TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kunci jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SD Kelas 4-6, Selasa (25/8/2020).
Materi tayangan kali ini adalah mengenai Sumber Listrik.
Lewat tayangan ini, siswa diharapkan bisa menulis esai pendek untuk menggambarkan pengaatan dan pengalaman lebih terstruktur.
Berikut ini TribunnewsWiki.com sajikan kumpulan soal dan jawabannya:
Soal 1
Jelaskan bagaimana baterai bisa menghasilkan listrik!
Soal 2
Mengapa semua logam termasuk konduktor? Coba jelaskan dan tuliskan 5 contoh benda yang termasuk konduktor!
Soal 3
Apa pendapatmu mengenai penggunaan rangkaian paralel untuk rangkaian listrik di rumah?
KUNCI JAWABAN
Baca: Jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SD Kelas 1-3, Selasa 25 Agustus 2020: Menulis Angka
Soal 1
Baterai menyimpan energi zat-zat kimia.
Zat tersebutlah yang dapat berubah menjadi energi listrik.
Caranya, dengan menghubungkan kedua kutub pada baterai, yaitu kutub positif dan kutub negatif.
Biasanya, baterai dibungkus dengan logam atau karton tebal.
Ketika bungkus ini dibuka, ada lapisan seng sebagai kutub negatif.
Jika lapisan tersebut dibuka, akan bisa diamati zat-zat kimia.
Di bagian tengah, terdapat batang arang.
Ujung luar batang aran ini biasanya dihubungkan dengan tembaga dan berfungsi sebagai kutub positif.
Baca: KUNCI JAWABAN Belajar dari Rumah di TVRI untuk Kelas 1-3 SD, 25 Agustus 2020
Jawaban Soal 2
Semua logam termasuk dalam konduktor, karena bisa menghantarkan listrik dengan baik.
Contoh benda konduktor antara lain sebagai berikut.
- Tembaga
- Sendok Besi
- Seng
- Nikel
- Panci
Jawaban Soal 3
Rangkaian listrik paralel bisa digunakan di rumah.
Rangkaian seperti ini memiliki beberapa keunggulan.
Pertama, jika salah satu lampu mati, maka lampu yang lain tidak ikut mati.
Selain itu rangkaian semacam ini bisa menaikkan arus listrik.
Pembagian listrik juga lebih merata, sehingga tegangannya menjadi efisien.
Baca: Sahabat Pelangi: Puisi Nisa Juara, Belajar dari Rumah di TVRI 26 Agustus 2020 untuk Kelas 1-3 SD
Disclaimer: artikel ini hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka. Artinya, jawaban tidak terpaku seperti berikut.
Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:
- Pandulah anak memahami instruksi lisan dari tayangan program dengan cara meminta anak mengulanginya. orang tua juga perlu mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada anak tentang kata-kata yang belum dipahami, lalu membantu menjelaskannya. Setelah anak mengerti, mintalah anak untuk membuat kalimat dari kata-kata tersebut.
- Khusus untuk instruksi/pertanyaan tertulis (dalam bentuk teks), mintalah anak membaca kembali instruksi tersebut.
- Pandulah anak untuk menyampaikan pendapatnya dengan melakukan diskusi.
- Perhatikan bagaimana susunan kalimat yang dibuat anak.
- Bantu anak agar bisa menyampaikan gagasan dengan kalimat yang benar dan runut.
- Orang tua diharapkan bisa mengarahkan anak agar bisa mengemukakan pendapatnya lewat diskusi. Mintalah anak menyampaikan gagasannya secara lisan. Jika memungkinkan, direkam.
- Untuk tugas tertulis, bantulah anak menuliskan baris demi baris tugasnya.
Bagaimana agar Belajar dari Rumah via TVRI Lancar? Ini Tips buat Orangtua di rumah.
Dilansir dari Kompas.com, berikut beebrapa tips untuk orangtua ketika mendampingi buah hati dalam mengikuti program Belajar di Rumah TVRI.
1. Pastikan Anak sudah siap
Tayangan Belajar dari Rumah lewat TVRI diawali untuk jenjang PAUD pada pukul 08.00 WIB.
Pastikan anak sudah mandi dan siap agar tetap fokus dalam menonton tayangan.
Kalau perlu, anak dipersiapkan agar menggunakan seragam sekolah ketika mengikuti acara belajar dari rumah di TVRI supaya meningkatkan self-awareness bahwa momen tersebut sang anak sedang benar-benar "bersekolah".
2. Dampingi Anak
Orangtua memiliki fungsi untuk melakukan pendampingan anak dalam segala hal.
Salah satu yang terpenting adalah ketika belajar.
Dampingi anak saat menonton tayangan program Belajar dari Rumah lewat TVRI.
Orangtua bisa membantu menjelaskan tentang acara yang sedang ditayangkan.
Bila mendapatkan tugas untuk mengerjakan PR berdasarkan tayangan Belajar dari Rumah TVRI, pastikan anak sudah mengerti apa yang sudah ditugaskan.
Orangtua juga bisa mendampingi anak dalam pengerjaan tugas.
3. Ciptakan kondisi yang nyaman
Buatlah kondisi menonton televisi seperti menyediakan camilan agar anak dapat menonton dengan santai.
Camilan yang bisa disiapkan seperti roti, kue kering, atau lainnya.
Jangan lupa siapkan air putih terlebih dahulu agar anak tak perlu meninggalkan tayangan.
Atur juga jarak aman sekitar 2,5-3 meter untuk menonton televisi.
4. Siapkan alat tulis yang diperlukan
Program Belajar dari Rumah lewat TVRI adalah bentuk tayangan edukasi.
Bila sekolah memberikan tugas, pastikan anak sudah memiliki alat tulis yang dibutuhkan seperti pulpen, buku catatan, dan lainnya.
5. Pastikan siaran/jaringan televisi lancar
Bila di rumah masih menggunakan antena televisi, pastikan antena sudah berfungsi dengan baik.
Orangtua bisa membantu untuk mengecek kondisi antena agar siaran di televisi bisa lancar.
6. Terapkan kedisiplinan Anak
Cobalah untuk memberlakukan proses belajar dari rumah lewat TVRI dengan disiplin.
Terapkan "aturan main" saat belajar dari rumah lewat TVRI.
Salah satu cara yang bisa dilakukan seperti kapan harus mulai stand by di depan televisi dan kapan harus mencatat dengan teliti.
7. Ikut membantu mencatat
Jangan segan untuk membantu anak dalam mencatat poin-poin penting dalam setiap tayangan Belajar dari Rumah lewat TVRI.
Catatan yang dibuat orangtua bisa membantu anak jika terlewat saat menonton.
8. Komunikasikan dengan guru
Jangan lupa agar orangtua untuk berkomunikasi dengan guru.
Orangtua bisa bertanya seputar tugas yang diberikan oleh sekolah terkait Belajar dari Rumah lewat TVRI.
Sampaikan kepada guru bila tak mengerti tugas yang diberikan oleh sekolah pada anak.
9. Kelola stres dengan bijak
Usahakan agar para orang tua tidak stress saat mendampingi anak.
Sebelum mendampingi anak belajar, pastikan bahwa kondisi orang tua dalam situasi yang baik atau tidak stres.
Jika orang tua sedang tidak dalam mood yang baik, proses pendampingan belajar mengajar akan menjadi tidak menyenangkan.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)