AS Kerahkan Pesawat Pembom Berkekuatan Nuklir ke Samudra Hindia, Pengamat: Memperburuk Masalah

B-2, pesawat pembom siluman milik Amerika Serikat yang berbentuk seperti kelelawar dan merupakan pesawat pembom strategis tercanggih di dunia.


zoom-inlihat foto
b-6.jpg
AFP
B-2 merupakan pesawat pembom siluman berbentuk kelelawar yang menjadi pesawat pembom strategis tercanggih di dunia (AFP via SCMP)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Angkatan Udara AS telah mengerahkan tiga pesawat pembom siluman B-2 ke pulau kecil Diego Garcia di Samudra Hindia untuk pertama kalinya sejak 2016.

Pembom Spirit berkemampuan nuklir B-2A milik Angkatan Udara AS  itu lepas landas pada Selasa (11/8/2020) dari pangkalan angkatan udara Whiteman di Missouri dan terbang melintasi Australia utara dan menuju atol militer yang merupakan bagian dari Wilayah Samudra Hindia Britania.

Dilansir oleh South China Morning Post, pesawat tersebut telah mengisi bahan bakar di udara beberapa kali, menurut informasi dari militer AS.

Pesawat pembom terakhir kali dikerahkan ke Diego Garcia, yang terletak sekitar 1.200 km (745 mil) selatan Maladewa, adalah pada 2016 lalu selama periode ketegangan di Laut China Selatan.

Hal itu dilakukan setelah pengadilan arbitrase internasional menolak klaim Beijing atas perairan yang disengketakan.

Pesawat Bomber B-2 AS
Pesawat Bomber B-2 AS (Wikipedia Commons)

Baca: Militer Tiongkok Siap Hadapi Pertempuran dengan Amerika Serikat di Laut China Selatan, Perang Dunia?

Sedangkan ketiga pembom dengan call sign Reaper 11, 12 dan 13 tidak melewati daerah sensitif di Pasifik barat, Laut China Selatan atau Selat Taiwan.

Menurut Zhao Tong, pengamat di program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace di Beijing, kehadiran mereka di Diego Garcia adalah tanda yang jelas dari kekuatan militer Amerika Serikat di Indo-Pasifik.

"Pergerakan tenaga nuklir berbasis udara adalah demonstrasi kekuatan," 

“Tidak perlu ada teguran,” kata Zhao Tong.

"Perubahan keseimbangan kekuatan yang disebabkan oleh pengerahan militer AS mungkin menyebabkan krisis baru," katanya.

"Itu tidak membantu menyelesaikan masalah, tapi memperburuknya," lanjut Zhou.

Berbeda dengan kapal selam atau rudal darat, pesawat pembom strategis lebih sering digunakan sebagai alat untuk mengintimidasi musuh karena lebih mudah dikendalikan.

B-2 merupakan pesawat pembom berbentuk kelelawar yang menjadi pembom strategis tercanggih di dunia, dengan kemampuan siluman yang dapat menembus sistem pertahanan udara.

"Sebuah pembom siluman sulit dideteksi atau dicegat," kata komentator militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming.

"Jadi jika itu terbang ke wilayah udara China dengan hulu ledak nuklir, terserah Amerika untuk memutuskan kapan mereka ingin memulai perang,”jelasnya.

Baca: Susul AS, China Siagakan Pesawat Pembom ke Pulau Woody, Bisa Angkut Tujuh Rudal Jelajah Supersonik

Pengerahan pembom AS dilakukan di tengah periode manuver militer yang intens dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Beijing semakin berselisih tidak hanya dengan AS, tetapi juga Taiwan dan India.

Pasukan China akan memulai latihan tembak-menembak selama dua hari di lepas pantai Kepulauan Zhoushan - sebuah negara kepulauan sekitar 550 km di utara Taiwan - pada hari Senin.

PLA menuduh Amerika Serikat tentang "terus-menerus melakukan gerakan negatif yang mengirimkan pesan yang salah" kepada pasukan kemerdekaan di Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.

"Pasukan kami akan waspada setiap saat dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melawan setiap upaya untuk memecah negara dan membuat Taiwan merdeka," kata juru bicara Komando Teater Timur, Kamis (13/8/2020).

Baca: Aktivitas Militer AS di Laut China Selatan Meningkat Menjadi Konfrontatif, Persiapkan Perang?

Zhou menambahkan bahwa meskipun China tidak dapat berbuat apa-apa tentang pengerahan militer AS, China masih bisa merespons dengan meningkatkan kemampuan serangan baliknya.

(Tribunnewswiki.com/Ami)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved