68 Perkantoran di DKI Jakarta Terpapar Covid-19, Ahli Epidemiologi: Jam Istirahat Jadi Momen Rawan

Banyak kantor yang terpapar Covid-19, ahli Epidemiologi ingatkan potensi penularan saat jam istirahat


zoom-inlihat foto
klaster-perkantoran.jpg
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI - Karyawan sebuah bank di Jakarta bekerja dengan physical distancing dengan duduk sesuai dengan penanda jarak di DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/06/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkantoran di DKI Jakarta kini menjadi tempat penularan baru Covid-19.

Diberitakan Tribunnews, Dinas kesehatan DKI Jakarta telah mencatat sebanyak 440 karyawan di 68 perkantoran terkonfirmasi positif Covid-19.

Bahkan pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono, menyebut jumlah itu mungkin lebih besar sebab banyak perkantoran yang tidak transparan soal kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungannya.

Ia pun membagikan tips agar karyawan bisa waspada, speerti diberitakan Kompas.com, Rabu (29/7/2020).

Pandu menegaskan kunci untuk menghindari adalah tidak terlalu lama berada di kantor.

Ilustrasi protokol kesehatan di kantor
Ilustrasi protokol kesehatan di kantor (Tribun Images/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Klaster Perkantoran Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak, Epidemiolog Desak WFH Diberlakukan Lagi

"Kuncinya waspada. Jangan terlalu lama di kantor, jangan terlalu lama mengobrol di kantor. Pakai masker saat ngobrol. Ngobrol pun jarak jauh saja," kata Pandu ketika dihubungi pada Selasa.

"Orang itu seringkali begitu masuk kantor, bertemu dengan temannya, mereka melepas masker. Padahal tidak tahu kan mereka rumahnya di mana-mana saja," ujar dia.

Pandu menyebutkan, potensi paling rawan penularan virus corona terjadi ketika sirkulasi udara di ruangan kantor kurang berjalan lancar.

Kondisi ini semakin rawan jika ada banyak orang di ruangan itu, dan mereka semua berbicara, tanpa mengenakan masker karena merasa aman.

"Biasanya ruangan rapat itu yang kecil dan kalau lagi rapat seringkali semua bicara dan harus hati-hati di situ," kata dia.

"Kantor itu ruangannya tertutup dan kalau AC-nya hanya menggunakan udara dalam kantor, kalau ada yang membawa virus, itu akan lebih mudah menular. Itu yang selama ini tidak diperhatikan," kata Pandu.

ILUSTRASI - Karyawan Bank DBS Indonesia duduk sesuai dengan penanda jarak saat bekerja di area kantor DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/06/2020). Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan praktik bisnis dan perbankan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, Bank DBS Indonesia turut menerapkan protokol kesehatan dan penyesuaian operasional untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada masa transisi PSBB.
ILUSTRASI - Karyawan Bank DBS Indonesia duduk sesuai dengan penanda jarak saat bekerja di area kantor DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/06/2020). Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan praktik bisnis dan perbankan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, Bank DBS Indonesia turut menerapkan protokol kesehatan dan penyesuaian operasional untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada masa transisi PSBB. (Tribun Images/IRWAN RISMAWAN)

Baca: 440 Karyawan di 68 Perkantoran di Jakarta Terinfeksi Virus Corona, Berikut Rincian Kasusnya

Selain waspada terhadap penularan di dalam ruangan kantor, jam-jam istirahat juga berpotensi jadi momen rawan.

Mengapa? Pandu berujar, tak sedikit orang yang lengah ketika jam istirahat dan melepas maskernya.

Di meja makan kantin, misalnya, saat semua orang makan, tak ada yang mengenakan masker.

Namun, meski tanpa masker, rekan semeja yang jaraknya berdekatan justru saling berbincang.

Karyawan sebuah bank di Jakarta bekerja dengan physical distancing dengan duduk sesuai dengan penanda jarak di DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/06/2020).
ILUSTRASI - Karyawan sebuah bank di Jakarta bekerja dengan physical distancing dengan duduk sesuai dengan penanda jarak di DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/06/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Bukan hanya di kantor, tetapi juga di rumah sakit, misalnya dokter juga seperti itu, kebanyakan penularannya saat mereka istirahat, bukan saat kerja. Saat kerja kita semua betul-betul menggunakan alat proteksi, tetapi begitu sedang istirahat, lantas tidak pakai masker dan itu yang seringkali terjadi," ungkap Pandu.

"Kita bukannya suudzon (berburuk sangka). Kita juga tidak tahu kan kita sendiri terkena Covid-19 atau tidak. Makanya, menggunakan masker itu melindungi kamu dan melindungi aku," pungkas dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tekan Penularan Covid-19 di Perkantoran, Pekerja Diimbau Jangan Banyak Mengobrol dan Tak Kelamaan di Kantor"

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/NUR, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved