya punya tanggung jawab sangat berat dari dua pemimpin sebelumnya, yaitu Kim Il Sung dan Kim Jong Il.
Usaha yan dilakukan ternyata belum cukup untuk meringankan beban rakyat Korea Utara.