Sementara itu, sebuah sumber dari Lebanon menyebut bahwa serangan ini merupakan balasan atas kematian sejumlah pejuang Hizbullah dalam serangan Israel di Damaskus, Senin (20/7).
"Lebanon dan Hizbullah akan memikul tanggungjawab atas serangan ini," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam siaran pers, tak lama setelah kabar kontak senjata tersebut.
Pernyataan Balas Dendam
Diwartakan sebelumnya, sejumlah akun media sosial yang berkaitan dengan gerakan Hizbullah membuat pernyataan dengan nada ancaman balas dendam terhadap Israel.
Dipantau oleh Jerussalem Post, Selasa (21/7/2020), ratusan akun bergambar martir tersebut sedang berkabung berkat terbunuhnya anggota mereka di Suriah.
Sebuah akun di media sosial memperlihatkan para anggota Hizbullah mengendarai mobil -sebuah ikonik yang umum-, dan dilaporkan menuju ke Kubah Batu, Yerusallem.
Lebih jauh lagi, banyak akun terlihat mengutip ayat keagamaan pada momen duka atas kepergian anggota mereka, Ali Kamel Mohsin, mengutuk Israel dan mengucapkan pernyataan bernada ancaman balas dendam.
Sementara itu, media Al-Mayadeen -sebuah media pro-Hizbullah- menyebut Israel takut akan pembalasan.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah melaporkan bahwa Israel sedang melakukan pengawasan.
Baca: Serangan Udara Israel ke Damaskus Suriah: 5 Orang Tewas, 4 Terluka
Adapun Hizbullah turut memonitor media Israel, dan melalui medianya meminta agar negara tersebut bersiap.
"Jika darah dari martir membangunkan tidur kami, maka satu keyakinan kami bahwa akan datang kesempatan untuk membalas," kata sebuah pengguna media sosial.
Para pejuang Hizbullah merupakan satu di antara korban tewas dalam serangan Israel di Suriah.
Dalam setahun belakangan, beberapa kali Israel menyerang Suriah menggunakan pesawat tanpa awak.
Tewasnya Seorang Pejuang Hizbullah
Seorang pejuang Hizbullah tewas oleh serangan udara yang dilakukan Israel di dekat bandara Damaskus, Suriah.
Baca: Sempat Menolak Bantuan Asing, Gerakan Hizbullah di Lebanon Akhirnya Sepakat Pinjam Dana ke IMF
Korban bernama Ali Kamel Mohsen yang berasal dari wilayah selatan Lebanon.
Menurut sebuah sumber dari Hizbullah, kematiannya dianggap syahid lantaran berjuang untuk agama, dilansir Reuters, Rabu (22/7/2020).
Hizbullah, sebuah organisasi politik dan paramiliter kelompok Syiah sempat mengancam akan ada pembalasan di kemudian hari buntut terbunuhnya anggota mereka di Suriah.
Organisasi Hizbullah dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia.
Sementara Iran aktif mendukung organisasi ini untuk melawan pengaruh barat di timur tengah.
Baca: Sempat Menolak Bantuan Asing, Gerakan Hizbullah di Lebanon Akhirnya Sepakat Pinjam Dana ke IMF