TRIBUNNEWSWIKI.COM - CEO TikTok, Kevin Mayer, mengundurkan diri dari jabatannya meski baru menjabat selama tiga bulan.
Pengunduran diri Kevin Mayer juga baru terjadi beberapa hari setelah TikTok menggugat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas perintah eksekutif yang membuat aplikasi berbagi video pendek itu dilarang di AS.
Dilansir dari Reuters, (27/8/2020), Kevin Mayer akan digantikan oleh General Manager AS, Vanessa Pappas, untuk sementara.
Pengunduran diri Kevin Mayer terjadi saat TikTok berada dalam posisi sulit.
TikTok kini sedang berusaha meyakinkan AS dan India bahwa aplikasi video ini bukan ancaman keamanan.
Pada saat yang sama, TikTok juga sedang berdiskusi dengan calon pembeli setelah adanya perintah AS yang kedua untuk menjual aplikasi tersebut.
Baca: Diduga Melanggar Hak Cipta, TikTok Digugat Jutaan Dolar oleh Perusahaan Teknologi Vietnam VNG
Mayer adalah eksekutif streaming Walt Disney CO's (DIS.N) sebelum menjadi CEO TikTok dan kepala operasional perusahaan induk ByteDance pada 1 Juni lalu.
"Dalam beberapa pekan terakhir, karena lingkungan politik telah berubah drastis, saya sudah melakukan perenungan besar tentang apa yang dibutuhkan dalam perubahan struktural perusahaan, dan apa artinya bagi peran besar yang saya emban," kata Mayer dalam suratnya kepada para karyawan.
"Dengan situasi ini, dan karena kita berharap segera mencapai penyelesaian, dengan berat hati saya ingin memberi tahu kepada kalian bahwa saya memutuskan meninggalkan perusahaan ini."
Pendiri dan CEO ByteDance dalam surat terpisah mengatakan perusahaan itu "sedang bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapai di seluruh dunia, khususnya di AS dan India."
Baca: Tak Terima Diusir Donald Trump dari AS, ByteDance Gugat Pelarangan TikTok di Negeri Paman Sam
Dia mengatakan Mayer baru saja bergabung ketika perusahaan itu "memasuki saat yang dianggap palung menantang."
"Tak pernah mudah untuk masuk ke posisi kepemimpinan di perusahaan yang bergerak cepat seperti kami, dan keadaan setelah kedatangannya membuatnya semakin rumit."
TikTok Digugat Jutaan Dolar oleh Perusahaan Teknologi Vietnam VNG
Perusahaan teknologi asal Vietnam, VNG, menuntut TikTok, aplikasi berbagi video pendek populer asal China.
VNG mengatakan TikTok tidak memiliki izin mencukupi untuk lagu-lagu yang digunakan di videonya.
Baca: Rutin Jadi Korban Bully Kebijakan Presiden Donald Trump, TikTok Mulai Serang Balik Amerika Serikat
Dilansir dari Reuters, (24/8/2020), VNG menuduh TikTok menggunakan trek audio milik Zing, anak perusahaan VNG, tanpa persetujuan perusahaan itu.
Ada permintaan ganti rugi terhadap TikTok dalam dokumen hukum dari pengadilan lokal Kota Ho Chi Minh.
VNG menuntuk TikTk menghentikan penggunakan musik milik Zing.
"VNG meminta TikTok menghapus semua bagian musik yang diambil dari rekaman Zing, dari aplikasi dan situs web TikTok, dan membayar kerugian sebesar 221 juta dong ($9,5 juta)," pernyataan dalam dokumen itu.
TikTok dan VNG tidak segera menanggapi permintaan untuk buka suara.
Baca: Tak hanya TikTok, Donald Trump Pertimbangkan Larang Perusahaan China Lainnya, Alibaba Termasuk?
VNG Corporation adalah perusahaan teknologi bermarkas di Vietnam yang didirikan tahun 2004.
Perusahaan itu dikenal dengan gim daring dan aplikasi streaming musik & perpesanan.
Popularitas TikTok telah melambung di Vietnam dan memiliki 10 juta pengguna per Agustus.
Data menunjukkan sudah ada jutaan video pendek yang diunggah ke platform tersebut.
Namun, beberapa pemegang hak cipta musik mengatakan TikTok tidak memiliki lisensi memadai atas lagu-lagu yang digunakan di videonya.
"TikTok terutama telah mengenalkan model bisnis yang sangat rumit untuk menghindari kepatuhan atas hak cipta di Vietnam," kata Asosiasi Musik Vietnam dalam jawabannya untuk pertanyan dari Reuters.
Baca: Donald Trump Desak ByteDance Lepaskan Semua Saham TikTok di AS, Beri Waktu 90 Hari Buat Angkat Kaki
(Tribunnewswiki/Tyo)