Disiplin dan Latihan Keras, Shin Tae-yong Ternyata Sempat Bikin Pemain Timnas Indonesia Kewalahan

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bercerita atmosfer di skuat Timnas Indonesia yang sempat kaget ketika pertama kali dilatih oleh Shin Tae-yong.


zoom-inlihat foto
pssi-timnsa-latihan.jpg
Dokumen PSSI
Potret suasana latihan Timnas Indonesia U--19 di Stadion Madya, Senayan, Jumat (7/8/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Salah satu yang disoroti oleh Shin Tae-yong di skuat Timnas Indonesia U-19 saat ini adalah soal kemampuan fisik dan stamina para pemainnya.

Ketika dibantai Kroasia 1-7, Shin Tae-yong menilai para pemainnya sengaja menyimpan energi agar bisa selalu berlari di 90 menit pertandingan.

Padahal, Shin Tae-yong ingin melihat Timnas Indonesia U-19 tampil maksimal, intens dan stamina individu pemain dikeluarkan semua untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuan fisik mereka.

Shin Tae-yong justru senang ketika pemain yang mendorong batas kemampuannya bahkan tidak masalah jika para pemain jatuh pingsan.

Dalam perspektif Shin Tae-yong, latihan hingga mengeluarkan batas maksimum para pemain adalah metode yang benar.

Karakter disiplin dan keras dari Shin Tae-yong pun ternyata membuat skuat Timnas Indonesia mengalami shock culture.

Kehadiran Shin Tae-yong di Timnas Indonesia membawa perubahan yang cukup besar, salah satunya terkait kedisiplinan.

Sejak awal kedatangannya, Shin Tae-yong langsung menerapkan segudang peraturan yang membuat pemain mau tak mau harus disiplin.

Baca: Pemain Timnas Indonesia U-19 Pingsan Akibat Kerasnya Latihan, Shin Tae-yong Justru Senang, Mengapa?

Baca: 2 Kali Kalah Beruntun dan Kebobolan 10 Gol, Shin Tae-yong Minta 4 Hal Ini dari Timnas Indonesia U-19

Mulai dari pemakaian seragam, penggunaan handphone, hingga pola makan, Shin Tae-yong ingin mengubah karakter para pemain Timnas Indonesia.

Tidak hanya itu, Shin Tae-yong juga terkenal sebagai pelatih yang banyak memberikan gemblengan fisik kepada para pemainnya.

Skuad timnas U-19 Indonesia dan asisten pelatih Nova Arianto saat menjalani Pemusatan Latihan (TC) di Kroasia.
Skuad timnas U-19 Indonesia dan asisten pelatih Nova Arianto saat menjalani Pemusatan Latihan (TC) di Kroasia. (Dokumen PSSI)

Mulai dari pemain Timnas Indonesia U-19 hingga pemain senior, semua mendapatkan tuntutan dari Shin Tae-yong untuk meningkatkan kekuatan fisik.

Tak tanggung-tanggung, banyak pemain Timnas Indonesia yang tak siap dengan pola latihan keras khas Shin Tae-yong.

Tercatat sudah ada lima pemain Timnas Indonesia U-19 yang mengalami cedera usai berlatih di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Mereka adalah Amanar Abdillah, Ernando Ari Sutaryadi, Alfeandra Dewangga, Rizky Ridho, dan Beckham Putra.

Hal ini pun langsung dikonfirmasi oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan bahwa para pemain Timnas Indonesia memang sempat kaget saat pertama kali dilatih oleh Shin Tae-yong.

Baca: Stamina Kedodoran, Shin Tae-yong Kritik Pemain Timnas Indonesia U-19 Paksakan Diri Main 90 Menit

Baca: International U-19 Friendly Tournament: Kebobolan 10 Gol, Timnas Indonesia Tumbang di 2 Laga Awal

Hal itu disampaikan Iwan Bule secara langsung ketika hadir di acara Tonight Show di Net TV pada Selasa (8/9/2020).

"Kami sering crosscheck langsung kepada pemain setelah dilatih," ucap Mochamad Iriawan melansir dari Tonight Show Net TV.

"Awalnya mereka kaget karena gemblengan fisik cukup keras."

Gemblengan dari Shin Tae-yong sempat membuat para pemain kaget dan kewalahan.

Namun, secara perlahan para pemain kini mulai bisa dan mau beradaptasi dengan apa yang diterapkan oleh Shin Tae-yong.

Salah satu pemain Timnas Indonesia senior yang bercerita terkait keras-nya pola Shin Tae-yong padanya adalah Irfan Bachdim.

Padahal, pemain PSS Sleman itu tergolong sebagai pemain yang disiplin dalam menjaga pola makan dan kebugaran tubuhnya.

"Pemain senior saya tanya, Irfan Bachdim saya tanya."

"Kaget pertama, tapi lama-lama menyesuaikan dan mereka enjoy," sambung Mochamad Iriawan.

Irfan Bachdim, diperkenalkan sebagai pemain baru PS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Rabu (12/2/2020).
Irfan Bachdim, diperkenalkan sebagai pemain baru PS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Rabu (12/2/2020). (Twitter @PSSleman)

Menurut Mochamad Iriawan, Shin Tae-yong memang punya filosofi khusus dalam melatih sebuah tim.

Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu sangat mengedapankan kedisiplinan, mental, dan kondisi fisik.

"Filosofi Shin Tae-yong itu pertama adalah disiplin, kemudian mental," tutur Iwan Bule.

"Dua itu yang dia sepakati kepada para pemain."

"Baru nanti mungkin fisik, skill, strategi itu baru berikutnya," tandasnya.

Shin Tae-yong tak masalah para pemain pingsan

Selama berada di Kroasia, Timnas Indonesia U-19 yang kini dilatih langsung oleh Shin Tae-yong turun gunung di ajang International U-19 Friendly Tournament 2020.

Timnas Indonesia U-19 saat ini sedang dalam agenda pemusatan latihan atau training center (TC) di Kroasia untuk menyiapkan diri menghadapi Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.

Laga terakhir Timnas Indonesia U-19 adalaha ketika melawan Kroasia pada Selasa (8/9/2020).

Sayangnya Bagus Kaffa dkk dibantai 1-7 oleh Kroasia, yang memang secara kualitas jauh berada diatas Garuda Muda.

Baca: Mantan Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Meninggal Dunia

Baca: Hanya Uji Coba dan Bukan Ajang Serius, Ini Alasan PSSI Siarkan Langsung Laga Timnas Indonesia U-19

Selanjutnya, Timnas Indonesia U-19 dijadwalkan akan melawan raksasa sepak bola Asia, Arab Saudi pada Jumat (11/9/2020).

Salah satu yang disoroti oleh Shin Tae-yong di skuat Timnas Indonesia U-19 kali ini adalah soal kemampuan fisik dan stamina para pemain.

Ketika melawan Kroasia, Shin menilai para pemainnya sengaja menyimpan energi agar bisa selalu berlari di 90 menit pertandingan.

Padahal, mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu ingin melihat Timnas Indonesia U-19 tampil maksimal, intens dan stamina individu pemain dikeluarkan semua untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuan fisik mereka.

 

Demikian demi tujuan meningkatkan fisik pemain Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong justru senang ketika pemain yang mendorong batas kemampuannya bahkan hingga jatuh pingsan.

Dalam pola Shin Tae-yong, latihan hingga mengeluarkan batas maksimum adalah metode yang benar.

Setelah tumbang dari Bulgaria 0-3 di laga perdana International U-19 Friendly Tournament 2020 di Kroasia, Shin Tae-yong melakukan evaluasi kepada anak asuhnya.

Laga antara Timnas Indonesia U-19 vs Kroasia, Selasa (8/9/2020).
Laga antara Timnas Indonesia U-19 vs Kroasia, Selasa (8/9/2020). (Dokumen PSSI)

Masalah stamina pemain menjadi bahasan utama pelatih asal Korea Selatan itu hingga menerapkan pola latihan yang keras dan intens.

Maklum, Timnas Indonesia U-19 sejaitnya mampu menahan Bulgaria 0-0 hingga menit ke-77, sebelum akhirnya kehilangan konsentrasi dan kebobolan 3 gol hanya dalam 6 menit.

Shin Tae-yong dibantu oleh penerjemahnya mengevaluasi para pemain pasca-laga melawan Bulgaria.

"Misalnya capek, stamina turun, paksa harus sampai nangis juga," kata Shin Tae-yong dari channel Youtube PSSI TV.

"Kemarin ada rasa nafas sudah di sini (tenggorokan) seperti mau pingsan nggak," tanya Shin kepada pemain Timnas Indonesia U-19.

"Rasa itu yang harus tetap ada. Lebih penting kita naikkin nafas hingga kehabisan nafas seperti itu ketimbang kita latihan fisik seperti ini," imbuhnya.

 

Shin menuntun para pemainnya untuk terus mendorong batas kemampuan mereka.

Baca: Skandal Langgar Protokol Covid-19 dan Bawa Perempuan ke Hotel, 2 Pemain Timnas Inggris Ini Dihukum

Baca: Jadwal Laga Malam Ini Lawan Kroasia, Timnas Indonesia U-19 Berjanji Akan Perbaiki Kelemahan Mereka

Salah satu pemain yang sempat pingsan di sesi latihan, terungkap juga dalam video di channel Youtube PSSI itu adalah Saddam Emiruddin Gaffar.

Akan tetapi Shin justru menganggap Saddam melakukan instruksinya secara benar.

"Nafas udah sampai kehabisan, seperti Saddam waktu itu jogging terus pingsan."

"Bukan mengatur nafas untuk main 90 menit, tetapi main 10 menit saja tapi maksimal dengan terus mendorong batas kemampuan tubuh," katanya.

"Jadi pesan saya kemarin adalah jangan pernah mengatur nafas sendiri untuk dapat bermain 90 menit," tambahnya.

Pada laga kedua, Timnas Indonesia U-19 juga harus kalah dengan skor 1-7 dari Kroasia.

Pasca dua laga tersebut, skuat Shin Tae-yong menjalani latihan pemulihan.

"Hari ini kami hanya satu kali latihan saja dengan menu recovery, terutama untuk pemain yang kemarin tampil melawan Kroasia," tutur Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI pada Rabu (9/9/2020).

"Untuk pemain yang tidak tampil atau menit bermainnya tidak lama kami memberikan materi latihan seperti biasa," tambahnya.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Bolasport.com berjudul Cerita Ketum PSSI Soal Pemain Timnas Indonesia yang Kaget Saat Pertama Dilatih Shin Tae-yong





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved