TRIBUNNEWSWIKI.COM - Serangan militer Korea Utara dikatakan bisa sebabkakan lebih dari 200.000 korban hanya dalam waktu satu jam.
Informasi tersebut dirilis oleh RAND Corporation, lembaga penguji atau think tank asal Amerika Serikat.
Diwartakan oleh Yonhap, RAND Corporation melaporkan hasil pengujiannya pada Jumat, (7/8/2020) lalu.
Lembaga tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini Korea Utara diprakirakan telah memiliki hampir 6.000 sistem artileri.
Sistem tersebut diprakirakan dapat menjangkau hampir seluruh bagian Korea Selatan yang padat penduduk.
Mengejutkan, angka yang dirilis oleh sang think tank belum termasuk dengan serangan senjata nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara.
Bahkan jika Korea Utara menggunakan senjata kimia, angka jumlah prakiraan korban bisa menjadi lebih banyak.
Baca: Meski Korea Utara juga Punya Senjata Nuklir, Jepang Nilai Ancaman Militer Tiongkok Lebih Berbahaya
Baca: Aktivitas Militer AS di Laut China Selatan Meningkat Menjadi Konfrontatif, Persiapkan Perang?
Pengujian dilakukan dengan lima skenario serangan
Sebelumnya, RAND Corporation melakukan pengujian dari skenario lima jenis serangan yang mungkin dilakukan oleh Korea Utara.
Selain dari prakiraan jumlah sistem artileri yang dimiliki Korea Utara, think tank juga memperhitungkan berbagai faktor dalam pengujian.
Satu diantaranya adalah jumlah populasi daerah target potensial.
RAND Corporation kemudian melakukan perhitungan dari asumsi apakah penduduk di lokasi target sedang berada di dalam atau di luar ruangan.
Termasuk kemungkinan penduduk sedang berada di bangunan bawah tanah seperti stasiun kereta bawah tanah.
Dari faktor tersebut diketahui 5.700 artileri jarak jauh milik Korea Utara bisa menjangkau hingga Seoul dan Incheon.
Tak hanya itu, basis militer Angkatan Darat Amerika Serikat Camp Casey di Dongducheon juga akan terimbas.
Padahal jarak antara Seoul dengan Dongducheon adalah sejauh 60 kilometer.
Memiliki luas 10 kilometer persegi, Camp Casey disinggahi oleh ribuan personel militer AS.
Jika serangan benar dilakuakan oleh Korea Utara, maka 205.600 orang menajadi korban terdampak.
RAND Corporation juga menerangkan skenario serangan lainnya.
Skenario lain diantaranya serangan lima menit dengan target sekotor industri, dan satu menit di wilayah demiliterisasi atau perbatasan militer kedua negara (DMZ).