Informasi #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gangguan dismorfik tubuh adalah gangguan kejiwaan di mana kondisi pengidapnya memeiliki obsesi berlebihan terhadap bagian-bagian kecil dalam tubuh.
Faktor Risiko Gangguan Dismorfik Tubuh
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko body dysmorphic disorder, yaitu:
- Memiliki anggota keluarga yang mengalami penyakit ini;
- Pernah mengalami kejadian negatif, seperti dirundung semasa kecil/remaja;
- Tekanan sosial, orang-orang mengharapkan kecantikan tertentu dari pengidap; dan
- Terdapat gejala gangguan mental, seperti cemas atau depresi.
Baca: Asbestosis
Penyebab #
Penyebab body dysmorphic disorder belum diketahui dengan jelas.
Stigma gangguan jiwa berhubungan dengan penampilan dapat berupa depresi berat, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan menyeluruh, fobia tempat ramai, dan gangguan makan.
Belum ada bukti bahwa penyakit ini diturunkan dari keluarga.
Baca: Hiperhidrosis
Gejala #
Seseorang kemungkinan mengidap gangguan dismorfik tubuh, jika orang tersebut memiliki gejala berikut:
- Menghabiskan banyak waktu untuk mengamati wajah dan tubuhnya di cermin
- Jika terdapat bagian tubuh yang dianggapnya cacat atau tidak simetris, maka sang pengidap akan melakukan berbagai upaya untuk menutupi bagian tubuh yang dianggap cacat tersebut.
- Sering kali bertanya ke orang lain mengenai bagian tubuh si pengidap untuk meyakinkan bahwa memang ada bagian tubuh yang tidak sempurna
- Pikiran berlebihan terhadap tubuh membuat si pengidap mengalami gangguan konsentrasi dalam sekolah atau pekerjaan.
- Melakukan operasi plastik atau berdiskusi ke dokter secara berulang-ulang untuk memperbaiki penampilannya
Pengobatan #
Pengobatan gangguan dismorfik tubuh dilakukan oleh psikiater.
Pengobatannya dengan psikoterapi dan obat-obatan.
Psikoterapi dilakukan dengan melakukan konseling dan terapi suportif untuk menggali permasalahan yang mendasari gangguan yang dialami, mencari jalan keluar dari permasalahan, dan menolong pengidap untuk dapat meyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang salah dengan bagian tubuhnya.
Sementara itu, pengobatan yang lazim digunakan sebagai penanganan dan untuk mengatasi gangguan dismorfik tubuh adalah memberikan obat antidepresan kepada sang pengidap.
Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan dismorfik tubuh cenderung akan berdampak negatif seiring berjalannya waktu dan dapat berujung pada depresi atau kecemasan, bahkan pemikiran atau perilaku bunuh diri.
Selain beberapa komplikasi di atas, dapat juga memicu beberapa kondisi berikut:
- Gangguan pada kulit akibat kebiasaan mencubit kulit;
- Gangguan makan;
- Gangguan obsesif kompulsif;
- Penyalahgunaan zat terlarang;
Untuk melakukan pencegahan terhadap gangguan dismorfik tubuh bisa dengan mengajarkan atau memberikan sosialisasi dan menyakinkan seseorang untuk menerima bentuk tubuhnya secara apa adanya, meyakinkan bahwa tubuhnya sehat, dan memberikan motivasi untuk selalu berpikir positif terhadap bentuk tubuh dan kesehatan seseorang atau si pengidap.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
| Informasi |
|---|
| Gangguan | Gangguan Dismorfik Tubuh |
|---|
| Gejala | Menghabiskan banyak waktu untuk mengamati wajah dan tubuhnya di cermin |
|---|
| Penyebab | Depresi berat |
|---|