TRIBUNNEWSWIKI.COM – Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis oleh Presiden pertama RI Ir Soekarno akan dihadirkan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka hari ini, Senin (17/8/2020).
Sekretariat Presiden dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sudah melakukan serah terima arsip bersejarah tersebut pada hari ini, Minggu (16/8/2020).
Nantinya, naskah tersebut akan ditampilkan di mimbar kehormatan saat upacara berlangsung di halaman Istana Merdeka.
"ANRI yang telah menyimpan, merawat, dan menyelamatkan arsip negara berupa tulisan tangan Bapak Ir. Soekarno mengenai pernyataan proklamasi pada saat ini diserahkan kepada kami, Sekretariat Presiden, untuk bersama-sama besok kita tampilkan di mimbar kehormatan," ujar Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden, Rika Kiswardani, melalui keterangan tertulis, Minggu.
Ia menjelaskan, naskah yang sebelumnya disimpan di depot penyimpanan arsip statis ANRI kemudian dibawa menuju Istana oleh Sekretariat Presiden.
Baca: Dirgahayu RI, Ini Ucapan dan Kata-kata Bijak dari Pahlawan & Tokoh Nasional, Bagikan di WA, FB, IG
Nantinya, setelah upacara berlangsung, dokumen akan dikembalikan kepada ANRI.
“Insya Allah tanggal 18 Agustus akan kami serahkan kembali untuk mendapatkan perawatan terbaik di ANRI,” tuturnya.
“Mudah-mudahan kita bisa jadi saksi dan pelaku sejarah karena peringatan hari ulang tahun kemerdekaan tahun ini berbeda,” imbuh Rika.
Naskah asli Teks Proklamasi tersebut telah disimpan ANRI di ruang penyimpanan khusus sejak 1992 silam.
Berdasarkan catatan sejarah, naskah asli teks Proklamasi RI tersebut diselamatkan dan disimpan oleh tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah.
Naskah kemudian diserahkan kepada Presiden Kedua RI Soeharto, yang meneruskannya kepada Menteri Sekretaris Negara periode 1988-1998, Moerdiono.
ANRI kemudian menyimpan naskah tersebut sejak diterima dari Moerdiono di tahun 1992.
Baca: Kisah di Balik Pembuatan Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945, Soekarno Robek Naskah Berkali-Kali
Siapa BM Diah?
Nama asli B.M. Diah yang sesungguhnya hanyalah Burhanuddin.
Nama ayahnya adalah Mohammad Diah, yang berasal dari Barus, Sumatra Utara.
Ayahnya adalah seorang pegawai pabean di Aceh Barat yang kemudian menjadi penerjemah. Burhanuddin kemudian menambahkan nama ayahnya kepada namanya sendiri.
Ketika bekerja di Radio Hosokyoku itulah Burhanuddin bertemu dengan Herawati, seorang penyiar lulusan jurnalistik dan sosiologi di Amerika Serikat.
Mereka berpacaran, dan tak lama kemudian, pada 18 Agustus 1942 mereka menikah.
Pesta pernikahan mereka ini dihadiri pula oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
Pada akhir September 1945, setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Diah bersama sejumlah rekannya seperti Joesoef Isak dan Rosihan Anwar, mengangkat senjata dan berusaha merebut percetakan Jepang "Djawa Shimbun", yang menerbitkan Harian Asia Raja.
Baca: Benarkah Mikrofon Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah Hasil Curian? Ini Sejarahnya