Pengguna KRL Tak Disarankan Pakai Masker Buff dan Scuba, Hanya Bisa Saring Virus hingga 5 Persen

Pengguna tak disarankan pakai masker buff dan scuba ketika naik KRL, lebih baik pakai masker kain tiga lapis


zoom-inlihat foto
krl-commuter-line-di-stasiun-kota-bogor-1.jpg
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
ILUSTRASI - Suasana di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di Stasiun Kota Bogor, Selasa (9/6/2020). Pihak stasiun menerapkan protokol kesehatan kepada petugas dan penumpang antara lain penerapan pembatasan jumlah kapasitas penumpang di dalam gerbong KRL untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengguna KRL tak disarankan menggunakan masker buff atau scuba ketika naik moda transportasi ini.

PT KCI melakukan sosialisasi penggunaan masker kain 2-3 lapis.

Menurut manajemen, masker tersebut bisa mengurangi penyebaran droplet, seperti diberitakan Tribunnews.

"Karena masker 2-3 lapis dan masker kesehatan, mengurangi penyebaran droplet," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).

Memang kini pemerintah tengah gencar melakukan pendisiplinan penggunaan masker.

Hal ini dilakukan seiring bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Pada akun media sosial PT KCI juga disosialisasikan agar penumpang menghindari penggunaan masker buff dan scuba selama di dalam KRL.

Dalam sosialisasi itu tertulis efektivitas jenis-jenis masker.

Baca: Ilmuwan Khawatir karena Perusahaan Vaksin Covid-19 Kurang Terbuka Mengenai Detail Keamanan Produknya

 

Ilustrasi: Beragam corak dan warna masker kain ini ditawarkan penjualnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, seharga Rp 10 Ribu per pieces, Selasa (31/3/2020). Masker kain dengan harga terjangkau ini menjadi pilihan warga untuk mencegah serangan wabah Covid-10. Hingga kini masker masih dicari dan dibutuhkan warga
Ilustrasi: Beragam corak dan warna masker kain ini ditawarkan penjualnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, seharga Rp 10 Ribu per pieces, Selasa (31/3/2020). Masker kain dengan harga terjangkau ini menjadi pilihan warga untuk mencegah serangan wabah Covid-10. Hingga kini masker masih dicari dan dibutuhkan warga (Wartakotalive.com/Nur Ichsan)

Pertama, masker N95 kemampuan proteksi dari virus dan bakteri berada di urutan paling atas yakni 95% - 100%.

Kedua, masker bedah memiliki efektivitas 80%-95%.

Ketiga, masker FFPI menawarkan perlindungan 80%-90%.

Keempat, masker kain 3 lapis memiliki efektivitas 50%-70%

Sementara, masker buff dan scuba memiliki proses penyaringan virus dan bakteri hanya 0-5%.

Pakai Masker sebagai Wujud Disiplin Nasional

Presiden Joko Widodo meninjau progres penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Presiden mengunjungi Kantor Gugus Tugas Nasional Covid-19 yang berada di BNPB guna memantau penanganan COVID-19 pada masa new normal.
Presiden Joko Widodo meninjau progres penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Presiden mengunjungi Kantor Gugus Tugas Nasional Covid-19 yang berada di BNPB guna memantau penanganan COVID-19 pada masa new normal. (TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Baca: Polri Berencana Libatkan Preman untuk Awasi Penggunaan Masker, Mahfud MD: Sesuai Imbauan Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lelah-lelahnya mengimbau kepada 267 juta rakyat Indonesia agar selalu memakai masker.

Tentunya, penggunaan masker sebagai wujud disiplin nasional.

"Pada rapat terbatas, Senin (14/9/2020), Presiden menegaskan agar pemakaian masker benar-benar terwujud sebagai disiplin nasional selama pandemi Covid-19," kata Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).

Fadjroel menyampaikan, Presiden Jokowi mengorganisasi penanganan pandemi Covid-19 melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara terukur dalam perencanaan dan pelaksanaan.

Prinsip dasar penanganan ini adalah keseimbangan dan integrasi keselamatan kesehatan dan perekonomian rakyat.

ILUSTRASI - Dua petugas KAI mengenakan masker dan face shield.
ILUSTRASI - Dua petugas KAI mengenakan masker dan face shield. (Twitter/keretaapikita)

Baca: Video Viral Petugas Protokol Kesehatan Covid-19 Terlibat Baku Hantam dengan Pemuda Tak Pakai Masker

Keseimbangan, koordinasi serta integrasi adalah kunci pencapaian kesehatan dan perekonomian optimal, dengan kolaborasi harmonis pemerintahan pusat, pemerintah daerah, dan partisipasi seluruh warga.

"Partisipasi dan kolaborasi semua pihak terwujud dalam kemauan dan militansi menjalankan protokol kesehatan. Mayoritas individu Indonesia telah bergerak dengan kesadaran menaati protokol kesehatan, seperti memakai masker saat beraktivitas, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir," jelas Fadjroel.

Fadjroel menambahkan, dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat Presiden Jokowi tetap berdiri di garis depan dan tak lelah-lelahnya mengingatkan dan mengajak seluruh elemen bangsa berkolaborasi menjadikan masker kebiasaan hidup untuk adaptasi di masa pandemi sebagai wujud dari disiplin nasional.

"Kita juga bersyukur kepada Tuhan YME atas kesembuhan 158.405 pasien Covid-19 (14 September 2020). Ayo bersama-sama terus memakai masker untuk melindungi diri kita semua, melindungi negeri kita tercinta, Republik Indonesia," tutup Fadjroel. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fadjroel Rachman : Presiden Menegaskan Memakai Masker Wujud Disiplin Nasional

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved