TRIBUNNEWSWIKI.COM – Presiden Joko Widodo menyerahkan hewan kurban kepada panitia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Penyerahan hewan kurban ini dilakukan secara simbolis oleh Menteri Agama Fachrul Razi.
Nantinya hewan kurban ini akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijiriah.
"Saya secara khusus menyerahkan kepada Bapak Imam Besar untuk hewan kurban ini disembelih dan dibagikan dagingnya kepada mereka yang berhak," kata Menteri Agama seperti dikutip dari siaran pers secretariat negara.
Pada Iduladha tahun ini yang diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, Menteri Agama berpesan agar daging hewan kurban dibagikan sebanyak-banyaknya kepada fakir miskin dan yang membutuhkan.
"Kita selalu berpesan kepada seluruh umat Indonesia yang berkurban bahwa dagingnya, karena memang situasi kita seperti ini.
Hendaknya sebanyak-banyaknya diberikan kepada fakir miskin atau kepada mereka yang terdampak Covid-19," jelasnya.
"Kita berterima kasih kepada Bapak Presiden yang dalam situasi Covid-19 ini berkenan untuk menitipkan kurbannya di Masjid Istiqlal yang kita banggakan ini," imbuhnya.
Turut hadir dalam acara penyerahan hewan kurban tersebut antara lain Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi kurban hewan sapi berjenis peranakan ongole.
Sapi ini berasal dari Tulang Bawang, Lampung dan memiliki bobot 1.088 kilogram.
Sapi kurban milik Jokowi diperlakukan istimewa
Sapi kurban milik Presiden Jokowi yang dihargai Rp 89 juta diperlakukan secara khusus.
Sebelum nantinya akan disembelih saat Hari Raya Idul Adha, sapi tersebut diberi karpet mahal agar bisa tidur nyenyak.
Karpet seharga Rp 2 juta dijadikan sebagai alas dari sapi itu.
Sapi kurban yang dibeli Jokowi tersebut adalah sapi milik peternak asal Polewasi Mandar, Sulawesi Barat, Rahman Takka.
Rahman awalnya tak menyangka sapi ternaknya yang akan dibeli Presiden Joko Widodo untuk kebutuhan kurban saat Hari Raya Idul Adha.
Dikutip dari Kompas.com, Rahman menceritakan bahwa saat itu pertama kalinya ia ditelepon orang kepercayaan Presiden Jokowi.
Ketika ditelpon ia sudah dijelaskan panjang lebar namun masih belum mempercayai kabar tersebut.
Hingga akhirnya, Rahman meyakini kebenaran informasi tersebut setelah petugas dari Dinas Peternakan Polewali Mandar dan Sulbar bergantian mendatanginya.