VIRAL Cryptic Pregnancy di Tasikmalaya, Lahirkan Bayi Laki-laki Secara Normal Saat Menstruasi

Heni melahirkan secara normal pada Sabtu, (18/7/2020) malam. Uniknya, Heni tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil dan melahirkan saat menstruasi.


zoom-inlihat foto
cryptic-pregnancy-kehamilan-kriptik.jpg
Facebook Taufik Romdoni
Heni, perempuan di Tasikmalaya, Jawa Barat bersama bayi yang dilahirkannya secara normal pada Sabtu, (18/7/2020) malam. Uniknya, Heni tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Bahkan saat melahirkan, dirinya sedang memasuki masa menstruasi. Peristiwa ini di dunia medis disebut dengan Cryptic Pregnancy.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Warga Tasikmalaya, Jawa Barat tengah dihebohkan dengan fenomena unik.

Satu dari warganya yang diketahui bernama Heni melahirkan bayi laki-laki secara normal.

Anehnya, Heni tak pernah merasakan gejala dirinya hamil selama 9 bulan ini.

Bahkan dikatakan oleh Heni, dirinya juga mengalami menstruasi setiap bulannya secara teratur.

Bukan mistis, kondisi yang dialami Heni adalah kehamilian kriptik atau Cryptic Pregnancy.

Informasi ini menjadi viral setelah akun Facebook Taufik Romdoni mengunggah video peristiwa unik ini.

Hingga Senin, (20/7/2020), video taufik Romdoni telah ditonton sebanyak 131 ribu lebih pengguna Facebook.

Tak hanya itu, video juga telah 2,7 ribu kali dibagikan dengan jumlah komentar tembus di angka 1807.

Baca: Gigi Hadid Ungkap Alasannya Tak Pamer Foto Saat Hamil: Bukan Hal yang Paling Penting

Baca: Lindungi Istri yang Hamil Besar, Pria di Palembang Kejar-kejaran dengan Pelaku Begal Bersenjata Api

"Subhanalloh Walhamdulillah Walaailaaha Illlalloh Walloohu Akbar

Inilah tanda-tanda kebesaran Alloh SWT.

Dmn Alloh telah menganugrahkan seorang Bayi Laki-laki kepada sepasang suami istri dengan proses kehamilan hanya satu jam tidak dalam waktu sembilan bulan.

Bahkan melahirkannya pun dalam keadaan menstruasi.

Semoga menjadi anak yang sholeh dan beriman. Aamiin
Wallohu'alam," tulis Taufik Romdoni.

Melahirkan pada saat masih menstruasi

Lebih lanjut, Taufik Romdoni juga mengunggah video wawancaranya dengan perempuan yang mengalami Cryptic Pregnancy tersebut.

Diketahui dari video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, bayi laki-laki yang dilahirkan Heni nampak sehat.

"Nah ini Ibu Heni, dimana Ibu Heni ini telah melahirkan bayi laki-laki dengan bobot kurang lebih 3,4 kilogram, ganteng juga ya (bayinya)" ucap si pembuat video.

Dalam video berbahasa Sunda tersebut diketahui bahwa pada Sabtu pukul 20.00 WIB malam, Heni merasakan nyeri perut di sebelah kanan.

Namun saat itu dirinya tidak pernah menyangka akan melahirkan.

Terlebih saat kontraksi tersebut terjadi, Heni sedang dalam masa menstruasi.

Akhirnya pada pukul 21.30 WIB Heni melahirkan bayi laki-laki secara normal.

Bayi tersebut adalah anak ke-tiga Heni.

Dua buah hati Heni saat ini berusia masing-masing 10 tahun dan 19 bulan.

Sempat merasa syok karena melahirkan tanpa merasakan gejala hamil, kini Heni nampak lebih tenang dan bahagia menyambut sang bayi.

Cryptic Pregnancy merupakan peristiwa yang biasa terjadi di dunia medis

Bukan mistis, kejadian unik yang terjadi pada Heni disebut sebagai kehamilan kriptik atau Cryptic Pregnancy.

Seperti yang telah diberitakan di Kompas.com, Cryptic Pregnancy secara umum merupakan kondisi dimana perempuan tidak merasakan gejala kehamilan yang dialami oleh ibu hamil.

Penyebab utama dari Cryptic Pregnancy adalah kadar hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin) yang rendah dalam darah.

Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta untuk mempertahankan kehamilan dan mendukung perkembangan janin.

Perempuan dengan kondisi hormon tersebut dimungkinkan akan mendapat hasil negatif atau kurang akurat saat melakukan cek melalui alat tes kehamilan komersial.

Padahal hasil tersebut bisa menjadi bias dan palsu.

Hal tersebut dikarenakan hormon hCG yang biasanya mulai ditemukan add do dalam darah 6 hari setelah implantasi atau minggu ke-3 masa kehamilan).

Hormon hCG kemudian akan memuncak dalam 14 minggu setelah hari pertama haid terakhir (HPHT).

Selain itu, masalah di dalam tubuh yang memengaruhi kehamilan, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), kehamilan ektopik, atau kehamilan kosong (blighted ovum) juga dapat membuat perempuan tidak pernah tahu bahawa dirinya hamil.

Fakta lain juga diungkap oleh sebuah penelitian di Universitas Turin, Italia pada 2007 lalu.

Penelitian tersebut menemukan bahwa tubuh yang sama sekali tidak memperlihatkan gejala kehamilan menandakan dirnya tidak cukup kuat untuk mengandung.

Gangguan mental bisa sebabkan Denied Pregnancy

Selain hormon, gangguan mental juga bisa membuat perempuan tidak sadar jika dirinya sedang hamil atau Denied Pregnancy.

Kondisi tersebut membuat seorang perempuan tidak merasakan atau menerima bahwa mereka akan punya bayi.

Kondisi yang demikan dialami oleh 1 dari 200 perempuan di dunia.

Penyebab yang mungkin mendorong seorang perempuan tanpa disadari menolak dirinya sedang hamil.

Faktor yang paling utama adalah stres berat atau ketakutan yang amat sangat.

Bagi beberapa perempuan, gagasan untuk menjadi seorang ibu sangat menakutkan dan membuat mereka refleks menolak kenyataan.

Efek dari stres berat tersebut dapat membuat mereka menganggap bahwa kram perut yang dialami hanya sekadar gejala kembung atau masuk angin.

Padahal gejala tersebut merupakan tanda perdarahan implantasi.

Terlebih saat perempuan mengalami stres, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit kadar hormon hCG.

Sehingga kehamilan mungkin tidak terdeteksi secara akurat oleh tes.

Bahaya Cryptic Pregnancy dan Denied Pregnancy

Kombinasi dua kondisi ini dapat membuat beberapa perempuan tidak tahu bahwa dirinya sedang hamil dan berisiko keguguran.

Jika seorang perempuan tak menyadari kehamilannya, dirinya bisa melewatkan pentingnya cek kehamilan.

Kurangnya asupan gizi yang memadai selama kehamilan juga dikhawatirkan dapat menghambat proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Selain itu, perempuan yang tidak tahu dirinya sedang hamil dan masih melanjutkan kebiasaan buruk seperti minum alkohol atau merokok, juga dapat membahayakan keselamatan si janin.

Begitu pula jika perempuan tersebut memiliki penyakit seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Penyakit yang diidapnya dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan saat melahirkan, yang dapat membahayakan nyawa sang ibu dan bayi yang dikandungnya.

Baca: Panduan Pemeriksaan Kandungan untuk Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19, Ketahui Tiap Trimester

Baca: Ambil Paksa Jasad Pasien Corona, Pria di Surabaya Ditahan, Istri Hamil Tua Positif Tertular Covid-19

Baca: Keluarga Pria NTT yang Dinyatakan Reaktif Hamil Meminta Tes Ulang dengan Satu Syarat

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Gloria)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Ada Perempuan Hamil Tak Sadar sedang Mengandung?"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved