TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fatality rate atau tingkat kematian akibat Covid-19 lebih rendah daripada SARS.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia juga meningkat dan kini per 5 Agustus 2020 ada 73.889 orang yang sembuh dari infeksi virus corona baru.
Meski banyak yang sembuh dari Covid-19, virus corona harus tetap diwaspadai.
Pasalnya, banyak yang merasakan dampak jangka panjang akibat infeksi virus bernama SARS-Cov-2 ini.
Selain itu, ada hasil penelitian yang menunjukkan virus corona bisa merusak otak anak-anak.
Hasil penelitian itu diterbitkan di jurnal JAMA Neurology.
Para peneliti dari Great Ormond Street Hospital for Children di London mengamati 27 anak dengan sindrom multisystem inflammator.
Mengutip dari Insider (insider.com), sindrom multisystem inflammatory adalah kondisi parah yang muncul dan dihubungkan dengan virus corona.
Baca: Tuding China Jadi Sumber Covid-19, Kini Kemenlu Tiongkok Ributkan Lab Bio Militer AS di Luar Negeri
Dampak corona terkait masalah saraf dialami oleh 4 anak di rentang usia 8-15 tahun.
Mereka mengalami sakit kepala, disorientasi dan kebingungan, dan otot lemah.
Berdasarkan laporan, hal tersebut tidak dialami sebelum terkena virus corona.
Hasil tes menunjukkan bahwa pasien mengalami aktivitas saraf dan serat otot menjadi lemah.
Dari Insider diketahui bahwa dua pasien berhasil sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit setelah mendapat perawatan medis untuk mengobati inflamasi.
Sementara dua pasien lain menunjukkan perkembangan yang lumayan, teapi dampak corona masih terlihat, seperti otot yang lemah hingga mereka membutuhkan kursi roda.
Baca: Tim WHO Wawancarai Ilmuwan Wuhan tentang Asal-usul Virus Corona, Apa Saja yang Dibicarakan?
Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa dampak corona terkait kerusakan otak dan masalah saraf juga dialami oleh orang dewasa.
Gejala yang dirasakan oleh pasien yang sudah dinyatakan sembuh biasanya berkaitan dengan sistem pernapasan.
Bahkan, pasien dengan gejala ringan pun merasakannya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien juga bisa mengalami dampak corona berupa penggumpalan darah hingga menyebabkan strok.
Dari Insider juga diketahui bahwa masih belum banyak bukti yang menunjukkan apakah dampak corona mempengaruhi otak sehingga butuh lebih banyak penelitian lagi.
Baca: Ilmuwan Swedia Klaim Semprotan Asal Negaranya 98,3% Ampuh Musnahkan Virus Corona di Mulut, Benarkah?
Penelitian sebelumnya memperkirakan bahwa sistem imun tubuh memegang peranan penting.
Virus corona bisa merusak blood-brain barrier dan sistem imun tubuh merespon hal itu dapat merusak sistem saraf tubuh.
Corona merusak jantung, ginjal dan hati
Para profesional medis di seluruh dunia melihat bukti yang menunjukkan Covid-19 dapat menyebabkan banyak penyaki seperti peradangan jantung, penyakit ginjal akut, kerusakan neurologis, pembekuan darah, kerusakan usus dan masalah hati, seperti dilansir The Washington Post.
Menurut Alan Kliger, seorang nephrolog di Yale School of Medicine, hampir setengah pasien Covid-19 yang dirawat menunjukkan kerusakan dini pada ginjal mereka.
Data awal juga menunjukkan bahwa 14 hingga 30 persen pasien ICU di New York dan Wuhan, tempat di mana virus itu berasal telah kehilangan fungsi ginjal.
Kliger mengatakan pasien tersebut bahkan melakukan terapi cuci darah untuk ginjalnya secara terus menerus.
"Sebagian besar orang memiliki masalah ini. Ini hal yang baru bagi saya," kata Kliger.
"Saya pikir sangat mungkin virus menempel pada sel-sel ginjal dan menyerang mereka," lanjutnya.
Tak hanya menyerang ginjal, virus corona atau Covid-19 juga dapat membahayakan jantung.
Seorang dokter di China dan New York melaporkan terdapat peradangan otot jantung dan irama jantung yang tidak teratur.
Sehingga dapat menyebabkan henti jantung pada pasien Covid-19.
"Sebelumnya mereka memiliki status pernafasan yang baik, namun kemudian tiba-tiba mereka memiliki masalah jantung yang tampaknya tidak sebanding dengan masalah pernapasan mereka," kata Mitchell Elkind, ahli saraf Universitas Columbia dan presiden terpilih dari American Heart Asosiasi.
"Ini tampaknya tidak sebanding dengan penyakit paru-paru mereka, yang membuat orang bertanya-tanya tentang efek langsung itu," katanya.
Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa virus dapat menyerang hati.
Tampaknya juga mampu menghasilkan gumpalan darah di pembuluh darah kaki dan pembuluh darah lainnya, yang dapat pecah, perjalanan ke paru-paru dan menyebabkan kematian oleh emboli paru.
Menurut Sanjum Sethi, asisten profesor kedokteran di Irving Medical Center di Columbia University mengatakan hal ini merupakan hal baru yang harus diteliti lebih lanjut.
"Kami baru saja melihat begitu banyak peristiwa ini sehingga kami harus menyelidiki lebih lanjut," ujarnya.
(Tribunnewswiki/Tyo/Cika/Kontan/Belladina Biananda)
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul "Waspada! Corona bisa menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak"