lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI. COM - Coronavirus disease atau Covid-19 masih menjadi masalah utama dunia kesehatan saat ini.
Hingga saat ini jumlah kasus virus corona di dunia telah mencapai angka 22,8 juta orang lebih.
Dikutip Tribunnewswiki dari Worldometers, jumlah orang yang dinyatakan sembuh ada sebanyak 15.517.694 orang.
Sementara kasus kematian karena virus ini mencapai angaka 797.117 jiwa, Jumat (21/8).
Baca: Papua Nugini Menolak Kedatangan Pekerja China yang Telah Disuntik Vaksin Covid-19
Baca: Ini 46 Daerah yang Masuk dalam Daftar Jumlah Kasus Aktif Covid-19 di Bawah 10 Persen
Urutan kemunculan gejala yang unik
Orang yang terinfeksi virus corona biasanya akan mengalami gejala terlebih dulu.
Namun ada sebagian yang bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Perlu diketahui, membedakan Covid-19 dengan flu biasa dan virus corona lain bukan lah hal yang mudah jika hanya dilihat menurut gejalanya.
Gejala Covid-19 yang diketahui hanya sebatas batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, demam dan diare.
Dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com, ada studi baru yang dihimpun oleh WHO dari 55.000 kasus Covid-19 di China.
Studi ini membongkar munculnya gejala Covid-19 punya pola unik yang tak biasa.
Berdasarkan pada data tersebut, dipaparkan urutan gejala terinfeksi Covid-19 diawali dengan demam.
Baru kemudian akan diikuti batuk juga nyeri otot, lalu disusul mual dan muntah.
Kemudian gejala terakhir yang muncul adalah diare.
Adanya perbandinyan pola kemunculan gejala dari ribuan kasus influenza yang sudah dikumpulkan oleh University of Michigan, hampir 150 kasus SARS di Toronto dan sejumlah kasus MERS yang dilaporkan di Korea semakin memperjelas pola unik ini.
Diketahui MERS dan SARS biasanya memiliki permulaan yang mirip dengan Covid-19, tetapi diare terjadi duluan sebelum mual dan muntah.
Sementara untuk influenza umumnya diawali batuk baru demam.
Para ahli juga menimbang gejala Covid-10 lain.
Baca: Aktor Seo Sung Jong Positif Covid-19, Kim Won Hae & 14 Pemain Teater Jjambbong Juga Tertular Corona
Layaknya nyeri tenggorokan dan lemas, urutannya pun juga cenderung sama, yaitu demam, batuk, nyeri otot, mual juga muntah, kemudian diare.
Joseph Larsen, satu di antara penulis studi, yang juga menjadi peneliti biologi komputasional dan bioinformatika di University of Southern California, mengungkapkan, adanya urutan gejala yang dialami pasien terinfeksi virus corona menjadi penting.
Dilansir dari Science Alert, Kamis (20/8), Larsen mengatakan setiap penyakit memiliki perkembangan gejala yang berbeda membantu para dokter mengidentifikasikan lebih awal.
"Mengetahui bahwa setiap penyakit memiliki perkembangan gejala yang berbeda membantu para dokter mengidentifikasikan lebih awal, apakah seseorang terkena Covid-19 atau penyakit lainnya, dan membuat keputusan penanganan yang lebih baik," kata Larsen.
Anjuran melakukan pengecekan temperatur sebagai screening Covid-19 juga diperkuat oleh studi ini.
Hal ini karena umumnya demam menjadi gejala paling awal yang muncul.
Pakar reumatologi Bob Lahita yang tidak ikut dalam studi, memberikan tanggapan pada temuan yang dipublikasikan dalam Frontiers in Public Health ini.
Bob Lahita mengatakan, model gejala baru ini bisa menjadi panduan baik.
Dengan memperhatikan gejala awal dari berbagai infeksi pernapasan dapat menolong untuk membedakan kasus Covid-19 dari penyakit lain.
Bhakan, meski gejala tersebut tidak nampak sama persis pada tiap orang yang terpapar virus.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi Covid-19 Baru Ungkap Urutan Kemunculan Gejalanya yang Unik
