Viral Video Ekonom Ichsanuddin Sebut Thermo Gun Bisa Rusak Otak, Direktur RS PTN UNUD Angkat Bicara

Direktur RS PTN UNUD sebut infrared dari thermo gun tak bisa menembus rangka sampai ke otak sehingga aman digunakan dan tak sebabkan kerusakan saraf.


zoom-inlihat foto
thermogun3.jpg
freepik.com
Ilustrasi petugas pengukur suhu tubuh.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gejala yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 yakni sesak nafas dan demam dengan suhu tubuh yang tinggi.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermometer gun atau thermo gun.

Penggunaan thermo gun ini menjadi alat yang banyak digunakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang tanpa harus bersentuhan.

Namun, beberapa hari ini viral unggahan video yang mengatakan laser infrared pada thermo gun bisa merusak otak.

Pancaran infrared yang keluar dari thermo gun untuk mengukur suhu tubuh dinilai bisa membahayakan fungsi otak.

Baca: Cegah Virus Corona, Batam Aktifkan 11 Thermal Scanner serta Sediakan Masker di Pelabuhan dan Bandara

Pernyataan tersebut berasal dari ekonomon Ichsanuddin yang sedang melakukan wawancara dengan Helmy Yahya.

Video tersebut memiliki judul 'Obrolan Dengan Ichsanuddin Noorsy ini Paling Bergizi Selain Obrolan dengan Bossman Sontoloyo'.

Pada wawancara tersebut, Ichsanuddin mengatakan:

"Kalau mau periksa (suhu tubuh) saya, periksa di sini (bagian tangan). Karena termometer itu dipakai untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas bukan untuk periksa temperatur manusia… Kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak kerusakan pada struktur otak. Saya tidak mau."

Baca: VIRAL, Dikira Termometer, Petugas Toko di Thailand Ini Semprot Mata Pengunjung pakai Hand Sanitizer

Baca: Beredar Rumor Termometer Tembak Bisa Merusak Otak, Jubir Pemerintah Achmad Yurianto Beri Penjelasan

Sontak, pernyataannya tersebut pun membuat Direktur RS PTN UNUD Prof dr Putu Gede Purwa Sumatra Sp.S(K) angkat bicara.

Dilansir dari Tribun-Bali.com, ia menjelaskan jika alat thermo gun yang sering digunakan untuk mendeterksi suhu tubuh sudah teruji klinis.

Alat tersebut pun tidak memiliki rekam jejak yang berbahaya hingga bisa menimbulkan kerusakan syaraf pada otak manusia.

"Alat itu sudah teruji secara klinis dan sebelum beredarpun sudah diuji oleh BPOM. Jadi kan tidak sembarangan, apalagi itu akan digunakan orang atau masyarakat luas," kata dokter spesialis saraf tersebut pada Senin (20/7/2020).

"Buktinya belum pernah ada penelitian atau kasus yang mengarah kesana," lanjutnya.

Pasalnya, yang perlu digaris-bawahi adalah bahwa thermo gun ini memancarkan sinar inframerah.

Hal tersebut berbeda dengan pancaran radiasi seperti sinar-X, oleh karena itu sinarnya tidak akan mempengaruhi sistem saraf.

Selanjutnya adalah menganai jenis thermo gun atau termometer itu sendiri, ada dua jenis termometer yakni termometer industri dan klinis.

Termometer industri digunakan untuk mengukur suhu benda, sedangkan termometer klinis digunakan untuk keperluan medis seperti mengukur suhu manusia atau pasien.

Kedua termometer ini juga memiliki range suhu yang berbeda, termometer industri membaca suhu mulai dari -50 derajat Celcius hingga 380 derajat Celcius sedangkan termometer klinik bisa membaca suhu antara 32 hingga 42 derajat Celcius.

Baca: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dibubarkan, Jokowi Bentuk Ini sebagai Gantinya

Baca: Dua Karyawan di Kantor Pusat Positif Covid-19, PLN Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Berjalan Normal

Baca: Cegah Covid-19, Restoran/Tempat Makan Diimbau Tidak Putar Musik Terlalu Kencang, Ini Alasannya





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved