PSSI Ingin Naturalisasi Besar-besaran Jelang Piala Dunia, Komisi X DPR: Cara Instan Raih Prestasi

Ketua Komisi X DPR RI sebut langkah naturalisasi pemain jelang piala dunia hanya langkah instan


zoom-inlihat foto
timnas-indonesia-u19-berlatih-di-stadion-madya-jakarta-kamis-2082020.jpg
TRIBUNNEWS/HO/PSSI
Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - PSSI tengah berencana melakukan naturalisasi pemain besar-besaran jelang Piala Dunia U-20 2021.

Namun rencana itu langsung memicu perdebatan publik.

Kritik juga muncul dari kalangan DPR RI.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, mengatakan cara seperti itu hanya jalan pintas, seperti diberitakan Tribunnews.com.

“Rencana naturalisasi pemain besar-besaran agar berprestasi di Piala Dunia U-20 sangat bertentangan dengan filosofi pembinaan olah raga prestasi di Indonesia. Langkah itu ibarat jalan pintas yang belum tentu menghasilkan prestasi yang diidamkan,” kata Syaiful Huda, kepada wartawan, Minggu (23/8/2020).

Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang.
Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang. (TRIBUNNEWS/HO/PSSI)


Baca: Redam Isu Kontroversial Timnas U-19 Naturalisasi Pemain Brasil, Berikut Ini Penjelasan dari PSSI

Menurutnya, cara yang diinginkan Kemenpora dan PSSI ini terbilang wajar.

Apa lagi jika mengingat posisi Indonesia sebagai tuan rumah.

Hanya saja, langkah naturalisasi akan menyisakan dampak tak baik bagi sepak bola Indonesia di masa mendatang.

"Untuk jangka pendek, naturalisasi pemain bisa jadi cara cepat cetak prestasi. Kendati demikian pada jangkah menengah dan Panjang, naturalisasi pemain ini hanya memunculkan banyak dampak negatif,” katanya.

Menurut Huda, satu di antara dampak negatif yang dimaksud adalah terpuruknya mental pemain.

Para pemain muda Indonesia bisa merasa tak dihargai oleh pemerintah.

Padahal mereka telah berlatih sejak usia dini.

Namun, ketika ada peluang besar, pemerintah dan federasi justru 'mendatangkan' pemain luar.

Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang.
Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang. (TRIBUNNEWS/HO/PSSI)


Baca: Batal ke Korea Selatan, Timnas Indonesia U-19 Akhirnya Jalani Pemusatan Latihan di Negara Eropa Ini

“Bayangkan saja bagaimana perasaan para pemain muda kita saat tiba-tiba mereka harus bersaing dengan para pemain dari negara yang kultur sepakbola-nya lebih mapan. Terlebih mereka tahu jika para pemain dari negara lain tersebut mendapatkan berbagai fasilitas dari federasi baik secara langsung maupun tak langsung,” katanya.

Lebih lanjut, dampak negatif naturalisasi pemain adalah sia-sianya pembinaan sepak bola di usia dini.

Padahal ratusan klub di Indonesia diwajibkan untuk memiliki tim muda.

Berbagai SSB juga berlomba untuk melahirkan talenta handal.

Kejuaraan kelompok umur secara rutin telah dilakukan.

Namun, semua itu menjadi sia-sia karena tidak dimanfaatkan dalam pembentukan tim nasional.

“Betapa besar biaya untuk melakukan semua itu. Namun saat ada kebutuhan untuk membentuk tim nasional, tiba-tiba pemerintah dan federasi lebih memilih melakukan naturalisasi pemain. Ini kan sangat ironis,” tukasnya.

Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang.
Timnas Indonesia U19 berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas Indonesia U19 dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia akhir bulan ini, untuk menghadapi kejuaraan AFC Cup Uzbekistan U19 Oktober mendatang. (TRIBUNNEWS/HO/PSSI)


Baca: Fakhri Husaini Kritik Wacana Pemain Naturalisasi Brasil di Timnas Indonesia U-19

Politisi asal PKB ini menilai, naturalisasi hanya akan menutupi akar permasalahan pembinaan sepak bola tanah air.

Sudah menjadi rahasia umum jika ada yang bermasalah dalam konsolidasi pembinaan sepaka bola di Indonesia.

Mulai dari kurikulum pembinaan yang tak seragam, laju kompetisi yang kerap terhenti, hingga rumor dikuasainya saham klub-klub Liga I di Indonesia oleh individu atau kelompk tertentu.

"Faktor-faktor tersebut membuat pembinaan sepak bola Indonesia kerap kehilangan arah sehingga tidak mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan meskipun di leval Asia Tenggara. Tetapi kendala-kendala tersebut harusnya diurai, bukan ditutupi dengan melakukan naturalisasi pemain untuk menghasilkan prestasi instan,” katanya.

Isu naturalisasi besar-besaran pemain ini mencuat setelah sejumlah klub sepak bola ternama di tanah air mendatangkan para pemain dari Brazil.

Saat ini dua klub yakni Persija Jakarta dan Arema Malang telah mendatangkan masing-masing dua pemain dari negeri samba.

Langkah keduanya santer disebut akan segera diikuti oleh Madura United.

Dalam sebuah kesempatan pada Juli 2020, Ketua PSSI Iwan Bule menyatakan jika opsi naturalisasi pemain sangat mungkin dilakukan, hanya saja naturilisasi itu bisa dilakukan melalui level klub.

“Beberapa klub ada yang melakukan naturalisasi. Kalau nantinya bisa dipakai (Timnas Indonesia) kan bagus. Kita bisa bantu percepatan perpindahan kewarganegaraannya," ujar Iwan Bule saat menjadi narasumber webminar di salah
satu media nasional, Jumat (10/7/2020).

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur) (Tribunnews.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved