Pedagang Ayam Positif Covid-19 Menolak Diisolasi, Sang Suami: Dia Sakit karena Setan

Tidak percaya corona, suami pasien positif Covid-19 menolak istrinya diisolasi di rumah sakit karena percaya sang istri mengalami sakit akibat setan.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-herd-immunity.jpg
Kompas.com
Ilustrasi Herd Immunity


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang warga Pasar Cempaka Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menolak diisolasi di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19.

Perempuan pedagang ayam tersebut mengatakan jika dirinya ingin tetap berjualan ayam di pasar.

Ia menolak diisolasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin bahkan saat didatangi petugas kesehatan dari Puskesmas Kumai.

Sebelumnya, petugas Puskesmas Kumai datang ke rumah pasien untuk mengatakan hasil tes swab memiliki hasil positif.

Petugas juga ingin melakukan tracing guna mengurangi penyebaran Covid-19.

Namun, pasien menolak dan mengatakan jika dirinya sakit karena kurang tidur.

Baca: Jumlah Pasien Covid-19 Melonjak, Miami di Amerika Serikat Kini Disebut sebagai New Wuhan

Baca: Dampak Pandemi Covid-19: BPS Catat Penduduk Miskin Indonesia Naik 1,23 Juta Jiwa pada Maret 2020

Baca: PSBB Transisi di DKI Jakarta Berakhir Hari Ini, Kurva Kasus Covid-19 Belum Melandai

Penolakan pasien tersebut terekam di sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul, petugas kesehatan Puskesmas Kumai.

"Sudah 20 hari (sejak di-rapid test). Saya enggak sakit apa-apa. Cuma kurang darah saja kata dokter," ujar si pasien dalam salah satu bahasa daerah.

Tangkapan layar video yang direkam petugas surveilans Puskesmas Kumai, Kalimantan Tengah, saat membujuk keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar mau menjalani isolasi, Sabtu (11/7/2020). Pasien dan keluarga menolak.
Tangkapan layar video yang direkam petugas surveilans Puskesmas Kumai, Kalimantan Tengah, saat membujuk keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar mau menjalani isolasi, Sabtu (11/7/2020). Pasien dan keluarga menolak. (KOMPAS.com/DEWANTARA)

Suami pasien kemudian menimpali pernyataan istrinya dan mengatakan jika istrinya baik-baik saja.

Sang suami mengatakan, istrinya sakit karena setan bukan karena virus corona.

"Kalau sakit memang sampai sekarang, (tapi) cuma empat hari saja (yang benar-benar) sakit, cuma setan saja itu," kata suaminya.

Ia pun mengancam jika tidak boleh ada yang menjemput istrinya.

"Biar mati enggak apa-apa. Semua manusia itu pasti mati semua. Seperti apa corona itu, saya mau tahu," ujar sang suami dengan nada meninggi.

Di video tersebut, Samsul kemudian meminta agar pasien dan keluarganya melakukan isolasi mandiri dan untuk sementara menghindari interaksi dengan orang lain.

Saat dimintai keterangan, Samsul selaku petugas kesehatan mengatakan jika dirinya sudah maksimal membujuk keluarga pasien agar mau diisolasi.

Namun, pihak pasien terus melakukan penolakan.

Dilansir dari Kompas.com, Samsul bercerita kasus pasien pedagang ayam tersebut berawal saat pasien datang ke salah satu rumah sakit swasta di Pangkalan Bun karena mengeluh sakit.

Saat diminta rapid test oleh pihak rumah sakit, pasien tersebut menolak.

Baca: Benarkah Nyamuk Bisa Tularkan Virus Corona dari Satu Orang ke Orang Lain? Begini Jawaban Ahli

Baca: Kepala Bappeda Jawa Timur Meninggal Akibat Covid-19, Sempat Mendapat Perawatan sejak 7 Juli 2020

Baca: Aksi Dua Petugas Medis Buang Jenazah Pasien Covid-19 di Trotoar Jalanan Terekam CCTV

Pasien kemudian mengikuti swab massal Dinas Kesehatan pada 30 Juni 2020 dan hasil yang keluar pada Kamis (9/7/2020), pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Celakanya, setelah test swab, pasien tetap aktif berjualan di Pasar Cempaka Kumai.

"Kami dapat informasi itu, tapi tidak bisa mengeceknya. Tapi, waktu saya tanya apakah istrinya tadi pagi masih berjualan, si suami menjawab iya," ungkap Samsul.

Kepada petugas kesehatan, pasien mengaku hanya kontak erat dengan empat orang, yakni suami, anak, dan cucu.

Sedangkan sang anak pasien adalah tenaga kesehatan di salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Kumai.

Samsul mengaku lelah menghadapi pasien seperti itu karena pihak puskesmas harus bekerja sendiri.

Padahal, pihaknya sudah meminta bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai dari kecamatan hingga kabupaten.

Namun, hingga saat ini, bantuan tak kunjung datang.

"Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," kata dia.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Positif Covid-19, Suami Pasien Sebut Istrinya Sakit karena Setan: Seperti Apa Corona, Saya Mau Tahu"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved