Asosiasi Pendidikan Nasional AS Kritik Permintaan Donald Trump Membuka Kembali Sekolah

Lily Eskelsen Garcia, pemimpin serikat pendidikan terbesar di AS ini menyebut Trump tidak sanggup memahami kondisi di AS.


zoom-inlihat foto
asosiasi-pendidikan-nasional-amerika-serikat-dan-donald-trump.jpg
Kolase Foto Wikimedia dan AFP
Asosiasi Pendidikan Nasional Amerika Serikat (AS) mengkritik permintaan Presiden Donald Trump yang akan membuka kembali sekolah


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) Amerika Serikat (AS) mengkritik Presiden Donald Trump yang akan membuka kembali sekolah-sekolah.

Melalui, Lily Eskelsen Garcia, pemimpin serikat pendidikan terbesar di AS ini menyebut Trump tidak sanggup memahami kondisi di AS.

"Ia terbukti tak mampu memahami bahwa banyak orang saat ini sedang sakit, lebih dari 130.000 warga AS meninggal, " kata Lily.

"Para pengajar pasti ingin kembali ke ruang kelas, tetapi kita semua musti melakukannya dengan cara-cara yang aman untuk siswa, pengajar, dan juga masyarakat," terangnya.

Lily menyebut Trump hanya ingin meningkatkan elektabilitasnya jelang Pilpres November 2020 daripada menjaga kesehatan siswa.

Pernyataan Lily tersebut merupakan satu di antara keraguan atas permintaan Trump yang datang dari sejumlah kelompok di luar pertemuan Gedung Putih.

Baca: Donald Trump Tuduh Demokrat Ambil Keuntungan Politik dari Penutupan Sekolah selama Covid-19

Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020.
Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. (Photo by Nicholas Kamm / AFP)

Donald Trump dalam hal ini justru menuduh Demokrat ada di balik tidak dibukanya kembali sekolah.

Pria 74 tahun ini menuduh Demokrat bekerjasama dengan sejumlah asosiasi untuk memuluskan jalannya dan mengambil keuntungan politik atas hal ini.

Berdasarkan penelusuran Tribunnewswiki.com, Lily Eskelsen Garcia pernah terpilih menjadi calon dari Partai Demokrat untuk kursi Kongres AS di Utah tahun 1998 mewakili kaum Hispanik, meskipun pada akhirnya kalah oleh petahana, Merrill Cook.

Namun, sampai berita ini dibuat, belum ada konfirmasi atas kerjasama Demokrat dan sejumlah asosiasi.

Diketahui Donald Trump mendesak para pejabat negara bagian untuk membuka kembali sekolah-sekolah.

Trump menyebut bahwa penutupan sekolah di AS selama ini terjadi bukan karena risiko pandemi, tetapi karena alasan politik.

"Mereka pikir akan dapat keuntungan secara politis, sehingga sekolah ditutup," kata Trump dalam pertemuan diskusi yang membahas rencana pembukaan kembali sekolah, di Gedung Putih, dilansir AP, Selasa (7/7/2020).

Pembukaan kembali sekolah menurut Trump menjadi hal yang ditekankan kepada pimpinan negara bagian.

"Kami akan mendesak gubernur dan semua otoritas untuk membuka kembali sekolah," jelasnya.

Diketahui Gedung Putih menyelenggarakan pertemuan bersama para otoritas kesehatan dan pendidikan dari seluruh negara bagian di AS.

Sejumlah otoritas negara bagian menyatakan siap membuka kembali sekolah pada musim gugur ini dengan cara yang aman.

Baca: Presiden AS Donald Trump Desak Para Pemimpin Negara Bagian untuk Membuka Kembali Sekolah

Mereka yang setuju berpendapat bahwa risiko menjaga siswa di rumah lebih besar terkait Covid-19.

Menurut mereka siswa memerlukan akses dalam program makanan dan layanan kesehatan mental.

Trump menegaskan tetap akan membuka sekolah-sekolah di AS.

"Kami ingin membuka kembali sekolah-sekolah," katanya.

"Semua orang menginginkannya. Para ibu, ayah, anak menginginkannya. Sudah waktunya untuk melakukan itu," terangnya.

Tuduhan untuk Demokrat

Dalam pertemuan diskusi di Gedung Putih, Trump mengklaim bahwa Partai Demokrat ingin sekolah ditutup karena alasan politik.

Sebelumnya Trump sempat mengeluarkan pernyataan senada melalui Twitter: "Mereka (Demokrat) pikir akan membantu mereka pada November (Pilpres). Salah, rakyat pasti mengetahui"

Dalam tuduhannya, Trump tidak memberikan bukti mendasar.

Ini yang kemudian dikritik oleh para ahli kesehatan bahwa konflik politik ini justru semakin memperkeruh masalah.

Jennifer Nuzzo, ahli Epidemiologi yang bekerda di Testing Insight Initiative, Johns Hopkins University menyebut Trump bermasalah dengan klaim tersebut.

Trump dianggap mempolitisasi masalah kesehatan dan pendidikan di AS.

"Saat anda mengupayakan cara-cara hanya untuk politik dan agar terpilih kembali, saya pikir itu jelas merupakan tindakan yang merugikan atas masalah yang penting ini," kata Nuzzo dalam wawancara untuk Associated Press.

"Ini jelas justru mengalihkan perhatian dari apa yang kita butuhkan saat ini," tambahnya.

Sebagai informasi, pembukaan institusi pendidikan di AS sedang menjadi perdebatan.

Trump pernah memuji langkah Gubernur negara bagian Florida, Ron DeSantis yang menuruti perintahnya membuka sekolah umum pada musim gugur ini.

Di lain hal, Trump mengkritik Universitas Harvard yang mengeluarkan kebijakan kuliah daring pada musim gugur.

"Saya pikir konyol, padahal jalan keluarnya mudah, ya mereka seharusnya malu dengan diri mereka sendiri, jika kalian ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Trump kepada para hadirin dalam diskusi di Gedung Putih.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengirimkan sinyal keputusan atas masalah ini.

Organisasi ini mengatakan bahwa siswa harus kembali ke sekolah tetapi juga perlu mempertimbangkan alternatif pembelajaran virtual untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

Robert Redfield mencatat bahwa infeksi Covid-19 cenderung rendah pada anak muda.

Bicara di depan Trump, direktur organisasi ini mengatakan bahwa lebih baik bagi siswa untuk kembali ke sekolah daripada di rumah.

Ia menegaskan bahwa risiko terbesar justru penularan dari anak-anak ke populasi yang lebih rentan.

Redfield menegaskan pihaknya akan mendorong semua sekolah untuk membuka dan memulai kembali aktivitas pelajaran.

Menurutnya, langkah ini dilakukan dengan meminimalkan penyebaran virus corona bersamaan dengan pemberian akses layanan sekolah bagi siswa.

"Jelas risiko yang lebih besar bagi kita saat ini adalah menutup sekolah-sekolah," kata Redfield.

"Tentu akan membuat sedih kita semua saat ada distrik sekolah yang sudah melihat panduan kami tetapi tidak membuka kembali" tambahnya.

Sebagai informasi, pedoman CDC mengimbau agar siswa dan guru menggunakan masker, memberi jarak meja, jadwal, makan di kelas, dan pembatas di wastafel kamar mandi.

-

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved