TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang bocah berusia 8 tahun ditemukan terkubur dengan pakaian lengkap di Lebak Banten.
Rupanya, bocah tersebut tewas setelah dipukul ibu kandungnya saat belajar online.
Korban dipukul menggunakan tangan kosong hingga sapu.
Jenazah korban ditemukan oleh warga sekitar di TPU Gunung Kendeng Lebak.
Keberadaan jenazah korban tersebut baru diketahui 12 September 2020 oleh warga setempat.
Sebelum jenazah ditemukan, sang ibu berinisial LH (26) sempat mengaku kepada tetangga bahwa anaknya hilang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Dinas Permberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Irna Rudiana.
"Jadi tanggal 28 Agustus, dia (pelaku) bilang anaknya hilang sampai tetangga ikut mencari sampai ke orang pintar," ujar Irna saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/9/2020).
Kronologi Kejadian
Pembunuhan tersebut bermula dari sang ibu yang tengah mengajari anaknya belajar online.
Diketahui, korban duduk di bangku kelas 1 SD dan tengah mengikuti pembelajaran online.
Baca: Balita 3 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan hingga Dibunuh Hanya Karena Adanya Persaingan Keluarga
Baca: Fakta Bocah 8 Tahun Tewas Dipukul Sapu saat Belajar Online, Ternyata Korban Kerap Dianaya Sang Ibu
Sang ibu berinisial LH (26) pun tidak sabar mengajari korban.
Ia pun kemudian melakukan kekerasan fisik terhadap anak perempuannya.
Korban dipukul menggunakan tangan kosong hingga sapu.
Mengetahui kejadian tersebut, sang suami berinisial IS (27) marah kepada LH dan berinisiatif membawa korban keluar dari rumah.
Namun naasnya, korban akhirnya meninggal di perjalanan.
Diketahui, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (26/8/2020) di rumah kontrakan mereka yang berada di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma menjelaskan kejadian tersebut.
"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," kata AKP David Adhi Kusuma.
Baca: Fakta Baru Bocah SD Kelas 1 Dianiaya Ibunya hingga Tewas Saat Belajar Online
Baca: Susah Diajari saat Belajar Online, Ibu Tega Aniaya Anak Kandungnya 8 Tahun hingga Meninggal Dunia
Menurut David, LH melakukan serangkaian tindak kekerasan, seperti mencubit, memukul tangan kosong hingga menggunakan sapu.
"Dicubit di bagian paha, selanjutnya dipukul dengan tangan kosong di bagian paha. Lalu si anak juga dipukul dengan gagang sapu dari kayu sebanyak lima kali di bagian kaki, paha, betis dan tangan," ujar dia.
Ketika korban sudah tersungkur lemas, LH tidak berhenti melakukan kekerasan, ia bahkan memukul kepala bagian belakang anaknya tiga kali dengan sapu.
Rupanya korban kerap dianiaya oleh sang ibu.
Hal tersebut diketahui berdasarkan file yang ada di handphone pelaku.
Baca: Tak Paham Belajar Online, Bocah SD di Tangerang Disiksa Ibu Kandungnya hingga Tewas
Terdapat beberapa foto korban yang mengalami lebab di mata dan bibir.
"Betul sering dianiaya. Kami dapati dari dokumen file di handphone pelaku, ada beberapa foto korban mengalami lebam di mata dan bibir," kata Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (14/9/2020).
Akibat peristiwa tersebut, kedua orangtua korban ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 80 Ayat 3, UU No 35 Tahun 2104 Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Lerlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP.
(Tribunnewswiki/Afitria) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ibu yang Bunuh Anak karena Susah Belajar Online Sempat Mengaku Putrinya Hilang