TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tembok PT Khong Guan di Gang Rukem RW 08, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur ambruk pada Sabtu (10/10/2020).
Hal itu mengakibatkan pemukiman warga terendam banjir lebih tinggi dari biasanya.
Pasalnya, puing-puing tembok menutup saluran air milik warga.
Diketahui, ambruknya tembok PT Khong Guan tersebut terjadi sekira pukul 20.30 WIB.
Karena puing-puing tembok menutup saluran air, banjir pun meluap.
Rumah warga yang biasanya terendam air hanya setinggi 60 cm, kini mencapai 1,5 meter.
Menurut seorang warga sekitar pabrik bernama Fahrul, remukan tembok menutup saluran ke Kali Cipinang.
Sehingga ketinggian air naik.
Baca: Fakta Beredarnya Video Belasan Mobil Terseret Banjir Bandang di Cicurug Sukabumi
Baca: Fakta Viralnya Video Gunung Salak Seperti Terbelah, PTNW Sebut Ada Longsoran di Hulu Sungai
"Ketinggian air semalam sekitar 1,5 meter.Padahal kalau hujan deras pun paling tinggi banjirnya hanya 60 sentimeter," kata Fahrul, Minggu (11/10/2020).
Tingginya banjir di daerah tersebut membuat warga tak sempat menyelamatkan harta benda.
Banjir yang merendam rumah warga semakin parah seiring saluran air di pemukiman tersebut tertutup timbunan puing tembok.
"Sebelum tembok roboh tinggi air sudah sekitar 50 sentimeter, nah pas tembok roboh langsung cepat naik airnya,'' ujarnya.
Sementara itu warga lainnya, Muchtar Gading (42), mengatakan banjir yang merendam rumah warga di RT 05 dan RT 10/RW 08, Kelurahan Ciracas terjadi begitu cepat.
Pasalnya ada dua bagian tembok PT Khong Guan yang roboh sehingga saluran air tertutup puing.
Akibatnya dalam waktu singkat debit air naik drastis dan menimbulkan banjir.
"Biasanya paling tinggi banjir di sini cuman 60 sentimeter, itu pun surutnya cepat.
"Kalau semalam enggak, air naik cepat banget, enggak sempat nyelametin barang-barang," katanya.
Baca: Jalanan Menuju Puskesmas Terendam Air, Ibu Hamil Ini Nyaris Melahirkan di Tengah Banjir
Baca: Sebelum Banjir Menerjang, Warga Kabupaten Sukabumi Dengar Suara Benturan Keras
Warga setempat pun bergotong royong untuk mengangkat timbunan puing dari saluran air.
Selain itu pompa dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur juga dikerahkan ke lokasi.
“Air sudah surut banget sekira pukul 01.00 WIB, itu warga sudah mulai bersih-bersih rumah," ujar Fachrul.
Banjir dan longsor di Jagakarsa
Permukiman warga RT 004 RW 002, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tergenang banjir hingga longsor pada Sabtu (10/10/2020).
Hingga Minggu (11/10/2020) pagi, air masih meluap dari Kali Setu menuju ke pemukiman warga.
Namun tinggi air sudah mulai surut hingga 10 sentimeter.
Warga, Uus (38), seorang penjahit, mengatakan rumahnya saat ini masih tergenang air.
"Di rumah masih tergenang. Barang-barang semua rusak. Ada kulkas, tv, lemari dan lainnya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Minggu (11/10/2020).
Warga lainnya, Ida (38) saat bangunan roboh dan tiba-tiba air meluap, ia dan sekeluarga panik berlari ke tempat yang lebih tinggi.
Ia turut membawa anaknya yang berusia 8 tahun dan keponakannya yang masih berusia 2 tahun.
Saat ini, anggota keluarganya sudah berada di posko pengungsian.
Meski rumahnya berada di dekat Kali Setu, ia merasa beruntung lantaran ketika pagar roboh tidak langsung menimpa rumahnya.
Namun, rumah di depannya tertimpa reruntuhan sehingga menyebabkan korban jiwa.
"Warga yang jadi korban jiwa depan rumah kita persis," pungkasnya.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tembok PT Khong Guan Ambruk, Warga Ciracas Kaget Kebanjiran 1.5 Meter, Biasanya Cuma 60 Cm