TRIBUNNEWSWIKI.COM - China yang merupakan negara pertama terjangkit Covid-19 kini sudah enam bulan nihil penambahan kasus lokal.
Hal tersebut tentunya menjadi kabar gembira bagi berbagai negara.
Lantas apa rahasia mereka sehingga bisa menghentikan pandemi Covid-19?
China, khususnya Wuhan yang menjadi pusat penyebaran pertama Covid-19 pada awal tahun 2020 lalu.
Namun ternyata, saat ini China terbilang sukses dalam mengendalikan wabah dan pandemi Covid-19.
Kehidupan di sana pun berangsur-angsur mulai normal kembali.
Dilansir oleh Newsweek, Sabtu (19/9/2020), pada 19 September menandai enam bulan China tidak memiliki pasien lokal positif Covid-19.
Baca: Diprovokasi China, Presiden Taiwan: Latihan Militer Tunjukkan Sifat Asli Rezim Komunis China
Padahal sebelumnya China menjadi episentrum penyebaran Covid-19.
Pada 19 Maret 2020 lalu, Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan bahwa 34 kasus, dilaporkan semuanya berasal dari luar negeri.
Hal demikian menunjukkan China telah berhasil mengendalikan virus yang pertama kali dikenal di kota Wuhan, Hubei, akhir tahun 2019 silam.
Setelah 1.451 kasus virus tercatat pada 22 Februari, China belum melaporkan lebih dari 1.000 kasus setelah hari itu.
Angkat kasus positif hanya dua digit seperti pada 17 September lalu, dilaporkan hanya 41 orang didiagnosis terjangkit.
Sebaliknya dengan India, kasus kedua tertinggi setelah Amerika Serikat, yakni memiliki 97.894 kasus pada hari yang sama yakni 17 September.
China pun menjadi negara yang sukses dalam mengendalikan pandemi Covid-19 ini.
Lantas apa rahasia yang dilakukan oleh China?
Setelah mendapat serangan awal virus corona, China mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghentikan penyebaran virus.
Termasuk melarang 760 juta orang meninggalkan rumah mereka, membangun rumah sakit dalam beberapa hari dan melakukan pengujian luas dan pelacakan kontak.
Pada tanggal 23 Januari, China menetapkan ancaman kesehatan publiknya ke tingkat tertinggi yang memerintahkan semua kota untuk menutup sekolah.
Mengisolasi pasien yang dicurigai dan dikonfirmasi, menyebarkan informasi tentang penyakit dan memberikan pemeriksaan kesehatan kepada para migran.
Penutupan tempat-tempat yang mengundang kerumunan juga dilakukan China, pertemuan umum dilarang di 220 kota dan segala transportasi dibatasi.
Baca: Setelah Lama Ditutup karena Pandemi Covid-19, Sekolah di Wuhan Kembali Dibuka
Dunia menyaksikan laporan muncul dari Wuhan dengan populasi 11 juta rumah sakit dibanjiri dengan pasien Covid-19 dan jalan-jalan mirip dengan kota hantu.
Setelah melewati masa-masa sulit, China mulai kembali bangkit, bulan lalu, foto pesta warga Wuhan mendapat sorotan.
Orang-orang bersantai, merasakan dunia yang jauh dari apa yang dihadapi negara-negara lain, termasuk AS, India, dan Brasil, ketika berusaha mengendalikan wabah.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada bulan April, tindakan keras yang diambil oleh China dalam 50 hari pertama pandemi Covid -19 kemungkinan dapat mencegah 700.000 kasus.
Christopher Dye, profesor zoologi di Oxford Martin School, Universitas Oxford, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan yang dilakukan China nampaknya berhasil.
"Tindakan pengendalian China tampaknya berhasil, dengan memutus rantai penularan, mencegah kontak antara orang-orang yang menular dan rentan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Direktur Institut China di Universitas SOAS London Inggris, mengatakan China memberlakukan penguncian yang paling ketat, sehingga berhasil mencegah wabah.
"China berhasil menahan virus dengan memberlakukan penguncian yang paling ketat dan menjaga agar penguncian terus berjalan sampai mengurangi transmisi lokal menjadi hampir nol.
"Itu diberlakukan secara lokal yang efektif. Penguncian ketika kasus baru muncul dan hampir menutup diri dari pengunjung asing untuk waktu yang sangat lama, wabah saat ini terkendali," katanya.
Baca: Rayakan Situasi Kembali Normal dari Pandemi Covid-19, Warga Wuhan Tumpah Ruah Berkumpul di Taman Air
Shenglan Tang, profesor kedokteran dan kesehatan global di Duke University di North Carolina, mengatakan kehidupan orang-orang telah berangsur-angsur kembali normal di banyak tempat, meskipun memakai masker masih sangat dianjurkan di tempat umum.
"Dibandingkan dengan negara lain, seperti AS dan Inggris, China telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam mengendalikan pandemi sejak akhir Januari," kata Tang.
"Faktor keberhasilan penting lainnya bagi China adalah bahwa orang China memiliki kepercayaan yang kuat pada pemerintah dan bersedia bekerja sama dengan apa yang direkomendasikan oleh pemerintah dan para ahli," tambahnya.
Tsang mengatakan China sebagian dapat menerapkan tindakan karena sistem otoriternya.
Sulit bagi sistem demokrasi seperti di Eropa atau Amerika yang berhasil menahan virus, katanya.
"Negara demokrasi lain, terutama Taiwan dan Selandia Baru mengadopsi pendekatan alternatif yang juga berhasil," kata Tsang .
"Penguncian dilakukan dengan ketat di China. Jadi, ya, itu sangat efektif tetapi sulit diterapkan oleh orang-orang di negara demokrasi," ungkapnya.
Baca: Tim WHO Wawancarai Ilmuwan Wuhan tentang Asal-usul Virus Corona, Apa Saja yang Dibicarakan?
(Serambinews.com/Syamsul Azman)(Tribunnewswiki)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sudah 6 Bulan Warga China tak Positif Covid-19, Ternyata Begini Cara Cegah Virus Corona