Mantan Pembalap MotoGP Carlos Checa Ingin Valentino Rossi Juarai Musim 2020

Musim ini mungkin jadi kesempatan besar terakhir Rossi untuk menjuarai MotoGP


zoom-inlihat foto
valentino-rossi-latihan.jpg
JOE KLAMAR / AFP
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, sedang bersiap untuk sesi latihan bebas ketiga di MotoGP Styria, Sabtu (22/8/2020). Carlos Checa ingin Rossi menjuarai MotoGP musim ini.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pembalap Monster Energy, Valentino Rossi, saat ini menempati posisi ketujuh klasemen MotoGP 2020.

Meski demikian, Valentino Rossi hanya berselisih 25 poin dari pemuncak klasemen saat ini, pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo.

Bahkan, dalam dua balapan terakhir di Red Bull Ring, Austria, Valentino Rossi menjadi pembalap Yamaha dengan penampilan terbaik.

Kini, dalam jeda MotoGP, Valentino Rossi kembali berlatih di kampung halamannya di Tavullia, Italia.

Karena MotoGP musim ini dapat dikatakan susah ditebak, bukan tidak mungkin bila pembalap Italia itu kembali menjuarai kelas premier.

Dilansir dari Corsedimoto, mantan pembalap MotoGP, Carlos Checa, juga percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk Rossi.

Juara dunia World Superbike musim 2011 itu menganggap musim ini mungkin kesempatan besar terakhirnya untuk menjuarai MotoGP.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 31 Agustus 1997: Valentino Rossi Meraih Gelar Juara Dunia Pertamanya

Pembalap Spanyol Carlos Checa (bertopi) tahun 2005
Pembalap Spanyol Carlos Checa (bertopi) tahun 2005 (Wikimedia Commons/pitwalk.info)

Dia juga ingin pembalap berjuluk The Doctor itu memenangkan kejuaraan.

"Dia pembalap yang tahu bagaimana mendapat hasil bagus dalam situasi terburuk ... aku ingin Valentino Rossi memenangkan kejuaraan," kata Cecha, dikutip dari Corsedimoto.

Checa juga mengatakan Andrea Dovizioso dan Fabio Quartararo sebagai kandidat juara dunia.

Namun, Yamaha terlihat menderita musim ini karena mengalami banyak masalah teknis.

Oleh karena itu, Juan Martinez berkata kepada media olahraga Spanyol, Marca, bahwa dirinya terkejut dengan banyaknya masalah yang dihadapi Yamaha saat ini.

Juan Martinez adalah salah satu mantan mekanik MotoGP yang paling berpengalaman dan pernah menangani Sete Gibernau dan Nicky Hayden.

Baca: Yamaha Kalah dari Suzuki di Dua Balapan Terakhir, Valentino Rossi Jelaskan Penyebabnya

Dikutip dari GPOne, dia saat ini melakoni peran sebagai komentator di DAZN Spanyol.

 Yamaha sangat menderita di Red Bull Ring dan bahkan salah satu pembalap utamanya, Maverick Vinales, mengalami rem blong di seri kedua.

Maverick Vinales pada sesi latihan bebas keempat di MotoGP Styria 2020.
Maverick Vinales pada sesi latihan bebas keempat di MotoGP Styria 2020. (JOE KLAMAR / AFP)

"Itu benar, dari luar terlihat aneh karena ada banyak masalah yang terjadi di tim seperti Yamaha. Itu adalah detail atau masalah kecil. Namun, itu adalah indikasi adanya banyak kekacauan di dalamnya," kata Martinez, dikutip dari GPOne.

Mekanik itu memfokuskan pada kerusakan rem yang aneh yang diderita Maverick Vinales.

"Kita tidak tahu apakah rem itu mengalami proses oksidasi karena suhu."

"Tampaknya para mekanik telah mendeteksinya setelah balapan pertama (dan untuk alasan ini mereka menyarankan sistem baru kepada Maverick."

Baca: Valentino Rossi Sebut Dirinya Tak Jauh dari Fabio Quartararo, Apa Maksudnya?

"Namun, tampaknya tak ada sirkuit lain yang bisa menguji rem itu. Misano tidak, Barcelona mungkin, tetapi tak sebanyak di Red Bull Ring."

Juan Martinez juga tidak yakin masalah mesin, yang muncul pada seri-seri awal musim, telah benar-benar teratasi.

"Dengan jumlah mesin mereka yang tidak mencukupi, saya tidak akan terkejut jika dalam beberapa balapan [mereka] akan memulainya dari pit lane. Mereka mungkin bisa menggunakan mesin paling berisiko hanya untuk tes."

Yamaha Kalah dari Suzuki di Dua Balapan Terakhir, Rossi Jelaskan Penyebabnya

Suzuki tampil lebih baik daripada Yamaha pada dua seri MotoGP lalu yang sama-sama digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

Pada ronde pertama, MotoGP Austria, pembalap Ducati Team Andrea Dovizioso berhasil menang.

Posisi kedua ditempati pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir.

Baca: Maverick Vinales Jelaskan Soal Insiden Rem Motor Meledak dan Blong di MotoGP Styria

Pada ronde kedua, MotoGP Styria, pembalap Red Bull KTM Tech 3 Miguel Oliveira mendapat podium tertinggi.

Joan Mir kali ini gagal mendapat podium dan finis di posisi keempat.

Sementara itu, pembalap Yamaha kalah dari pembalap Suzuki dalam dua balapan terakhir.

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, pada MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Minggu (23/8/2020).
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, pada MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Minggu (23/8/2020). (JOE KLAMAR / AFP)

Dikutip dari Speedweek, lima dari enam podium di dua balap terakhir dimiliki oleh pembalap yang memakai mesin berkonfigurasi V.

Meski demikian, Valentino Rossi dan Joan Mir percaya bahwa konfigurasi mesin ini tak ada hubungannya dengan penampilan gemilang para pembalap yang meraih podium.

Yamaha dan Suzuki adalah pabrikan yang setia menggunakan mesin berkonfigurasi inline atau segaris.

Namun, di Red Bull Ring kembali muncul pertanyaan: Apakah mesin inline adalah pilihan yang tepat di trek yang membutuhkan banyak tenaga?

MotoGP Styria dapat memberi sudut pandang berbeda.

Sebelum balapan dihentikan karena insiden rem di motor Maverick Vinales, Joan Mir memimpin balapan.

Dia berjarak 2,4 detik dari pembalap LCR Honda Takaaki Nakagami dan pembalap Pramac Racing Jack Miller.

Seandainya Joan Mir menang, orang mungkin tidak akan mempertanyakan kekurangan mesin inline.

Lalu, mengapa Suzuki lebih baik daripada Yamaha?

Pembalap Monster Energy, Valentino Rossi, mengerem sebelum memasuki tikungan pada sesi latihan bebas pertama, (21/8/2020), MotoGP Styria.
Pembalap Monster Energy, Valentino Rossi, mengerem sebelum memasuki tikungan pada sesi latihan bebas pertama, (21/8/2020), MotoGP Styria. (JOE KLAMAR / AFP)

Baca: MotoGP Portimao Jadi Seri Penutup Musim 2020, Valentino Rossi: Portimao seperti Roller Coaster

Valentino Rossi sudah lama mengeluhkan mesin M1 yang lemah.

"Dalam hal akselerasi, Suzuki memiliki cengkeraman yang lebih baik daripada kami, dan mesinnya juga lebih cepat," kata Rossi mengungkapkan.

"Aku berada di belakang [Alex] Rins, antara satu tikungan dan tikungan selanjutnya, dia bisa berakselerasi jauh lebih cepat daripada aku."

"Artinya, Suzuki bekerja dengan cara yang tepat. Kami berharap dapat meningkat."

Suzuki bahkan tidak hanya kuat di Red Bull Ring, tetapi juga di Brno, dan Alex Rins nyaris mendapat podium.

Padahal, Brno dan Red Bull Ring adalah sirkuit tempat mesin V biasanya berjaya.

"Kami memiliki motor hebat," kata Joan Mir menegaskan.

"Jika kami bisa bertarung untuk meraih kemenangan di Austria dengan Suzuki, yang memiliki tenaga jauh lebih sedikit daripada yang lain, itu menegaskan betapa seimbangnya motor kami."

"Aku bangga dengan timku dan Suzuki. Suzuki adalah calon juara musim ini."

(Tribunnewswiki/Tyo)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved