Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nyuncun Pahakh atau Nyuncun Pahar merupakan tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung.
Tradisi ini biasa ditemui khususnya pada masyarakat adat Sai Batin.
Tradisi Nyuncun Pahakh terdapat di wilayah Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat, Lampung.
Nyuncun Pahakh sendiri sudah tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2017 dan sudah terdaftar pada 2018 sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Kata Nyuncun Pahakh secara terminologi mempunyai arti, Nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala.
Pahakh atau Pahar sendiri diambil dari nama benda rumah tangga berbentuk piring atau nampan yang terbuat dari besi, tembaga, alumunium, atau kuningan.
Pahakh atau pahar juga memiliki kaki atau tapakan berbentuk bundar silinder dengan ukuran yang cukup besar yakni diameter kurang lebih 30 cm.
Kemudian tradisi asal Lampung ini disebut Nyuncun Pahakh karena benda yang disebut pahakh atau pahar tersebut dibawa dengan cara dijunjung diatas kepala (nyuncun). (1)
Baca: Universitas Bandar Lampung
Baca: Ogoh Ogoh
Tujuan dan Makna #
Nyuncun Pahakh atau Nyuncun Pahar merupakan adat istiadat yang sudah berlangsung turun temurun.
Kegiatan tradisional tersebut biasanya dilakukan saat memperingati Hari Raya Idhul Fitri dan kegiatan sakral lainnya.
Pahar sendiri dalam pengertian khusus yaitu sebuah nampan yang memiliki tapakan bundar di bagian bawahnya yang keseluruhannya terbuat dari bahan kuningan dan tembaga.
Kegunaan alat ini adalah sebagai tempat untuk meletakan makanan lengkap khas Kabupaten Pesisir Barat.
Biasanya, Nyuncun Pahar dilakukan karena ada kegiatan seperti pesta, khitanan, atau kegiatan sakral lain khas Lampung. (2)
Pahakh yang dijunjung oleh para bebai (ibu-ibu), biasanya berisi makanan berupa nasi, sayuran yang sudah dimasak, aneka ragam kue-kue tradisional, air minum, dan lain-lain. (3)
Setelah itu pahar dibawa dan disajikan untuk acara adat yang diberlangsungkan di rumah warga.
Saat telah sampai di rumah warga yang menjadi tujuan, pahakh langsung diturunkan dan diletakkan di tengah-tengah ruangan acara.
Tetapi isi daripada pahakh tersebut tidak diturunkan, sehingga tokoh adat dan masyarakat tetap dapat menikmati sajian tetap di atas pahakh.
Nyuncun Pahakh dalam upacara adat atau acara-acara tertentu di Lampung, berfungsi selain sebagai konsumsi warga yang hadir, juga sebagai permintaan berkah untuk kerabat yang meninggal dunia.
Jadi Nyuncun Pahakh pada dasarnya memiliki banyak sekali manfaat, baik secara sosial maupun spiritual.
Fakta Menarik #
Kegiatan khas Lampung ini ternyata dilestarikan hingga saat ini melalui sebuah festival yang bernama 'Festival Teluk Stabas'.
Nyuncun Pahakh juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Selain itu, tradisi Nyuncun Pahakh bahkan sudah pernah memecahkan Museum Rekor Indonesia atau Rekor MURI pada 2016 lalu.
Pemecahan Rekor MURI tersebut terjadi pada Festival Teluk Stabas ke-3 dengan tajuk 'Parade Budaya 1001 Bebai Nyucun Pahar'.
Festival atau acara tersebut melibatkan sekitar 1000 orang bebai (ibu-ibu).
Festival Teluk Stabas diketahui menjadi salah satu faktor yang memajukan ekonomi kreatif di daerah Lampung. (4)
| Nama Kegiatan Tradisional | Nyuncun Pahakh/Nyuncun Pahar |
|---|
| Asal | Lampung |
|---|
| Arti atau Makna | Membawa 'pahar' berisi makanan di atas kepala |
|---|
| Waktu Kegiatan | Saat perayaan Idul Fitri, Kegiatan Keagamaan, Kegiatan khas Lampung |
|---|
Sumber :
1. id.wikipedia.org
2. duajurai.co