Viral, Buaya Berusia 112 Tahun Berbobot Setengah Ton Ditangkap Menggunakan Buldoser

Buaya yang berusia 1 abad dengan bobot setengah ton di Sungai Kayubesi, Bangka, akhirnya ditangkap dan dibunuh oleh warga karena dinilai meresahkan.


zoom-inlihat foto
viral-buaya-setengah-ton-di-kayubesi.jpg
BangkaPos/Fery Laskari
Buaya ompong di Kayubesi, Bangka diangkut menggunakan buldoser oleh warga setelah dibunuh karena dinilai merasahkan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seekor buaya yang diperkiran berusia 100 tahun lebih akhirnya tertangkap dan dilumpuhkan warga.

Buaya dengan panjang 4,8 meter tersebut ditemukan di Sungai Kayubesi, Puding Besar, Bangka.

Buaya ompong tersebut dilumpuhkan warga akhibat terlalu sering menganggu aktifitas warga di sekitar sungai.

Setelah 12 jam seusai penangkapan, buaya tersebut akhirnya mati dan badannya dikubur secara terpisah.

Sebelumnya, buaya besar berumur setengah abad tersebut sempat mengamuk di hadapan sang pawang, Mang Ademi (62).

Saat mengamuk, Mang Ademi si pawang buaya sempat mengusap-usap reptil tersebut hingga reptil tersebut tenang.

Tak sampai 12 jam kemudian buaya ini mati pada Selasa (4/8/2020) malam.

Buaya yang diketahui telah ompong dan berusia satu abad itu kemudian dipotong jadi dua bagian sebelum akhirnya dikuburkan secara terpisah.

Baca: Video Viral Istri Sah Pergoki Suami Selingkuh di Kamar, Ngamuk dan Pukul Kepala Pelakor Pakai Toples

Baca: Viral di Medsos, Penumpang Ini Lakukan Hal Menjijikkan di Kursi Pesawat

Dalam foto dan video yang beredar, tampak buaya besar tersebut diangkut menggunakan buldoser.

Sebelum dikuburkan, pawang memotong leher buaya agar kepala dan tubuh terpisah lalu dikuburkan secara terpisah.

Kepala Desa (Kades), Kayubesi Rasyidi diwakili Sekdes Junaidi kepada Bangka Pos, Rabu (5/8/2020) memastikan kabar ini.

Bangkai buaya ini diangkut menggunakan alat berat untuk dikubur ke sebuah tempat.

"Lah mati semalam (buaya sudah mati malam tadi -red). Dipotong terpisah kepalanya dan dikubur terpisah di tepi sungai," kata Junaidi.

Diketahui, buaya tersebut berjenis kelamin laki-laki yang dipancing oleh sang pawang atas permintaan warga.

Pasalnya, reptil yang hidup di dua alam itu menerkam penduduk lokal.

"Kami tangkap buaya ini menggunakan pancing nomor satu pakai tali rotan umpan tupai. Buaya ini ditangkap di Sungai Kayubesi, arah Ilir perbatasan (Dusun) Limbung (Merawang). Umur buaya ini diperkirakan 112 tahun, panjang 4, 80 meter, berat sekitar setengah ton, lebar tiga keping papan," kata Pawang Buaya, Mang Ademi (60) ketika ditemui Bangka Pos, Selasa (4/8/2020) di Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar Bangka, pasca penangkapan buaya.

Menurut Mang Ademi, ia turun tangan menaklukan buaya itu karena warga merasa resah.

Apalagi Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi yang memintanya menangkap buaya yang dimaksud.

"Karena buaya ini yang sering ganggu warga, makanya kita tangkap," kata Mang Ademi merasa yakin buaya yang ia taklukan pernah menerkam warga bernama Abdullah alias Dullah (30), warga lokal.

Keyakinan Mang Ademi pada buaya tersebut sebagai pemangsa antara lain parameternya, terlihat karena buaya ini sudah tak bergigi lagi (ompong).

"Giginya ompong karena diperkiraan sudah sering menerkam orang. Buaya ini diperkirakan berasal dari arah Sungai Baturusa,"

Meskipun sang pawang mengatakan ada satu buaya besar lagi yang akan dipancing karena dinilai meresahkan juga.

Ademi menyebut bahwa secara kasat mata, buaya ompong yang ia tangkap bukan buaya biasa.

"Buaya ini bukan buaya biasa, ini buaya igon urang atau buaya 'peliharaan' orang. Kita terpaksa tangkap karena menggangu warga," kata Mang Ademi.

Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi alias Rosidi (50) ditemui pada kesempatan yang sama, Selasa (4/8/2020) mengatakan, sudah tiga kali buaya menungggu warga di Desa Kayubesi.

Baca: Viral Video Pengantin Lakukan Foto Nikah saat Ledakan di Beirut Lebanon, Berlarian Selamatkan Diri

Baca: Kumpulan Video Ledakan Dahsyat dan Mengerikan di Beirut Lebanon yang Viral di Twitter

Karena itu pula Kades meminta bantuan pawang menaklukan buaya agar warga tidak resah.

"Sejak beberapa tahun terakhir buaya sering ganggu manusia. Mungkin habitatnya rusak karena banyaknya perusahaan kelapa sawit, sehingga makanannya punah. Selain itu, ada anggapan buaya yang ditangkap ini bukan buaya biasa, tapi buaya "peliharaan orang' ..orang luar," ucap Kades Rasyidi.

"Ini bukan buaya kodok, karena ukurannya cukup besar. Kalau buaya kodok biasanya pendek, sedangkan ini ukuranya besar, panjang 4,8 meter (maaf pada edisi sebelumnya Sekdes Kayubesi, Junaidi sebut buaya kodok -red)," pungkasnya Kades.

Viral di media sosial

Penangkapan buaya besar tersebut pun viral di media sosial Twitter setelah seorang pengguna twitter membagikan video buaya ombong tersebut diangkut menggunakan buldoser.

Dalam postingan yang diunggahnya, buaya tersebut dinilai sering menggangu warga karena habitatnya yang rusak.

Karena takut terjadi hal-hal buruk, maka warga ingin buaya ompong tersebut ditangkap.

Postingan yang dibagikan oleh @Nyusaheeeen_ tersebut kini telah disukai oleh 25 ribu lebih orang.

Unggahan tersebut pun dibagikan sebanyak 8 ribu lebih pengguna twitter.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Bangkapos/Ferylaskari)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Buaya Sungai Kayubesi Sempat Mengamuk dan Dielus-elus Pawang 12 Jam Sebelum Mati





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved