TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tren bersepeda di tengah pandemi terus mengalami peningkatan.
Warga berbondong-bondong melakuan kegiatan bersepeda yang membuat harga sepeda di pasaran menjadi tinggi.
Hal tersebut terjadi karena banyaknya permintaan sepeda yang terus meningkat dari hari ke hari.
Seorang karyawan pemasaran toko sepeda di jalan Brigjend Katamso, Gondomonan, Yogyakarta, bernama Haryanto (53) mengungkapkan hal ini.
Ia mengaku jika harga sepeda terus mengalami kenaikan sejak Juni bulan lalu.
Hal tersebut dirasakannya setelah banyaknya permintaan dari pembeli yang mengikuti arus tren bersepeda di tengah pandemi.
Namun, harga sepeda yang mahal tersebut diakuinya tidak dinaikkan oleh pihak penjual.
Melainkan sudah naik dari pihak produsen.
Baca: Cek Sekarang, Ini Harga Sepeda Lipat Polygon Edisi Terbaru, Tipe Urbano 3 dan Urbano 5
Baca: Terlacak Dijual di Indonesia, Intip Keistimewaan Sepeda Brompton WFH Inggris yang Dicuri
Baca: Presiden Jokowi Ikut Beli Sepeda Kreuz Brompton asal Bandung, Ternyata ini Alasannya
"Iya, harga sepeda sudah mahal sejak dari produsen. Naiknya harga pun bervariasi dari mulai 25 persen, 30 persen hingga 50 persen pun ada," kata Haryanto dikutip dari TribunJogja.com, Senin (20/07/2020).
Kenaikan harga sepeda pun bervariasi tergantung juga dengan jenis sepedanya.
Ia menuturkan, harga sepeda yang harganya naik signifikan yaitu jenis folding bike (sepeda lipat) karena paling banyak dicari.
Di mana harga semula hanya kisaran Rp1,2 juta sekarang bisa mencapai Rp2,5 juta per sepedanya.
Sedangkan jenis mountain bike (MTB), terjadi kenaikan namun tak begitu banyak.
Di mana biasanya jenis MTB yang seharga Rp1,8 juta kini dibaderol dengan harga Rp2,3 juta.
Kenaikan harga pada produsen membuat para penjual pun terpaksa menaikkan harga barang tersebut.
Menanggapi kenaikan harga sepeda karena tren bersepeda di tengah pandemi yang sedang naik daun, Haryanto pun mengingatkan masyarakat untuk tidak tergesa-gesa membeli sepeda.
Baca: Daftar Harga Sepeda Lipat Pacific Edisi Terbaru, Termurah Rp 4,2 Juta
Baca: Viral Satpol PP Naik Brompton Seharga Rp 100 Juta, Ternyata Dipinjami Komunitas Saat Bertugas
Baca: Foto Pegang Sepeda Brompton Seharga Rp 100 juta, 6 Petugas Satpol PP Ini Hebohkan Warganet
Ia pun memberikan masukan kepada masyarakat untuk tidak terlalu terbawa arus dalam euforia bersepeda ini.
"Ini kan barang naik karena dari hulunya sudah mahal. Makanya, pembeli itu toh yang sabar jangan agresif. Sekiranya tidak penting, ya ditahan dulu untuk membeli sepeda. Lebih baik, uangnya dipakaikan ke hal yang lebih penting," ujarnya.
Haryanto mengatakan, sejak sepada terus merangkak naik, pembelian pun mulai menurun tak seramai dulu.
"Ya, mungkin masyarakat mulai berpikir ya untuk membeli sepeda. Soalnya, harganya sudah terlampau mahal. Saya saja, sebagai penjual menyarankan untuk tidak beli sepeda di kondisi seperti ini," ujarnya lagi.
Selain itu, Haryanto mengatakan jika ia tak berani untuk menyetok terlalu banyak sepeda, terlebih untuk sepeda jenis baru,
"Sejak ramai itu, saya hanya menjual persediaan sepeda yang lama. Ini, persediaan sepeda dari produsen cukup terbatas, karena banyaknya permintaan daei daerah-daerah lainnya," pungkas Haryanto.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Harga Sepeda Melambung Tinggi, Penjual Minta Pembeli untuk Tidak Agresif