
Informasi #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Diabetes insipidus merupakan suatu kelainan yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga membuat pengidapnya jadi sering ingin buang air kecil dan memiliki rasa haus yang berlebihan.
Kondisi ini dapat mengakibatkan waktu tidur malam pengidap menjadi terganggu, bahkan pengidap dapat mengompol.

Diabetes insipidus memiliki gejala yang mirip dengan gejala diabetes melitus, tapi penyebab kedua jenis penyakit tersebut berbeda.
Diabetes mellitus disebabkan oleh masalah hormon tertentu dan kadar gula darah yang tinggi.
Sedangkan diabetes insipidus disebabkan oleh masalah dipengaruhi kerja hormon dan ginjal terhadap urine.
Baca: Delirium Tremens
Penyebab #
Penyebab diabetes insipidus adalah ketidakmampuan tubuh dalam menyeimbangkan kadar cairan tubuh dengan baik.
Normalnya, tubuh dapat mengatur keseimbangan antara cairan yang diminum dengan banyaknya urine yang diproduksi.
Cairan yang berlebih dalam tubuh akan dikeluarkan ginjal dalam bentuk urine.

Jika terjadi dehidrasi, kelenjar hipofisis akan mengeluarkan hormon anti-diuretik (ADH) ke ginjal untuk menahan cairan dalam tubuh dan mengurangi produksi urine.
Berdasarkan penyebabnya, diabetes insipidus dibagi menjadi:
- Diabetes insipidus sentral, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kerusakan kelenjar hipotalamus atau hipofisis, sehingga menyebabkan gangguan penyimpanan dan pengeluaran ADH. Kerusakan ini dapat terjadi akibat operasi, tumor, meningitis, kelainan genetik, atau trauma kepala.
- Diabetes insipidus nefrogenik, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kelainan pada tubulus ginjal (tempat di mana air dikeluarkan dan dipertahankan), akibat kelainan genetik, penyakit ginjal kronik, atau konsumsi obat tertentu.
- Diabetes insipidus gestasional, yaitu kondisi yang terjadi selama kehamilan dan bersifat sementara.
- Polidipsia primer atau disebut juga diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia psikogenik, adalah kondisi yang menyebabkan produksi sejumlah besar urine encer akibat mengonsumsi banyak cairan. Polidipsia primer juga bisa disebabkan oleh kerusakan mekanisme pengaturan haus di hipotalamus. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan kondisi mental, seperti skizofrenia.
Baca: Delirium
Gejala #
Secara umum, diabetes insipidus ditandai oleh gejala-gejala sebagai berikut:
- Rasa haus yang berlebihan.
- Pengeluaran urine yang sangat banyak, dapat mencapai 15 liter jika pengidap mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak.
- Waktu tidur malam menjadi terganggu lantaran harus sering bangun untuk buang air kecil.
- Sering mengompol.
Pada pengidap anak-anak, gejala dapat berupa:
- Tangisan yang tidak dapat ditenangkan.
- Sulit tidur.
- Demam.
- Muntah.
- Diare.
- Pertumbuhan terhambat.
- Berat badan turun.
- Mengompol.
- Napsu makan turun.
- Rasa lelah terus-menerus.
Pengobatan #
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi diabetes insipidus sentral:
- Meningkatkan konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Pemberian hormon antidiuretik buatan, yang cara kerjanya serupa dengan hormon antidiuretik tubuh, yaitu dengan menghentikan produksi urine berlebih dari ginjal saat jumlah cairan dalam tubuh rendah.
Sedangkan cara untuk mengobati diabetes insipidus nefrogenik, antara lain:
- Menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Menghentikan konsumsi obat-obatan yang diduga menjadi penyebab diabetes insipidus dan menggantinya dengan obat-obatan lain yang lebih aman tapi fungsinya sama.
Sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk mencegah diabetes insipidus.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
Informasi |
---|
Penyakit | Diabetes Insipidus |
---|
Penyebab | Ketidakmampuan tubuh dalam menyeimbangkan kadar cairan tubuh |
---|
Gejala | Rasa haus yang berlebihan |
---|
Pengeluaran urine yang sangat banyak |