Pakar Psikologi Forensik Menduga Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Hal Ini

Pakar Psikologi Forensik sebut Yodi Prabowo kemungkinan melakukan bunuh diri karena tunjukkan tanda-tanda suicidal ideation.


zoom-inlihat foto
editor-metrotv-yodi-prabowo-3.jpg
Kolase Tribun Bogor/istimewa
Editor MetroTV, Yodi Prabowo ditemukan tewas dipinggir Tol, Jumat (10/7/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah dilakukan penelitian dari sidik jadi dan DNA di pisau dapur yang ditemukan disamping jenazah Editor Metro TV, muncul indikasi bahwa Yodi melakukan bunuh diri.

Pasalnya, dari pisau tersebut ditemukan sidik jari dan DNA Yodi Prabowo.

Selain itu, dugaan bunuh diri diperkuat setelah dilakukannya cek TKP ulang serta memeriksa 34 saksi.

Meskipun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan jika polisi belum bisa menyimpulkan sampai sejauh itu.

Di sisi lain, seorang Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai ada indikasi Yodi Prabowo melakukan bunuh diri.

Hal tersebut terlihat dari kalimat atau pernyataan Yodi yang mengarah ke tanda-tanda suicidal ideation atau pemikiran tentang bunuh diri.

Ia mencontohkan, misalnya pernyataan "Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?"

"Orang awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tapi dari perspektif psikologi, kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation atau pemikiran tentang bunuh diri," kata Reza, Rabu (22/7/2020), yang dikutip TribunnewsWiki dari Wartakota.live.

Menurut Reza, pemikiran semacam itu sama sekali tidak boleh dianggap enteng.

"WHO, misalnya, menyimpulkan bahwa sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri, berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya," papar Reza.

Baca: Penjaga Warung Ungkap Sosok Mencurigakan di Lokasi Tewasnya Yodi Prabowo, Ada Video Pria Berkacamata

Baca: TERBARU Misteri Kematian Editor Metro TV: Sosok Pria Berkacamata Inisial D Jadi Sorotan, Siapa?

Baca: Terungkap Pemilik Sidik Jari di Pisau yang Ditemukan di Tubuh Editor Metro TV Yodi Prabowo

Cepatnya proses transisi itu, menurut Reza, mengirim pesan bahwa masyarakat harus lebih serius menyikapi perkataan tentang bunuh diri yang dikemukakan siapapun.

"Seperti otoritas penerbangan yang tidak menoleransi ucapan 'bom'. Siapa pun juga perlu menyemangati orang-orang dengan suicidal ideation untuk selekasnya mencari bantuan medis dan psikis," kata Reza.

Masyarakat yang lebih paham pentingnya keseriusan menyikapi suicidal ideation katanya akan menjadi protective factor bagi tercegahnya aksi bunuh diri.

"Dikaitkan ke kasus editor media, kita tentu berduka atas kejadian dimaksud. Tinggal lagi investigasi polisi, seberapa jauh suicidal ideation akan dicermati sebagai salah satu arah penyelidikan guna mengungkap kasus meninggalnya sang editor," kata Reza.

Hasil sidik jari dari pisau yang ditemukan

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan dari hasil pemeriksaan sidik jari di pisau dapur yang ditemukan di jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo, puslabfor baru menemukan sidik jari korban dan DNA korban, yakni Yodi Prabowo.

"Kami periksa dengan berbagai cara karena pisau dapur ini ditemukan sudah lebih dari tiga hari. Sementara ini sidik jari di pisau, ada ditemukan adalah ada sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri," kata Yusri.

"Tapi ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami. Oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman, dan mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," tambahnya.

Setelah memeriksa 34 saksi dan cek TKP ulang, penyidik menyimpulkan bahwa pisau dapur yang ditemukan, awalnya berada di bawah tubuh jenasah Yodi yang tertelungkup.

Selain itu penyidik juga menyimpulkan tidak ada kekerasan benda tumpul atau pemukulan terhadap korban.

Baca: Pria Misterius di Malam Tewasnya Yodi Prabowo Ada di Ponsel sang Kekasih, Saksi: Ini yang Saya Lihat

Baca: Penyebab Lebam di Tubuh Editor Metro TV Yodi Prabowo Diungkap Polisi

Baca: Kaget Melihat Reaksi Kekasih Editor Metro TV Yodi Prabowo saat Olah TKP, Warga Ungkap Hal Ini

Luka lebam di tubuh korban, dipastikan adalah lebam mayat karena jenazah korban ditemukan sekitar 3 hari setelah meninggal dunia.

"Kemarin tim langsung dipimpin oleh Pak Dirkrimum Polda Metro bersama Kasat Reskrim Jaksel melakukan cek lagi ke TKP untuk bisa memastikan keterangan dari saksi-saksi yang ada, keterangan dari saksi ahli, keterangan dari forensik juga ada, serta dari labfor juga ada ikut ke TKP," kata Yusri.

Hal itu kata Yusri untuk mensinkronkan antara temuan di lapangan dengan hasil keterangan saksi yang ada dan petunjuk lain yang didapat penyidik.

"Hasilnya, memang betul korban sudah hampir 3 hari meninggal di TKP, dengan kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan ya. Kemudian apa yang diisukan adanya kekerasan terhadap korban itu tidak ditemukan. Ini juga berdasar dari labfor. Lebam yang ada adalah lebam mayat," kata Yusri.

Meski begitu kata Yusri, korban dipastikan tewas karena tusukan senjata tajam di lehernya.

"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban. Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tambah Yusri.

Dalam cek ulang TKP kata Yusri juga dipastikan barang pribadi dari korban tidak ada yang hilang.

"Jam 2 malam motornya ditemukan oleh salah satu saksi yang ada di TKP dan kemudian dipindahkan ke dekat portal," kata Yusri.

Mengenai satu barang bukti pisau yang ditemukan di TKP, kata Yusri menurut keterangan saksi ditemukan di bawah jenasah korban yang telungkup.

"Yang pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi yang menemukan awal, yakni tertelungkup dan di bawahnya itu ada pisau. Nah ini lah kemudian pisau dilakukan pemeriksaan untuk pengecekan DNA dan sidik jari yang ada," ujar Yusri.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Wartakotalive/Budi Sam Law Malau)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri? Ini Kata Pakar Psikologi Forensik





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved