Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Buru-buru Terapkan New Normal, Terutama soal Pembukaan Sekolah

Kepala daerah diingatkan tidak terburu-buru dalam memutuskan penerapan New Normal di daerahnya, terutama untuk pembukaan sekolah.


zoom-inlihat foto
mall111.jpg
pixabay.com
Presiden Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk tidak buru-buru memasuki New Normal di daerahnya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah untuk berhati-hari dalam membuka aktivitas sekolah.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kalimantan Tengah.

"Misalnya kayak sekolah, hati-hati kalau ingin membuka sekolah," kata Presiden Jokowi.

Jokowi menyebut kepala daerah harus selektif dalam menerapkan New Normal di daerahnya.

"Ada pra kondisi, conditoning dulu, yang kedua timing-nya, waktunya kapan mulai masuk ke new normal,"

"Ini penting sekali, tidak langsung ujug-ijug putuskan masuk new normal, hati-hati mengenai ini," ujar Jokowi.

Menurutnya, pemerintah daerah harus membuat prioritas sektor yang harus dibuka terlebih dahulu.

Tak lupa dalam setiap kebijakan yang diambil diperlukan data ilmiah dan saran dari pakar.

"Prioritas sektor mana yang didahulukan, tidak semua langsung dibuka, enggak bisa, dipilih sektor-sektor yang memiliki risiko rendah, buka dulu."

"Yang risiko sedang yang kedua (dibuka), yang ketiga (dibuka), yang memiliki risiko tinggi," paparnya.

Selain itu, Presiden kembali mengingatkan untuk mengendalikan pertambahan kasus Covid-19.

"Juga perlu saya ingatkan, ini saya kira sudah lampu merah lagi."

"Hari ini secara nasional kasus positif tinggi sekali, hari ini 2.657 (kasus)," kata Presiden saat menyambangi Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Pemerintah Diminta Kembali Terapkan PSBB

Anggota Komisis IX DPR RI Kurniasih Mufidayati merasa prihatin melihat angka kasus baru Covid-19.

Ditambah adanya penemuan bahwa virus corona dapat menular melalui udara.

Mufida meminta pemerintah kembali opsi pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, pemerintah juga diminta untuk membuat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang baru.

"Perlu protokol pencegahan baru, karena WHO menyebut Covid-19 sudah bisa menular lewat udara. Protokol yang lama tentu harus berubah. Pemerintah perlu mengencangkan kembali aturan, sebab kebijakan pemerintah untuk pencegahan penularan ini semakin tidak jelas," kata Mufida dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia meminta pemerintah untuk memberikan fasilitas kesehatan untuk warga yang terindikasi Covid-19.

Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan kinerja laboratorium dalam percepatan hasil tes Swab.

"Setelah kampanye new normal dengan hasil lonjakan kasus rata-rata naik lebih dari 1.000 per hari, semakin banyak ditemukan kasus Orang Tanpa Gejala, sehingga protokol kesehatan baru harus segera dibuat, disosialisasikan dan disiplin diterapkan dengan pengawasan ketat," ujar dia.

Mufida juga meminta masyarakat untuk tidak antusias dengan pemberlakuan New Normal.

Hal ini lantaran pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berhasil dikendalikan.

(Tribunnewswiki/Afitria) (Kompas.com/Wartakotalive.com)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jokowi Ingatkan Kepala Daerah: Jangan Langsung Ujug-ujug Putuskan Masuk New Normal, Hati-hati





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved