TRIBUNNEWSWIKI.COM - Liga Europa musim 2019-20 akhirnya memasuki fase penutup.
Setelah pandemi Covid-19 menghentikan sementara kompetisi sepak bola di Eropa, kasta kedua atau Liga Europa akan mempertemukan ekspert juara Liga Europa, Sevilla (Spanyol), melawan tim kuat Italia, Inter Milan.
Laga final akan berlangsung Stadion Koeln pada Jumat (21/8/2020) waktu setempat atau Sabtu pukul 02.00 WIB.
Klub asal Spanyol, Sevilla, lebih dulu mendapatkan tiket ke final Liga Europa setelah mengalahkan Manchester United dengan skor 2-1 di babak semifinal pada Minggu (16/8/2020) malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Satu hari setelahnya, Selasa (18/8/2020) dini hari WIB, Inter Milan menyusul Sevilla setelah membantai Shakhtar Donetsk dengan skor 5-0.
Sevilla dan Inter Milan akan bertanding dalam laga final Liga Europa di Stadion Koeln pada Jumat (21/8/2020) waktu setempat atau Sabtu pukul 02.00 WIB.
Laga Sevilla kontra Inter menjadi pertemuan antara dua tim yang sering tampil di final kompetisi antarklub kasta kedua Benua Biru itu.
Melansir dari Squawka, hanya ada dua tim yang mencapai final Liga Europa dalam lebih dari empat kesempatan.
Baca: Antonio Conte dan Inter Milan Memanas, Plot Cerita Massimiliano Allegri-Juventus Bisa Terulang Lagi
Baca: Sukses Raih Poin Tertinggi Sejak 2009-10, Antonio Conte dan Manajemen Inter Milan Justru Berselisih
Kedua tim tersebut adalah Sevilla dan Inter.
Saat kompetisi tersebut masih bernama Piala UEFA, Sevilla sudah tampil di final sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2006 dan 2007.
Bahkan, tim berjulukan Los Nervionenses ini keluar sebagai juara dalam dua penampilan di final itu.
Adapun sejak berganti nama menjadi Liga Europa pada 2009-2010, Sevilla sudah 4 kali melaju ke final, termasuk final pada musim 2019-2020.
Dalam lima laga final sebelumnya, Sevilla tidak pernah sekali pun mengalami kekalahan.
Sevilla selalu menjadi juara dan membuat klub tersebut menjadi peraih gelar juara Liga Europa terbanyak dengan raihan 5 trofi.
Sementara itu, Inter Milan mencatatkan 5 kali penampilan di final.
Dari 5 laga puncak yang mereka lakoni itu, Inter berhasil keluar sebagai pemenang sebanyak 3 kali.
Inter sejajar dengan Liverpool, Juventus, dan Atletico Madrid sebagai kolektor piala Liga Europa terbanyak di bawah Sevilla.
Adapun kali terakhir Inter Milan menjuarai Liga Europa adalah ketika menaklukkan Lazio dengan skor 3-0 pada tahun 1998.
Sevilla punya rekam jejak lebih oke soal rekor pada final Liga Europa.
Dari lima kali masuk final sebelum tahun ini, sang wakil Spanyol selalu berakhir sebagai kampiun.
Bahkan mereka mengukir prestasi fenomenal dengan torehan hattrick juara pada 2013–2014, 2014-2015, dan 2015-2016.
Belum pernah ada tim selain Sevilla yang mampu menjuarai kasta kedua antarklub Eropa sebanyak tiga musim beruntun.
Dua titel lainnya juga diperoleh secara berturut-turut, 2005-2006 dan 2006-2007.
Lalu bagaiman dengan Inter?
Nerazzurri menderita satu kekalahan dari empat kali lolos ke final Liga Europa.
Baca: Di Balik Jengkelnya Antonio Conte: Tak Ada Proteksi Manajemen dari Kritik & Ada Penggosip di Timnya
Baca: Sukses Raih Poin Tertinggi Sejak 2009-10, Antonio Conte dan Manajemen Inter Milan Justru Berselisih
Trek rekor Inter ternoda gara-gara kekalahan dari Schalke dalam laga pemungkas edisi 1996-1997.
Saat itu, kompetisi masih menggunakan format dua leg dengan pertandingan tandang dan kandang.
Adapun Inter menjadi juara Liga Europa saat musim 1990-1991, 1993-1994, serta 1997-1998.
Pelatih Inter, Antonio Conte, mewanti-wanti timnya untuk mewaspadai pengalaman Sevilla di Liga Europa.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Kami bakal melawan tim dengan pengalaman paling banyak dan yang telah memenangi gelar terbanyak selama satu dekade terakhir dalam kompetisi ini," kata pelatih Inter saat ini, Antonio Conte.
"Kami bermain melawan tim dengan pengalaman lebih banyak dan memenangkan titel banyak selama satu dekade belakangan di kompetisi ini," ujar dia.
"Kami harus menaruh perhatian, tetapi juga harus memainkan permainan kami sendiri. Ini final dan hanya tim terbaik yang mencapainya," kata Conte.
Secara kualitas diatas kerta, Inter Milan jelas lebih diunggulkan.
Materi yang dimiliki Antonio Conte sangat mengkilap mulai dari Romelu Lukaku, Christian Eriksen, Niccolo Barella, Stefan De Vrij hingga Samir Handanovic. Nama-nama ini merupakan langganan utama pula di timnas masing-masing.
Sedangkan Sevilla asuhan Julen Lopetegui dihuni beberapa mantan pemain klub besar seperti Lucas Ocampos dan Suso (AC Milan), Munir (Barcelona), Sergio Reguillon (Madrid) dan Jesus Navas (Manchester City).
Meski begitu, Sevilla tetap berpeluang menang mengingat mereka sanggup mengalahkan klub besar seperti Manchester United di semifinal.
Prediksi dari tim Tribunnewswiki.com, laga akan berjalan alot dengan kemungkinan tim yang menang hanya akan berselisih satu gol atau bisa sampai adu penalti.
Duel ini pun akan menjadi ajang pembuktian siapa raja kompetisi Liga Europa sesungguhnya. Jika Sevilla menang, mereka akan memperoleh enam gelar, sedangkan andai Inter Milan menang, mereka akan mengoleksi empat dan mendekati capaian lawannya.
(Tribunnewswiki.com/Ris)
Sebagian artikel tayang di Bolasport.com berjudul Sevilla Vs Inter Milan - Pertemuan Dua Tim Langganan Final Liga Europa