TRIBUNNEWSWIKI.COM - Karena kesal warganya dikaitkan dengan China saat pandemi dan upaya Beijng menegaskan kedaulatan, Taiwan pada Rabu, (2/8/2020), mengatakan akan mendesain ulang paspor negara itu.
Dengan desain ulang ini, nama "Taiwan" akan terlihat lebih menonjol di paspor.
Dilansir dari Reuters, (2/8/2020), selama pandemi ini, Taiwan mengeluh karena warganya mengalami masalah ketika akan masuk ke negara lain
Hal ini disebabkan paspor Taiwan bertuliskan kata "Republic of China" sebagai nama resminya, menggunakan font Inggris besar, dan ada "Taiwan" tercetak di bawah.
Paspor baru yang akan diluncurkan pada Januari tahun depan akan menggunakan kata "Taiwan" yang lebih besar, dalam bahasa Inggris, dan menghapus kata "Republic of China".
Namun, nama dalam bahasa China dan font Inggris kecil yang mengelilingi emblem nasional tetap dipertahankan.
Baca: Hubungan dengan China Memanas, Taiwan dan Amerika Serikat Luncurkan Pusat Layanan Jet Tempur F-16
Menteri Luar Negeri Joseph Wu mengatakan paspor baru itu diperlukan agar warga Taiwan tidak dikira sebagai warga negara China, terutama karena ada peningkatan pemeriksaan di pintu masuk banyak negara sejak pandemi muncul.
"Sejak kemunculan wabah penumonia Wuhan tahun ini, warga kami terus berharap agar kami dapat menonjolkan [nama] Taiwan, supaya orang-orang tidak menganggap mereka berasal dari China," kata Wu kepada wartawan.
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan "langkah kecil" apa pun yang dilakukan Taiwan, tidak akan mengubah fakta bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya.
Baca: Taiwan Sebut China Berada di Balik Serangan Siber yang Menargetkan Instansi Pemerintah
Taipei menganggap hal ini membingungkan banyak negara dan menyebabkan mereka mengenakan pembatasan terhadap warga Taiwan, sama seperti yang diterapkan kepada warga China.
Taiwan: China Berada di Balik Serangan Siber yang Menargetkan Instansi Pemerintah
Taiwan pada Rabu, (19/8/2020), mengatakan kelompok peretas yang dikaitkan dengan pemerintah China telah menyerang setidaknya 10 instansi pemerintah.
Selain itu mereka juga disebut melakukan "penyusupan" ke sekitar 6.000 akun surel pejabat pemerintah agar bisa mencuri data penting.
Dilansir dari Reuters, Taiwan mendesak rakyatnya untuk mewaspadai penyusupan dari China.
"Kelompok peretas China sudah lama menyusup ke instansi pemerintah dan penyedia layanan informasi," kata Wakil Direktur Keamanan Siber Biro Investigasi Taiwan.
Baca: Hubungan Taiwan dan China Memanas, Taiwan Pilih Produksi Sendiri Jet Tempurnya
"Tujuan mereka adalah mendapatkan dokumen pemerintah dan data penting," kata Liu kepada wartawan.
Liu mengatakan beberapa data pemerintah mungkin sudah bocor sehingga menjadi ancaman besar.
Serangan itu, kata dia, dimulai sejak 2018 dan menargetkan 10 instansi pemerintah dan akun surel dari sekitar 6.000 pejabat.
Namun, dia tidak dapat mengidentifikasi data apa yang telah dicuri karena peretas menyembunyikan jejaknya.
Di antara mereka yang diserang dan disusupi dua kelompok peretas China adalah empat perusahaan teknologi yang menyediakan layanan informasi untuk pemerintah.
Baca: Hubungan China dengan Taiwan Memanas, Berikut Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya
Kantor Urusan Taiwan milik China tidak menanggapinya meski diminta berkomentar.
Pemerintah China selalu menyangkal adanya keterlibatan dalam peretasan dan mengatakan akan menghukum pelaku atau peretasnya.
Liu mengatakan dua kelompok peretas yang terlibat, yakni Blacktech dan Taidor, didukung oleh Partai Komunis China.
Mereka menargetkan celah di sistem yang disediakan oleh penyedia layanan informasi untuk pemerintah Taiwan.
Dia juga mengatakan instansi pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap penyedia layanan tersebut.
Baca: Pesawat Militer AS Terbang di Langit Taiwan, Jubir Kementan China: Ini Sangat Salah dan Berbahaya
Bironya juga menyelidiki rantai pasokan layanan untuk mengetahui apakah ada perusahaan Taiwan atau individu yang bekerja dengan para peretas China.
Kabar peretasan ini muncul selama periode ketegangan antara Taiwan dan China.
(Tribunnewswiki.com/Tyo)