
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pembicara dalam demo anti-pemerintah Thailand telah menuntut reformasi terhadap monarki Raja Maha Vajiralongkorn.
Secara terbuka, mereka menuntut agar kekuatan raja dibatasi.
Padahal, mencemarkan nama baik monarki dapat dihukum hingga 15 tahun penjara di bawah undang-undang "lese majeste" Thailand, seperti diberitakan Al Jazeera, Selasa (8/4/2020).
Yang mengejutkan, polisi tak menghentikan enam pembicara itu.
Hal seperti ini disebut baru pertama kali terjadi.
Namun mereka mengatakan setiap dugaan pelanggaran akan diselidiki.
Sebanyak 200 pengunjuk rasa yang berkumpul pada Senin malam (3/4/2020) berpakaian seperti penyihir fiksi Harry Potter dan tokoh-tokoh lain.

Baca: VIRAL, Dikira Termometer, Petugas Toko di Thailand Ini Semprot Mata Pengunjung pakai Hand Sanitizer
Mereka menuntut ketidakadilan di bawah pemerintah yang didukung militer.
Pengacara Anon Nampa, 34, menuduh istana telah meningkatkan kekuatan yang bisa merusak demokrasi.
Setelah raja naik takhta pada tahun 2016, istana membutuhkan revisi konstitusi baru yang memberinya kekuatan darurat yang lebih besar.
-
Benarkah Turis yang Sudah Divaksinasi Bisa Liburan ke Thailand Tanpa Karantina?
-
Fakta Asal-usul Kepala Buddha yang Muncul dari Akar Pohon di Thailand
-
Jadi Gedung Tertinggi di Indonesia, Hotel Mewah Bintang 6 Ini Akan Segera Buka di Jakarta
-
Awalnya Gadis Cantik Ini Seorang Pria Biasa, Kini Ia Bahagia Nikahi Brondong Kaya
-
Kejam, Gajah Dibakar Hidup-hidup karena Dekati Resor Pribadi di India, Dua Pelaku Ditangkap